II.2.5 Hambatan-hambatan Komunikasi Organisasi
Hambatan atau gangguan berkomunikasi adalah pengaruh dari “ dalam” maupun dari “luar” individu atau lingkungan yang “merusak”
aliran atau isi pesan yang dikirimkan atau yang diterima. Menurut Robins 1991 hambatan komunikasi dalam organisasi antara
lain: 1. Penyaringan informasi
Komunikator memanipulasi informasi sedemikian rupa yang membuat penerima lebih tertarik atas informasi yang hendak dikirimkan.
2. Persepsi selektif Komunikan sering kali bersikap tertentu kepada informasi sesuai dengan
persepsi-seleksinya atas informasi yang diterima. 3. Emosi
Dua pihak yang berkomunikasi berada dalam suasana emosi yang tidak memungkinkan pengiriman dan penerimaan informasi, akibatnya
menyulitkan kontak dan pemberian makna atas pesan. 4. Bahasa
Dua pihak menggunakan bahasa yang berbeda, konsep atau istilah yang berbeda, sehingga menyulitkan pemahaman atas informasi.
5. Tanda-tanda nonverbal Perbedaan budaya antara komunikator dan komunikan membuat dua
pihak tidak dapat memahami bahasa isyarat, bahasa jarak dan ruang, kinesik, aksesoris yang mereka gunakan sebagai pesan.
Universitas Sumatera Utara
II.2.6 Usaha Mengatasi Kendala Komunikasi Organisasi
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala komunikasi organisasi menurut Donelly 1987 adalah :
1. Following Up atau mengikuti terus, yaitu usaha untuk terus
menyimak dan mendengarkan dengan seksama, jika perlu menanyakan kembali hal-hal yang tidak dimengerti, sehingga
maksud, tujuan atau makna dan pengertian yang dimaksud dapat dipakai secara efektif.
2. Utilizing Feedback atau memanfaatkan umpan balik, merupakan
pemanfaatan optimal terhadap metode komunikasi dua arah, bahwa komunikasi pada dasarnya melibatkan tanda-tanda verbal dan
nonverbal yang perlu mendapat perhatian optimal kedua belah pihak.
3. Emphaty, yaitu usaha atau kemampuan komunikator menempatkan
diri secara imajiner pada posisi peran, pandangan dan emosi komunikan, untuk lebih dapat memahami komunikan, sehingga
diharapkan komunikasi bisa lebih efektif. 4.
Simplifying Language atau penggunaan bahasa yang sederhana, maksudnya dapat dipahami oleh semua orang, pemilihan bahasa
harus cermat, menghindari penggunaan kata teknis jargon, yang sulit sehingga dapat membantu keefektifan komunikasi.
5. Utilizing verbal and Nonverbal Feedback atau meningkatkan umpan
balik verbal dan nonverbal, yaitu bahwasannya dalam proses
Universitas Sumatera Utara
komunikasi, tanda-tanda verbal dan nonverbal saling mendukung dan mengisi, karena itu pimpinan atasan dan karyawan bawahan
harus mengoptimalkan perhatiannya tidak saja pada umpan balikan verbal tetapi juga non verbal.
6. Efecting Listening Skill atau meningkatkan kemampuan menyimak
yang efektif.
II.2.3 Pengertian, Fungsi dan Prinsip Human Relations