dimengerti, dan sesuai untuk diterapkan dalam banyak masalah nyata. Cara perhitungan jarak Rectilinear ini memiliki rumus berikut:
Keterangan: d
ij
= jarak antar titik pusat fasilitas i dan j 2.
Jarak Euclidean
Matriks Euclidean mengukur jarak garis lurus antar titik tengah dari fasilitas. Matriks ini dipakai untuk model conveyor yang tertentu, transportasi, dan
jaringan distribusi. Menggunakan matriks Euclidean untuk jarak antar fasilitas mungkin lebih mendekati benar. Tetapi pada kasus lain, menggunakan matriks
ini untuk menghitung jarak pengangkutan dengan overhead crane mungkin tidak tepat karena overhead crane bergerak sepanjang lintasan tegak lurus.
Cara perhitungan jarak Euclidean ini menggunakan rumus:
9
9
Hari Purnomo. “ Perencanaan dan Perancangan Fasilitas” . hal. 81
Keterangan: d
ij
= jarak antar titik pusat fasilitas i dan j
3.7. Metode Heuristik
3.7.1. Metode Graph-Based Construction Metode Grafik
Konsep dasar dalam metode pembobotan berbasis graph adalah membangun grafik kedekatan yang diwakili simpul sebagai departemen yang
dihubungkan busur antara kedua simpul. Busur menunjukan bahwa departemen berbagi busur yang sama. Ada dua pendekatan yang dapat dikembangkan, yaitu
maximally weighted planar dan adjacency graph. Pendekatan pertama diawali dengan diagram ketertarikan. Kemudian, pemilihan dilakukan dengan memotong
busur penghubung antar simpul yang meyakinkan bahwa grafik terakhir adalah planar. Pendekatan kedua adalah konstruksi iterasi dari grafik kedekatan melalui
algoritma pemasukan sebuah simpul.
10
1. Pembuatan peta from-to chart.
Dalam metode grafik ini ada beberapa lambang atau simbol yang digunakan antara lain, untuk departemen atau aktivitas dilambangkan oleh sebuah
node, untuk menghubungkan antara departemen yang satu dengan departemen lainnya digunakan suatu busur, sedangkan untuk tingkat kedekatan closeness
digunakan angka-angka. Prosedur metode grafik yang sering digunakan dalam membangun metode
grafik adalah dengan membuat grafik kedekatan yang dilakukan secara tahap demi tahap dengan mendahulukan pasangan departemen yang mempunyai bobot
kedekatan terbesar. Kelebihan dari metode ini adalah pengalokasian dari departemen yang
memiliki frekuensi perpindahan yang lebih besar lebih diutamakan berdekatan.
10
Rika Ampuh, “Tata Letak Pabrik”, hal 119
From to Chart digunakan untuk memperlihatkan data momen perpindahan dari masing-masing produk untuk setiap perpindahan antar stasiun produksi.
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
10 9
12 14
12 9
20 3
Dept
Gambar 3.10. Travel Chart From-To Chart
2. Pasangkan dua departemen dengan memilih nilai momen perpindahan yang
terbesar. Bobot terbesar adalah departemen 3 dan 4, yaitu sebesar 20. Buat garis penghubung antara node 3 dan node 4.
3 4
Gambar 3.11. Grafik Kedekatan Departemen 1 dan 3
3. Selanjutnya, pilihlah fasilitas ketiga, dengan cara menjumlahkan bobot
masing-masing departemen yang belum terpilih dengan departemen 3 dan 4, kemudian pilih pasangan departemen yang mempunyai bobot terbesar.
Tabel 3.1. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke-3
dept. 3
4 total
Keterangan
1 9
12 21
2 14
12 26
Dipilih 5
3 3
Nilai terbesar adalah pasangan departemen 2 dengan 3 dan 4 yaitu sebesar 26, maka departemen 2 dipilih untuk masuk kedalam grafik. Dari Gambar 2.4.
tarik garis untuk dihubungkan dengan node 2 sehingga berbentuk grafik berupa bidang segitiga.
3 4
2
20 14
12
Gambar 3.12. Departemen 4 Masuk dalam Grafik
4. Dari langkah kedua diatas terbentuk suatu bidang segitiga yang dibatasi oleh
busur-busur pembatas 2-3, 3-4, 2-4. Bidang segitiga tersebut dinamakan bidang 2-3-4. Langkah selanjutnya adalah memilih departemen yang akan
dimasukkan dalam bidang grafik tersebut dengan menambahkan bobot departemen yang belum terpilih, yaitu departemen 1 dan 5.
Tabel 3.2. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke-4
dept. 2
3 4
total keterangan
1 10
9 12
31 dipilih
5 9
3 12
Departemen 1 terpilih untuk masuk kedalam bidang 2-3-4 karena mempunyai nilai lebih besar yaitu 31. Penempatan departemen 1 pada bidang segitiga
ditempatkan di tengah bidang segitiga untuk menghindari perpotongan busur.
3 4
2
20 14
12 1
9 10
12
Gambar 3.13. Departemen 2 Masuk dalam Grafik
5. Karena tinggal 1 departemen yang tersisa departemen 5 yang belum masuk
dalam grafik, maka tugas selanjutnya adalah menentukan bidang yang akan dijadikan tempat untuk memasukkan departemen 5 tersebut. Terdapat 4
bidang segitiga yang terbentuk yaitu bidang 1-2-3, 1-2-4, 1-3-4, 2-3-4. Alternatif-alternatif yang dapat dipertimbangkan sebagai tempat bagi
departemen 5 adalah :
Tabel 3.3. Pembobotan untuk Memilih Departemen ke Lima bidang Total
keterangan
1-2-3 0 + 9 + 0 = 9
1-2-4 0 + 9 + 3 = 12
dipilih 1-3-4
0 +0 + 3 = 3 2-3-4
9 + 0 + 3 = 12 dipilih
Terdapat dua bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang 1-2-4 dan bidang 2- 3-4. Bidang 1-2-4 dipilih karena memiliki derajat hubungan yang lebih dekat.
Maka gambar grafik terakhir adalah sebagai berikut:
3 4
2
20 14
12 5
9 3
1 10
9
Gambar 3.14. Grafik Kedekatan Terakhir 6.
Langkah terakhir adalah menyusun ulang block layout yang sesuai. Suatu rancangan block layout yang didasarkan pada grafik kedekatan dapat
ditunjukkan pada Gambar 2.16.
3 4
2
20 14
12
5
9 3
1
10 9
Gambar 3.15. Block Layout dengan Grafik Kedekatan
3.7.3. Travel Chart