Travel Chart Metode Heuristik

3 4 2 20 14 12 5 9 3 1 10 9 Gambar 3.15. Block Layout dengan Grafik Kedekatan

3.7.3. Travel Chart

Travel Chart sering disebut juga sebagai From-To Chart atau Trip Frequency Chart, merupakan suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tataletak pabrik dan pemindahan bahan dalam proses produksi, terutama sangat berguna untuk kondisi dimana terdapat banyak produk atau item yang mengalir melalui suatu area. Menurut Raymond 2004, Travel Chart mempertimbangkan : 1. Tataletak terbaik meminimisasi total biaya pemindahan 2. Biaya berkaitan dengan jarak pemindahan 3. Dapat membandingkan beberapa alternatif tataletak Beberapa kegunaan Travel Chart antara lain: 1. Menganalisis perpindahan bahan 2. Perencanaan pola aliran 3. Penentuan lokasi kegiatan 4. Pembandingan pola aliran atau tataletak pengganti 5. Pengukuran efisiensi pola aliran 6. Menunjukkan ketergantungan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya 7. Menunjukkan volume perpindahan antar kegiatan 8. Menunjukkan keterkaitan lintas produksi 9. Menunjukkan masalah kemungkinan pengendalian produksi 10. Perencanaan keterkaitan antara beberapa produk, komponen, barang, bahan dan sebagainya 11. Menunjukkan hubungan kuantitatif antara kegiatan dan perpindahannya 12. Pemendekan jarak perjalanan selama proses Menurut Llewellyn, keuntungan dari penggunaan Travel Chart antara lain: 1. Metode ini dapat diperluas untuk sejumlah produkkomponen, sejumlah departemen atau sejumlah bentuk bangunan 2. Metode ini tidak terbatas hanya pada satu jenis produk. Prinsip yang diterapkan di dalam analisis material dengan menggunakan Travel Chart ini adalah mencoba untuk mencari total material handling yang minimal dengan cara: a. Material dengan bobotvolume besar dipindahkan dalam jarak yang sependek- pendeknya. Urutan proses yang berkaitan dengan layout fasilitas produksi diatur sesuai dengan ketentuan ini. b. Sedapat mungkin dihindari dari adanya aliran balik back tracking karena hal tersebut menyebabkan aktivitas material handling harus dilaksanakan 2 kali langkah kegiatan. Secara umum analisis material dengan menggunakan Travel Chart sangat baik diaplikasikan untuk perancangan layout berdasarkan aliran proses process layout. Sedangkan pemakaian Travel Chart tidak sesuai bila diaplikasikan untuk perancangan layout berdasarkan aliran produk product layout karena disini mesin-mesin sudah diatur berdasarkan urutan proses produksi jarak sependek- pendeknya dan tidak akan dijumpai adanya back tracking. 11 1. Pengumpulan data yang dibutuhkan, antara lain: Travel Chart berbeda dengan ARC Activity Relationship Chart, dimana Travel Chart berdasarkan pada tataletak yang ada dan merupakan data jumlah aliran yang berhubungan dengan tataletak yang diberikan. Prosedur yang digunakan dalam pembentukan Travel Chart antara lain: a. Jenis produkkomponen b. Urutan proses produksi c. Volume produksi d. Jumlah bahan yang dipindahkan e. Luas area tiap operasi 2. Pengolahan data dan pembentukan Travel Chart 3. Penggambaran layout skematik Dari Travel Chart, dikembangkan sebuah layout skematik, dimana lingkaran kecil digunakan untuk menggambarkan kegiatan operasi produksidepartemen, dan garis penghubung antara 1 lingkaran dengan lingkaran lainnya merupakan gambaran dari hubungan kegiatan pemindahan bahan antara operasi yang ditunjukkannya. Pada garis ini akan dicantumkan angka-angka yang merupakan data yang digunakan sebagai dasar analisis. 4. Pemeriksaan efisiensi layout 11 James Moore. “Plant Layout and Design”. hal 310-325 Dari Travel Chart yang telah dibuat, dilakukan analisis momen. Momen perpindahan per tahun = frekuensi aliran perpindahan antar departe- men per tahun x jarak antar departemen. 5. Proses trial and error Proses trial and error disini maksudnya mengubah posisi salah satu pusat kegiatan. Dalam hal ini, akan dipilih satu proses yang mempunyai hubungan atau keterkaitan terbanyak dengan proses lain dan akan diletakkan pada pusat center diantara semua proses produksi tersebut. Kemudian dihitung nilai efisiensi layoutnya. Proses ini dilakukan sampai nilai efisiensi dari layout yang dirancang tidak lagi mengalami peningkatan yang berarti relatif konstan. Hal ini berarti telah diperoleh suatu susunan tataletak yang memenuhi tingkat efisiensi yang optimum sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Kelebihan dari metode ini adalah pengalokasian setiap departemen mempertimbangkan urutan proses produksi dan frekuensi perpindahan. Selain itu metode ini juga memiliki banyak alternatif yang dapat digunakan tidak terbatas karena mengunakan metode trial and error.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN