2.4.3 Batasan Maksimum Penggunaan Zat Pewarna
Menurut Lu 2009, yang dikutip oleh Femelia tubuh manusia mempunyai batasan maksimum dalam mentoleril seberapa banyak konsumsi bahan tambahan
makanan yang disebut dengan ADI Allowable Daily Intake. Istilah asupan harian yang dapat diterima atau ADI dibuat oleh JECFA mengenai zat tambahan makanan
pada tahun 1961. ADI di defenisikan sebagai besarnya asupan harian suatu zat kimia yang bila dikonsumsi seumur hidup tampak tanpa resiko.
ADI menentukan seberapa banyak konsumsi bahan tambahan makanan setiap hari yang dapat diterima atau dicerna sepanjang hayat tanpa mengalami resiko
kesehatan. ADI dihitung berdasarkan berat badan konsumen dan sebagai standar digunakan berat badan 50 kg untuk negara Indonesia dan negara-negara berkembang
lainnya. Satuan ADI adalah mg bahan tambahan makanan per kg berat badan Aninomous, 2009.
Menurut Lu 2009, yang dikutip oleh Femelia Penting untuk diperhatikan bahwa ADI dinyatakan dengan pernyataan tampaknya dan berdasarkan fakta yang
diketahui pada saat itu. Peringatan ini didasarkan pada fakta bahwa tidaklah mungkin untuk benar-benar yakin mengenai keamanan suatu zat kimia dan bahwa ADI dapat
berubah sesuai dengan data toksikologik yang baru. Belum semua zat pewarna ditemukan ADI nya oleh JEFCA , sebagian besar
masih dalam tahap pengkajian. Zat pewarna yang telah ditemukan rata-rata asupan yang diizinkan perharinya dapat dilihat sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Rata-rata Asupan Harian Perkapita Zat pewarna Berbentuk Lakes Dalam Miligram.
Zat Pewarna Umur
6 - 23 Bulan 6 - 12 Tahun
18 - 44 Tahun
Brilliant Blue FCF Aluminium Lake
0,52 1,0
0,76 Indigotine Aluminium
Lake 0,35
0,54 0,49
Fast greenFCF Aluminium Lake
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Erythrosine
Aluminium Lake 1,3
2,8 2,1
Allura Red Aluminium Lake
2,2 4,9
3,8 Allura Red
Calcium Lake Tidak ada
1,8 2,5
Tartrazine Aluminium Lake
2,2 4,3
3,0 Tartrazin
Calcium lake 0,09
0,10 0,11
Sunset Yellow Aluminium Lake
1,1 2,7
1,7 Total
7,8 18,1
14,5 Sumber : Walford, 1984
Badan pengawas Obat dan makanan AS menentukan seperangkat kriteria untuk menentukan “tingkat kewasdaan”, yang kemudian menentukan tingkat pengujian yang
dibutuhkan. Tingkat pengawasan ditentukan oleh struktur kimia dari zat tambahan itu dan tingkat penggunaannya dalam makanan.
2.5 Jenis Zat Pewarna