Validitas, Daya Beda Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur
2. Supervisor
Merumuskan, mendalami, dan memperjelas masalah
karir yang dimiliki perawat
6, 32 19, 43
4
4
4
4
Memberikan umpan balik kepada perawat mengenai
perilaku dan hasil kerjanya
7, 33 20, 44
Memberikan saran
atau rekomendasi
yang diperlukan
bagi pengembangan
karir perawat
8, 34 21, 45
Menghubungkan perawat
dengan sumber daya lain yang
dapat membantu
peningkatan karirnya
9, 35 22, 46
3. Perusa-
haan Memberikan
peluang pelatihan
dan pengembangan
10, 36 23
3
3 2
4 Memberikan
informasi mengenai
karir dan
kesempatan kerja 11
24, 47 Menyediakan
fasilitas bimbingan karir
12 25
Menyediakan jalur karir 13, 37
26, 48 Total aitem
48
Tabel 3.3. Rincian Skor dari Pilihan Respon pada Skala Persepsi Pengembangan Karir
Perawat RSU „X‟ Medan
Pilihan Respon Skor Aitem
Unfavourable Skor Aitem
Favourable
Sangat Setuju SS 1
4 Setuju S
2 3
Tidak Setuju TS 3
2 Sangat Tidak Setuju STS
4 1
D. Validitas, Daya Beda Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur D.1. Validitas Alat Ukur
Dalam penelitian yang berkaitan dengan gejala-gejala sosial, validitas alat ukur sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan pengukuran gejala-gejala sosial
membutuhkan alat pengukur yang adekuat agar dapat mengidentifikasi gejala- gejala yang diteliti Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Validitas artinya adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau data yang dihasilkan relevan dengan tujuan pengukurannya Azwar, 2004.
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis validitas yaitu validitas tampang dan validitas isi. Validitas tampang adalah bagaimana kesan pertama yang muncul
ketika melihat sebuah alat ukur, sedangkan validitas isi adalah sejauh mana aitem- aitem yang ada dalam alat ukur sesuai dengan variabel yang akan diukur Hadi,
2000. Validitas isi diusahakan dengan cara berkonsultasi dengan pihak lain yang
lebih mengerti tentang pembuatan alat ukur dan variabel yang akan diukur. Untuk itu peneliti berkonsultasi dengan pembimbing Psikologi Industri dan Organisasi.
Bimbingan itu meliputi apakah alat ukur sudah bisa diujicobakan dan kemudian digunakan dalam penelitian serta apakah aitem-aitem yang ada dalam alat ukur itu
relevan dengan tujuan pengukuran.
D.2. Daya Beda Aitem
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan estimasi reliabilitas, terlebih dahulu dilakukan seleksi aitem dengan tujuan untuk mendapatkan aitem-aitem
yang memiliki daya diskriminasi yang baik. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok
individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan
memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur.
Universitas Sumatera Utara
Atau dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2004.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan
yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2004.
D.3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subyek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek
memang belum berubah Azwar, 2004. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
konsistensi internal. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat ukur adalah dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach Azwar, 2004.
D.4. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala Persepsi Pengembangan Kar ir Perawat RSU „X‟ Medan
dilakukan terhadap 70 orang perawat RSU „X‟ Medan. Untuk melihat daya
diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 17.0 for windows dengan interval kepercayaan 95 .
Menurut Azwar 2004, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.275, daya pembedanya dianggap memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi,
maka aitem tersebut semakin baik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
digunakan koefisien korelasi minimal 0.3 untuk menyeleksi aitem-aitem yang diujicobakan.
Jumlah aitem yang diujicobakan adalah 48 aitem dan diperoleh 35 aitem yang sahih, sementara 13 aitem lainnya gugur. Keseluruhan aitem yang sahih
pada skala yang akan digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r
xx
= 0. 318 sampai dengan r
xx
= 0.573 dan reliabilitas sebesar 0.904.
Sebelum skala penelitian digunakan, terlebih dahulu item yang telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas disusun kembali. Data mengenai
penyebaran item setelah dilakukan penyusunan kembali dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4 . Blue Print Distribusi Aitem dalam Skala Persepsi Pengembangan Karir
Perawat Setelah Uji Coba No.
Pihak Indikator
Aitem Total
Favourable Unfavourable
1. Individu
Mengidentifikasi kebutuhan
karir diri
sendiri 1, 23
14, 29 4
4
1
2
2 Meminta umpan balik
dari manajer dan rekan kerja
2, 24 15, 30
Membuka diri terhadap berbagai
kesempatan belajar
3 -
Berinteraksi dengan
perawat dari berbagai kelompok berbeda baik
di dalamluar perusahaan 4
16
Menciptakan visibilitas diri
5 31
2. Supervisor
Merumuskan, mendalami, dan memperjelas masalah
karir yang dimiliki perawat
6 32
2
4
Memberikan umpan balik kepada perawat mengenai
perilaku dan hasil kerjanya
7, 25 17, 33
Universitas Sumatera Utara
Memberikan saran atau rekomendasi
yang diperlukan
bagi pengembangan
karir perawat
8, 26 18
3
4
Menghubungkan perawat
dengan sumber daya lain yang
dapat membantu
peningkatan karirnya
9, 27 19, 34
3. Perusahaan Memberikan
peluang pelatihan
dan pengembangan
10 -
1
3 2
3 Memberikan
informasi mengenai
karir dan
kesempatan kerja 11
20, 35 Menyediakan
fasilitas bimbingan karir
12 21
Menyediakan jalur karir 13, 28
22 Total aitem
35