Bentuk Pengembangan Karir TINJAUAN TEORITIS

lebih suka berbincang-bincang dengan rekan sekerja daripada menyelesaikan pekerjaan, kecenderungan berpindah tempat kerja meningkat, dan berbagai perilaku lainnya yang dapat menghambat produktivitas kerja Robbins, 1996.

B. Bentuk Pengembangan Karir

Bernardin 2003 mengemukakan bahwa pengembangan karir adalah usaha yang bersifat formal, terorganisir, dan terencana, untuk meraih keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan kebutuhan organisasional. Lebih lanjut, Bernardin 2003 menyampaikan bahwa untuk memahami pengembangan karir dalam suatu organisasi diperlukan pemeriksaan terhadap dua proses : bagaimana individu merencanakan dan mengimplementasikan tujuan karir mereka sendiri perencanaan karir dan bagaimana organisasi mendesain dan mengimplementasikan program pengembangan karir mereka manajemen karir. Proses-proses tersebut diilustrasikan dalam bagan 2.1. berikut ini : Bagan 2.1. Model Pengembangan Karir Organisasional Sumber : Human Resource Management : An Experiential Approach Bernardin, 2003 Universitas Sumatera Utara Perencanaan karir adalah proses dimana individu melakukan identifikasi mengenai tujuan-tujuan karirnya dan merencanakan usaha untuk mencapai tujuan karirnya tersebut Bernardin, 2003. Lebih lanjut, Bernardin 2003 mengemukakan bahwa proses perencanaan karir individu dapat berupa :  Pilihan jabatan : dalam memilih jabatan atau pekerjaan yang akan digeluti, individu harus memiliki gambaran makro mengenai bidang kerjanya yang dihubungkan dengan tujuan jangka panjang karirnya. Gambaran itu harus memberikan keyakinan bahwa jabatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan sehingga diharapkan ia akan dapat melaksanakannya secara efektif dan efisien.  Pilihan organisasional : individu mengidentifikasi berbagai pilihan organisasi atau perusahaan yang tersedia di lingkungannya, kemudian menyeleksi organisasi atau perusahaan yang dianggap menawarkan jenis pekerjaan atau jabatan yang sesuai dengan kepribadian, minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan.  Pilihan penugasan pekerjaan : individu mengidentifikasi jenis tugas yang sesuai dengan karakteristik diri yang dimilikinya. Individu perlu menilai seberapa jauh tingkat penguasaannya akan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dipersyaratkan untuk dapat melaksanakan suatu tugas pekerjaan dan melakukan usaha tertentu agar dapat memenuhi persyaratan tersebut.  Pilihan pengembangan diri : individu mengidentifikasi keterbatasan- keterbatasan diri yang dimilikinya yang dapat menghambat pelaksanaan Universitas Sumatera Utara pekerjaannya serta peluang untuk memperbaiki ataupun mengembangkan diri ke arah yang lebih baik, diantaranya dengan berpartisipasi dalam program pendidikan, kursus keterampilan, seminar atau pelatihan, dan sebagainya. Manajemen karir adalah proses yang dilakukan oleh organisasi dalam mempersiapkan, mengimplementasikan, dan mengawasi rencana karir baik yang dilakukan oleh individu sendiri ataupun yang ada di dalam sistem karir organisasi Bernardin, 2003. Proses manajemen karir menekankan pada aktivitas organisasional yang dapat berupa :  Rekrutmen dan seleksi Organisasi dapat menggunakan rekrutmen dan seleksi sebagai bentuk usaha pengembangan karir karyawan. Proses rekrutmen dan seleksi dimaksudkan agar organisasi memperoleh pekerja yang potensial dan memenuhi persyaratan sesuai kebutuhan organisasi.  Alokasi sumber daya manusia Organisasi harus menetapkan secara jelas mengenai kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang diperlukannya, kemaudian melakukan usaha untuk memadankan sumber daya manusia yang diperoleh dengan jabatan atau posisi yang tepat. Selain itu, alokasi sumber daya manusia idealnya bersifat jangka panjang yang menuntut kemampuan organisasi untuk meramal kemungkinan-kemungkinan yang akan dialami organisasi di masa depan, misalnya kemungkinan ekspansi, pengurangan pengoperasian, ataupun perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia tertentu. Universitas Sumatera Utara  Penilaian dan evaluasi Organisasi atau perusahaan berkewajiban membantu para karyawan untuk mengetahui tentang kemampuan dan keterampilan yang diperlukannya dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan penilaian dan evaluasi sehingga karyawan memperoleh gambaran mengenai seberapa jauh kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya dapat memenuhi tuntutan pekerjaan. Proses penilaian dan evaluasi ini dapat dilakukan melalui pelaksanaan analisis jabatan dan penilaian kinerja yang berisi informasi-informasi yang perlu dikomunikasikan kepada para karyawan.  Pelatihan dan pengembangan Pelatihan dan pengembangan karyawan dalam rangka pengembangan karir sangat luas cakupannya, tidak terbatas pada pelatihan atau pengembangan yang diselenggarakan secara melembaga dan formal saja. Pelatihan dan pengembangan karyawan dalam rangka pengembangan karir dapat pula dilakukan dengan menyelenggarakan coaching sambil melaksanakan pekerjaan sehari-hari, atau melakukan diskusi secara spontan dengan supervisor.

C. Peran Karyawan, Manajer, dan Perusahaan dalam Pengembangan Karir