2.6 Kerangka Konseptual
Dalam penulisan penelitian skripsi ini diperlukan sebuah kerangka konseptual yang sistematis untuk pemecahan masalah. Menurut Brigham dan
Houston 2010:133 “rasio yang paling penting adalah pengembalian atas ekuitas Return on Equity, yang merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi
dengan total ekuitas pemegang saham, pemegang saham pastinya ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang mereka
investasikan, dan ROE menunjukan tingkat yang mereka peroleh”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, semakin tinggi ROE
berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam megelola modalnaya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa
perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba
bersih maka nilai ROE akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut yang akhirnya tingkat pengembalian saham perusahaan
akan semakin besar. Debt to Equity Ratio untuk mengukur persentase dari dana yang diberikan
oleh para kreditor Gitman, 2006:64. Semakin tinggi nilai DER menunjukkan semakin tinggi risiko yang harus ditanggung perusahaan dengan modal sendiri
apabila perusahaan mengalami kerugian Brigham dan Houston, 2006. Salah satu hal yang mempengaruhi tingkat return yang diperoleh oleh investor adalah
financial risk. Tingkat financial risk menyatakan variabilitas laba akan diterima pemegang saham. Dan financial leverages adalah salah satu faktor yang
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi tingkat financial risk. Semakin banyak penggunaan financial leverages maka semakin banyak penggunaan biaya tetap jangka panjang yang
dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga laba operasional akan semakin kecil, karena digunakan untuk menutup biaya jangka panjang dan beban bunganya.
Menurut Fabozzi 2001:861, Earing per Share adalah perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa laba setelah pajak dikurangi
deviden saham preferen dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode perhitungan yang dlakukan. Laba per lembar saham merupakan
hasil perolehan laba bersih yang dapat dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap lembar saham biasa yang telah dijual oleh perusahaan. Dengan demikian, laba
perlembar saham Earning per Share adalah rasio yang menunjukan seberapa besar tingkat pengembalian saham return yang diperoleh investor atau
pemegang saham per saham dan juga salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam
perusahaan. Price to Book Value adalah rasio harga per lembar saham dibagi nilai buku
per lembar saham Bodie, et al., 2006: 253 dimana saham-saham yang memiliki rasionilai buku yang rendah akan menghasilkan tingkat pengembalian saham
return yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan saham-saham yang memiliki rasio harganilai buku yang tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa
saham-saham dengan PBV yang tinggi dihargai mahal overvalued, sedangkan saham-saham yang mempunyai PBV rendah dihargai murah undervalued, maka
dari itu jika investor mengharapkan tingkat pengembalian return yang lebih
Universitas Sumatera Utara
besar disarankan untuk membeli saham-saham yang mempunyai rasio harganilai buku yang rendah undervalued.
Risiko sistematis beta saham adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasikan dihindarkan disebut juga dengan resiko pasar. Resiko ini
berkaitan dengan kondisi yang terjadi di pasar secara umum. Parameter yang digunakan dalam mengukur resiko ini adalah beta. Pengertian beta menurut Jones
2000:178 adalah “Beta a measure of volatility, or realitivesystematic risk” dimana pengertian volatilitas adalah sebagai fluktuasi dari return suatu sekuritas
dalam suatu periode tertentu. Tingkat Pengembalian saham atau return diartikan sebagai keuntungan
yang diperoleh dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi. Untuk investasi dalam bentuk kepemilikan saham, return yang diperoleh investor adalah berupa
yield dan capital gainloss. Pernyataan tersebut sesuai dengan defenisi holding- period return HPR Bodie, et al., 2006: 186
Berdasarkan telah pustaka dan penelitian-penelitian terdahulu diduga bahwa ROE, DER, PBV, EPS, dan beta saham berpengaruh terhadap tingkat
pengembalian saham pada perusahaan property dan real estate yang tercatat di BEI.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian kerangka konseptual dalam penelitian dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.7 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut bahwa pengaruh faktor fundamental yaitu Return on Equity, Debt to
Equity Ratio, Price to Book Value, Earning per Share, dan risiko sistematis
Beta Saham
berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
PBV EPS
BETA Tingkat Pengembalian
Saham DER
ROE
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua varibel atau lebih dan untuk
mengetahui sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com
. Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel terikat dependent variable, yaitu tingkat pengembalian return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia. b. Variabel bebas independent variable mencakup: Return on Equity, Debt
to Equity Ratio, Price to Book Value, Earning per Share, dan risiko sistematis beta saham
c. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan, risiko sistematis, dan return saham perusahaan property dan real estate periode 2008 sampai
dengan 2012, serta data Indeks Finance tahun 2008 sampai dengan 2012.
Universitas Sumatera Utara