mencoba membuka informasi baru terhadap harga saham, persaingan di antara para peneliti fundamental ini akan cenderung untuk membuat harga
mencerminkan semua informasi yang relevan dan perubahan harga tidak dapat diramalkan.
Faktor fundamental menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian- kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat faktor fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang
dibeli untuk jangka panjang. Analisis faktor fundamental didasarkan pada analisis keuangan. Rasio keuangan yang akan digunakan untuk melihat pengaruh faktor
fundamental terhadap tingkat pengembalian saham adalah, Return on Equity ROE, Debt to Equity Ratio DER, Price to Book Value PBV, dan Earning
per Share EPS.
2.2.1 Return on Equity ROE
Return on Equity sering juga dinamakan rentabilitas usaha adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu
pihak dengan jumlah modal sendiri yang mengasilkan laba dilain pihak Bambang Riyanto, 2001:44. Rasio ini dipergunakan oleh investor guna melihat tingkat
pengembalian terhadap modal yang mereka tanamkan disebut juga dengan rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity. Kesimpulan dari pengertian
return on equity adalah untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat yang diisyaratkan oleh investor, yaitu dengan menggunakan rasio
Return on Equity ROE. ROE diformulasikan sebagai berikut:
Earning After Tax EAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, sedangkan total equity merupakan total ekuitas modal pemilik yang terdapat
pada perusahaan tersebut pada periode akhir tahun.
2.2.2 Debt to Equity Ratio DER
Rasio Debt Equity Ratio DER menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut
dilikuidasi. Dengan kata lain solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang dengan modalnya Bambang riyanto, 2002:25. Debt Equity Ratio yang tinggi mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan, karena
tingkat hutang semakin tinggi, yang berarti beban bunga akan semakin besar sehingga dapat mengurangi keuntungan. Sebaliknya, tingkat Debt Equity Ratio
yang kecil menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang semakin tinggi. Secara matematis DER dapat diformulasikan
sebagai berikut:
Equity Total
Debts Total
DER =
Equity Total
Tax After
Earning ROE
=
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Price to Book Value PBV