2.2.4 Earning per Share EPS
Earning per share merupakan perbandingan antara laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa laba setelah pajak dikurangi dividen saham preferen
dengan jumlah saham yang beredar selama periode perhitugan dilakukan. Fabozzi 2001:861. Kenaikan Earning per Share berarti perusahaan sedang dalam tahap
pertumbuhan atau kondisi keuangannya sedang mengalami peningkatan dalam penjualan dan laba, atau dengan kata lain semakin besar Earning per Share
menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setiap lembar saham. EPS merupakan indikator yang berpengaruh terhadap return
saham, karena investor percaya bahwa return saham akan bergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan earning untuk setiap lembar
sahamnya. Secara matematis EPS dapat diformulasikan sebagai berikut:
Share of
Total Tax
After Earning
EPS =
Rasio ini merupakan pengukuran yang paling lengkap mengenai prestasi perusahaan dan berkaitan langsung dengan tujuan memaksimalkan nilai
perusahaan dan kekayaan para pemegang saham.
2.3 Risiko Sistematis beta saham
Jika berbicara tentang tingkat keuntungan return, maka pembahasanya tidak terlepas dari namanya risiko. Karena tingkat keuntungan dan risiko
mempunyai hubungan yang positif serta merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, dimana semakin tinggi pengembalian yang diharapkan dari investasi,
maka semakin besar risiko yang ditanggung high risk high return. Jones
Universitas Sumatera Utara
2000:10 mendefenisikan “Risk is defind as the change that actual return on an investment will be different from the expected return”. Risiko merupakan
perubahan dimana return aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap imbal hasil yang diharapkan.
Menurut Tandelilin 2001:50 bahwa risiko sistematis beta saham merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara
keseluruhan, perubahan pasar tersebut mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. risiko sistematis
beta saham
merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi, risiko ini juga disebut dengan risiko pasar
karena fluktuasi ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan yang beroperasi. Faktor-faktor tersebut adalah seperti kondisi
perekonomian, tingkat inflasi, tingkat bunga, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kecendrungan saham untuk bergerak bersama. Indeks beta
β ini ditentukan dengan cara membandingkan tingkat risiko suatu saham terhadap
risiko. Beta β saham mengukur sensitivitas pengembalian saham dengan
perubahan pengembalian dalam portofolio pasar. B eta β portofolio adalah rata-
rata tertim bang dari setiap beta β saham dalam portofolio tersebut.
2.4 Rasio Keuangan
Melalui analisis fundamental yang mendalam dan menyeluruh atas kinerja keuangan suatu perusahaan, maka para investor dapat menentukan mana saham
yang dinilai terlalu rendah dan mana saham yang dinilai terlalu tinggi. Faktor- faktor fundamental yang mencerminkan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat
Universitas Sumatera Utara
dianalisis dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara periodik yang tercermin melalui rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua
elemen laporan keuangan yang menunjukan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu. Rasio berperan sebagai alat yang membantu dalam
menyediakan pandangan kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu
dengan pos lainnya, dengan penyederhanaan ini maka dapat diperoleh informasi dan penilaian kinerja perusahaan.
Para pemegang saham merupakan pemilik perusahaan sehingga sangat berkepentingan terhadap jalannya perusahaan, kinerja perusahaan dan
pengembangan usaha perusahaan. Pemegang saham menginginkan dana yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan, akan tetapi pemegang saham tidak
dapat langsung terlibat dalam pengelolaan perusahaan, sehingga tidak dapat memonitor secara langsung kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, pihak investor
membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan sebagai pedoman pengambilan keputusan apakah mereka akan melakukan investasi pada
perusahaan tersebut.
2.5 Penelitian Terdahulu