BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua varibel atau lebih dan untuk
mengetahui sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variabel pada faktor lainnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com
. Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Desember 2013.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel terikat dependent variable, yaitu tingkat pengembalian return saham perusahaan property dan real estate yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia. b. Variabel bebas independent variable mencakup: Return on Equity, Debt
to Equity Ratio, Price to Book Value, Earning per Share, dan risiko sistematis beta saham
c. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan, risiko sistematis, dan return saham perusahaan property dan real estate periode 2008 sampai
dengan 2012, serta data Indeks Finance tahun 2008 sampai dengan 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Definisi Operasional Variabel
Untuk menjelaskan variabel-variabel yang telah diidentifikasikan, maka definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Pengembalian Saham Y
Tingkat pengembalian saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode
sebelumnya. Tingkat pengembalian saham merupakan hasil investasi surat berharga saham yang berupa capital gain loss yaitu selisih antara harga
saham saat ini Pt dengan harga saham periode sebelumnya Pt-1 dibagi dengan harga saham periode sebelumnya Pt-1 selama periode pengamatan
dari tahun 2008-2012. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah nilai tingkat pengembalian saham tahunan. Secara sistematis tingkat pengembalian
saham dapat diformulasikan sebagi berikut:
1 1
− −
− =
t t
t
P P
P Saham
an Pengembali
Tingkat
Keterangan:
t
P
= Harga penutupan saham pada periode t
1 −
t
P
= Harga penutupan saham pada periode sebelumnya b. Faktor Fundamental X
1
1. Return on Equity X
1
, rasio ini mengukur mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham, para pemegang saham melakukan
investasi untuk mendapatkan peengembalian atas uang mereka Brigham Houston, 2006. Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula
Universitas Sumatera Utara
penghasilan yang diterima pemilik perusahaan yang berarti semakin baik pula kedudukannya dalam perusahaan Abdullah, 2005:167. Secara
sistematis ROE dapat diformulasikan sebagai berikut:
Equity Total
EAT ROE
=
2. Debt to Equity Ratio X
2
, untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini
diukur dengan cara membandingkan antara debt terhadap total equity Gitman, 2009:188. Debt ratio yang tinggi mempunyai dampak yang
buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang semakin tinggi, yang berarti beban bunga akan semakin besar sehingga dapat mengurangi
keuntungan.Secara sistematis DER dapat diformulasikan sebagai berikut:
Equity Total
Debts Total
DER =
3. Price to Book Value X
3
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan Sugiyono, 2009:133 nilai
buku book value per lembar saham menunjukan aktiva bersih net asset yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki sati lembar saham.
Perusahaan yang dapat beroperasi dengan baik, umumnya memiliki rasio PBV di atas satu, yang menunjukkan nilai pasar saham lebih tinggi dari
nilai bukunya. Semakin tinggi rasio PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan dinilai oleh investor.
Universitas Sumatera Utara
Secara matematis PBV dapat diformulasikan sebagai berikut:
Share per
Value Book
ice Market
PBV Pr
=
4. Earning per Share X
4
Earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang
diterbitkan Martono, dalam Arista, 2012. Secara matematis EPS dapat diformulasikan sebagai berikut:
Share of
Total Tax
After Earning
EPS =
5. Beta X
5
merupakan hal penting yang dipertimbangkan investor sebelum melakukan keputusan investasi, sehingga dibutuhkan informasi yang
akurat mengenai risiko sistematis. Ukuran relatif risiko sistematis beta saham dikenal sebagai k
oefisien β beta yang menunjukkan ukuran risiko yang lebih tepat mengenai perubahan yang akan terjadi di pasar yang akan
mempengaruhi penerimaan yang diharapkan Sofyan, 2005:112. Adapun formulasi untuk mencari beta saham adalah sebagai berikut:
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
=
2 2
Rm Rm
n Ri
Rm Ri
Rm n
beta
Keterangan: Rm
= Return market Ri
= Return saham
Universitas Sumatera Utara
3.5 Populasi dan Sampel