III. KERANGKA PEMIKIRAN
Meningkatnya angka bencana alam yang terjadi saat ini tidak lepas dari kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia. Degradasi lingkungan
berdampak negatif bagi manfaat ekonomi maupun ekologi. Contoh manfaat ekonomi yang menurun diakibatkan oleh kerusakan lingkungan adalah
berkurangnya jumlah produksi kayu berasal dari hutan ataupun biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan akibat bencana banjir, sedangkan contoh manfaat
ekologi yang semakin menurun dapat dirasakan melalui kondisi udara saat ini yang semakin tidak segar maupun pemandangan lingkungan yang tidak menarik.
Banjir merupakan gambaran bencana alam yang sering terjadi di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Jabodetabek. Daerah bantaran
sungai di kota-kota besar saat ini sudah menjadi kawasan pemukiman, pembuangan limbah pabrik dan lain-lain, terutama jika melihat di sepanjang
bantaran sungai Ciliwung. Kondisi masyarakat saat ini belum dapat memahami dengan baik betapa besarnya nilai lingkungan alam, sehingga masih banyak orang
yang memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat tinggal maupun tempat pembuangan sampah. Perilaku seperti inilah yang dapat mengakibatkan kerugian
ekonomi maupun ekologi dalam masyarakat. Salah satu solusi dari kondisi degradasi lingkungan saat ini adalah dengan
cara memperbanyak lahan untuk Ruang Terbuka Hijau RTH. Hal ini pun harus dibarengi dengan pengelolaan dan perawatan yang baik terhadap ruang terbuka
hijau. Penelitian ini akan memiliki fokus yang lebih besar terhadap estimasi penilaian ruang terbuka hijau pada perumahan masyarakat. Pelaksanaan penelitian
di lapangan akan menggunakan cara perbandingan antara nilai harga rumah yang
27 memiliki akses terhadap ruang terbuka hijau dengan nilai rumah yang akses
terhadap ruang terbuka hijau rendah. Estimasi penilaian ruang terbuka hijau akan menggunakan pendekatan hedonic price method HPM. Asumsi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mengadaptasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga sebuah rumah ke dalam penilaian harga lahan. Adaptasinya antara lain
karakter lokasikarakter internal rumah S
i
, contohnya adalah luas rumah. Kedua, karakteristik lingkungan sekitarkarakter eksternal rumah N
j
, contohnya apakah masih banyak taman yang berada di sekitar tempat tinggal. Ketiga, kualitas
lingkungan Q
k
, hal ini ditunjukan oleh kualitas udara dan keindahan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Pendekatan HPM menggunakan fungsi persamaan
regresi berganda P =
+
1
X +…+
n
X. Setelah melakukan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut, maka akan
diperoleh gambaran mengenai nilai harga rumah yang dapat digunakan sebagai gambaran nilai ruang terbuka hijau. Nilai rumah inilah yang akan mempengaruhi
kebijakan pengelolaan lingkungan bagi pemerintah ataupun masyarakat. Nilai rumah juga akan digunakan sebagai acuan terciptanya keseimbangan antara
pemanfaatan dan perlindungan lingkungan. Nilai lingkungan berasal dari selisih antara harga rumah rata-rata dengan harga rumah yang berakses ruang terbuka
hijau.
28 Kerangka pemikiran operasional tersebut ditampilkan dalam skema berikut ini:
Sumber: Peneliti 2010
Gambar 3.1 Skema Kerangka Pemikiran
Identifikasi akses RTH di perumahan
Estimasi nilai RTH di perumahan selisih antara harga rumah Hedonic Price Method Harga rumah
Persamaan regresi berganda
P =
+
1
X +…+
n
X
Faktor lain yang
menentukan harga tanah
Kualitas lingkungan
Karakteristik internal rumah
Karakteristik eksternal
rumah Rumah dengan
akses RTH Rumah dengan
akses RTH rendah Pengelolaan RTH di
perumahan
Peningkatan kualitas RTH di perumahan
Kebijakan pengelolaan RTH Kota Bogor
Analisis deskriptif Kuantitatif dan Kualitattif
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu