15
2.4 Konsep Nilai Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Menurut Fauzi 2006, sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang memiliki nilai ekonomi. Sumber daya itu sendiri memiliki dua aspek
yakni aspek teknis yang memungkinkan bagaimana sumber daya dimanfaatkan dan aspek kelembagaan yang menentukan siapa yang mengendalikan sumber daya
dan bagaimana teknologi digunakan. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang
bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Menurut Easterlin dalam Alikodra 2006, nilai value adalah sebagai
kerangka untuk mengidentifikasi sifat-sifat positif atau negatif dalam berbagai peristiwa, benda objects, atau situasi. Sedangkan menurut Fauzi 2006,
pengertian nilai atau value, khususnya yang menyangkut barang dan jasa yang dihasilkan oleh SDAL, memang bisa berbeda jika dipandang dari berbagai disiplin
ilmu. Diperlukan suatu persepsi yang sama untuk penilaian ekosistem tersebut. Salah satu tolak ukur yang relatif mudah dan bisa dijadikan persepsi bersama
berbagai disiplin ilmu tersebut adalah pemberian price tag harga pada barang dan jasa yang dihasilkan SDAL. Lebih lanjut menurut Fauzi 2006, penilaian
barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan dapat dinilai secara moneter. Barang dan jasa yang dihasilkan tersebut seperti ikan,
kayu, air bahkan pencemaran sekalipun dapat dihitung nilai rupiah atau nilai ekonominya karena diasumsikan bahwa pasar itu eksis market based, sehingga
transaksi barang dari sumber daya alam tersebut dapat dilakukan. Selain menghasilkan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi baik
langsung maupun tidak langsung, sumber daya alam juga menghasilkan jasa
16 dalam bentuk lain, misalnya manfaat amenity seperti keindahan, ketenangan, dan
sebagainya. Manfaat ini lebih terasa dalam jangka panjang. Manfaat fungsi ekologis ecological function tersebut sering tidak terkuantifikasi dalam
perhitungan menyeluruh terhadap nilai dari sumber daya. Demikian pula, meskipun diketahui kerusakan lingkungan akibat aktivitas
ekonomi. Pengambil kebijakan sering tidak mampu mengkuantifikasikan kerusakan tersebut dengan metode ekonomi yang konvensional. Permasalahan-
permasalahan di atas kemudian menjadi dasar pemikiran lahirnya konsep valuasi ekonomi, khususnya valuasi non-pasar non-market valuation.
2.5 Konsep Nilai Ekonomi Total