Kerangka Modul SI JPS 1.0

13 perusahaan yang dapat meminimalkan waktu menganggur dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang tersedia dan dapat memenuhi target perusahaan. SI JPS 1.0 terdiri dari sistem manajemen tabel data, sistem manajemen basis model, dan sistem manajemen dialog. Pengembangan model penjadwalan pada SI JPS 1.0 menggunakan bahasa pemrograman php untuk pengembangan sistem, MySQL untuk pengembangan tabel data, Adobe Dreamweaver CS4 untuk user interface, dan Microsoft Excel 2007 sebagai penunjang pengembangan sistemnya.

4.4 Rancangan Model

Pengembangan model penjadwalan produksi digunakan untuk membantu proses perencanaan produksi di PT Sinar Sosro KPB Tambun. Model penjadwalan produksi digunakan untuk mempermudah pengambilan keputusan mengenai urutan pengerjaan permintaan yang akan dilaksanakan oleh departemen produksi sehingga meminimalkan waktu menganggur selama produksi dan dapat memenuhi target dari perusahaan. Model penjadwalan ini terdapat model perhitungan kebutuhan produksi seperti perhitungan kebutuhan produksi, kebutuhan bahan baku produk, kebutuhan lini produksi, kebutuhan jam kerja optimal per minggu, jumlah waktu produksi untuk masing-masing produk, waktu proses produksi, serta nilai CR untuk masing-masing produk. Setelah seluruh perhitungan diperoleh hasilnya, maka model penjadwalan ini akan menyusun jadwal produksi mingguan perusahaan dengan mengurutkan berdasarkan nilai CR yang terkecil sampai yang terbesar dengan menyesuaikan lini produksi yang tersedia dan jam kerja produksi yang tersedia untuk satu periodenya. Proses produksi di PT Sinar Sosro KPB Tambun ditentukan oleh bahan baku dan material terkait lainnya. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa seluruh bahan baku selalu tersedia dan diasumsikan model pengendalian persediaan perusahaan sudah dapat memenuhi kebutuhan produksi setiap saat. Oleh sebab itu, diasumsikan bahwa bahan baku selalu tersedia dan departemen logistik mampu menyediakan bahan baku untuk kebutuhan produksi.

4.4.1 Kerangka Modul SI JPS 1.0

Analisa data yang dimasukan akan dilakukan dengan melihat keterkaitan antara tabel data dengan basis model dalam penentuan perencanaan produksi di suatu perusahaan. Basis model yang dikembangkan dalam model SI JPS 1.0 ini diantaranya modul pemesanan produk, modul master pesanan produk, modul master bahan baku, modul permintaan bahan baku, modul pemakaian bahan baku, modul pemesanan bahan baku, modul kedatangan bahan baku, modul master produk, modul hasil produksi, modul pengiriman produk, dan modul penjadwalan produksi. 1. Modul Pemesanan Produk Modul pemesanan produk digunakan oleh seluruh KPW yang tersebar di seluruh Indonesia untuk melakukan pemesanan produk di PT Sinar Sosro KPB Tambun, baik berupa pesanan mingguan atau pesanan harian. Masukan dari modul ini adalah tanggal pemesanan, jenis pesanan yang dilakukan yang dibagi menjadi pesanan mingguan dan pesanan harian, nama produk, serta jumlah pemesanan. Keluaran dari modul ini adalah menampilkan jumlah pesanan yang telah dilakukan oleh KPW yang bersangkutan beserta dengan tanggal pemesanannya. Diagram alir deskriptif modul pemesanan produk dapat dilihat pada gambar 4.2. 14 Gambar 4.2 Diagram alir deskriptif modul pemesanan produk 2. Modul Master Pesanan Produk Modul master pesanan produk digunakan untuk mengetahui pesanan yang diterima oleh PT Sinar Sosro KPB Tambun untuk suatu periode waktu tertentu. Modul ini akan menampilkan jumlah pesanan mingguan atau harian dari masing-masing KPW. Pesanan mingguan akan digunakan sebagai acuan untuk pembuatan jadwal produksi mingguan, sedangkan pesanan harian digunakan sebagai penentuan jumlah pengiriman barang pada hari yang bersangkutan. Masukan dari modul ini adalah tanggal pemesanan, jenis pemesanan yang dibagi menjadi pesanan mingguan atau pesanan harian. Keluaran dari modul ini adalah menampilkan total data pesanan mingguan dari seluruh KPW untuk proses penjadwalan produksi, tanggal pesanan harian, KPW yang melakukan pemesanan, nama produk, dan jumlah produk yang dipesan. Diagram alir deskriptif modul master pesanan produk dapat dilihat pada gambar 4.3. 15 Gambar 4.3 Diagram alir deskriptif modul master pesanan produk 3. Modul Master Bahan Baku Modul master bahan baku berisi tentang informasi jumlah persediaan bahan baku yang tersedia di gudang. Masukan dari modul ini adalah tanggal dari stok produk yang ingin dilihat. Keluaran yang dihasilkan adalah menampilkan jumlah dari seluruh bahan baku yang tersedia pada saat tanggal yang diinginkan. Diagram alir deskriptif modul master bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Diagram alir deskriptif modul master bahan baku 16 4. Modul Permintaan Bahan Baku Modul permintaan bahan baku berisi informasi tentang permintaan bahan baku dari departemen produksi ke departemen logistik untuk kebutuhan proses produksi perusahaan. Selain itu modul ini akan menampilkan jumlah bahan baku yang diserahkan dari pihak logistik kepada pihak produksi dan jumlah pengembalian sisa bahan baku selesai produksi dari pihak produksi ke pihak logistik. Masukan dari modul ini adalah tanggal permintaan bahan baku, nama produk yang akan diproduksi, jumlah batch produksi dari produk tersebut, jumlah penyerahan bahan baku, dan jumlah pengembalian bahan baku sisa produksi. Keluaran modul ini adalah tanggal permintaan bahan baku, nama keseluruhan bahan baku, jumlah permintaan masing-masing bahan baku, jumlah penyerahan bahan baku, serta jumlah pengembalian bahan baku sisa produksi. Diagram alir deskriptif modul permintaan bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Diagram alir deskriptif modul permintaan bahan baku 5. Modul Pemakaian Bahan Baku Modul pemakaian bahan baku berisi informasi tentang jumlah penggunaan seluruh bahan baku untuk suatu periode waktu tertentu. Masukan dari modul ini adalah tanggal yang ingin diketahui jumlah pemakaian bahan bakunya. Keluaran dari modul ini adalah tanggal yang diinginkan untuk diketahui pemakaian bahan bakunya, nama masing-masing bahan baku, serta jumlah pemakaian bahan baku yang dilakukan pada tanggal yang dimaksudkan. Diagram alir deskriptif modul pemakaian bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.6. 17 Gambar 4.6 Diagram alir deskriptif modul pemakaian bahan baku 6. Modul Pemesanan Bahan Baku Modul pemesanan bahan baku berisi tentang informasi pemesanan bahan baku oleh perusahaan kepada suatu pemasok. Masukan dari modul ini adalah, tanggal pemesanan, nomor pemesanan, tujuan pemasok yang diinginkan, nama bahan baku yang dipesan, jumlah pesanan yang akan dilakukan. Keluaran dari modul ini adalah tanggal pemesanan, nomor pemesanan, pemasok yang dituju, nama bahan baku yang dipesan, jumlah pemesanan, dan status pemenuhan pesanan. Diagram alir deskriptif modul pemesanan bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7 Diagram alir deskriptif modul pemesanan bahan baku 18 7. Modul Kedatangan Bahan Baku Modul kedatangan bahan baku berisi tentang informasi jumlah bahan baku yang masuk ke gudang logistik setelah melalui proses pengiriman bahan oleh pemasok sesuai dengan pemesanan perusahaan yang telah dilakukan sebelumnya. Masukan dari modul ini adalah tanggal kedatangan, nomor pemesanan, pemasok bahan baku, nama bahan baku, dan jumlah bahan baku yang diterima. Keluaran dari modul ini adalah tanggal kedatangan, nomor pemesanan, pemasok bahan baku, nama bahan baku, jumlah bahan baku yang diterima. Diagram alir deskriptif modul kedatangan bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.8. Gambar 4.8 Diagram alir deskriptif modul pemesanan bahan baku 8. Modul Master Produk Modul master produk berisi tentang informasi jumlah produk yang tersedia di dalam gudang selama pada waktu tertentu. Masukan dari modul ini adalah tanggal yang diinginkan untuk diketahui stok produknya. Keluaran yang ditampilkan adalah tanggal yang diinginkan untuk diketahui stok produknya, nama seluruh jenis produk, dan jumlah stok masing-masing produk. Diagram alir deskriptif modul master produk dapat dilihat pada gambar 4.9. 19 Gambar 4.9 Diagram alir deskriptif modul master produk 9. Modul Hasil Produksi Modul hasil produksi menampilkan informasi jumlah hasil produksi yang diperoleh pada suatu periode waktu tertentu. Masukan dari modul ini adalah tanggal yang ingin diketahui hasil produksinya, shift kerja yang ingin diketahui hasil produksinya. Keluaran dari modul ini adalah tanggal yang ingin diketahui jumlah hasil produksinya, shift kerja yang ingin diketahui jumlah hasil produksinya, nama produk, dan jumlah hasil produksinya. Diagram alir deskriptif modul hasil produksi dapat dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10 Diagram alir deskriptif modul hasil produksi 20 10. Modul Pengiriman Produk Modul pengiriman produk menampilkan informasi tentang jumlah produk yang dikirimkan ke KPW yang melakukan pemesanan produk. Masukan dari modul ini adalah tanggal pengiriman produk, KPW tujuan pengiriman, nomor pengiriman produk, nama produk, jumlah produk yang didistribusikan, dan status pengiriman produk. Diagram alir deskriptif modul pengiriman produk dapat dilihat pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Diagram alir deskriptif modul pengiriman produk 11. Modul Penjadwalan Produksi Modul penjadwalan produksi digunakan untuk menghitung dan menghasilkan suatu jadwal produksi berdasarkan nilai CR. Modul ini akan mengutamakan pengerjaan produk yang mempunyai nilai CR yang paling kecil terlebih dahulu sampai ke produk yang nilai CR yang tertinggi. Setelah diurutkan berdasarkan produk yang mempunyai nilai CR yang paling kecil ke yang paling besar, maka akan dilakukan pembatasan terhadap produk yang dapat diproduksi pada suatu periode waktu minggu tertentu. Pemilihan produk menyesuaikan dengan jam kerja produksi yang tersedia dalam satu minggu tersebut sehingga memungkinkan untuk dilakukan proses produksi. Setelah pembatasan produk sesuai dengan jumlah jam kerja tersedia, maka diketahui produk-produk yang akan diproduksi pada periode waktu tersebut. Selain berdasarkan nilai CR, penyusunan jadwal produksi selanjutnya akan menyesuaikan dengan lini produksi yang digunakan oleh masing-masing produk. Penyesuaian dilakukan agar tidak terjadi pemakaian satu lini produksi untuk jenis produk yang berbeda pada waktu yang bersamaan, sehingga penyusunan jadwal produksi juga akan menyesuaikan dengan lini produksi yang digunakan dengan tetap mengutamakan nilai CR sebagai kunci utama pengurutan jadwal produksinya. Penyesuaian terhadap lini produksi yang digunakan berfungsi untuk menyesuaikan jadwal produksi dengan kapasitas mesin produksi yang digunakan. Aturan CR digunakan untuk memenuhi target perusahaan dan dapat selalu memenuhi permintaan harian yang jumlahnya bergerak fluktuatif. Selain itu permintaan dan pengiriman produk dilakukan 21 setiap hari, sehingga stok produk di gudang harus selalu tersedia agar perusahaan dapat terus memenuhi permintaan. Aturan CR akan menjaga jumlah stok produk yang tersedia di perusahaan sehingga permintaan dapat terus dipenuhi. Penjadwalan produksi diperoleh setelah menentukan jumlah hari kerja dan data yang dibutuhkan untuk proses penyusunan seperti jumlah stok produk pada saat itu dan jumlah permintaan. Setelah itu diurutkan berdasarkan nilai CR, dan diketahui produk-produk yang akan diproduksi. Langkah terakhir adalah menyesuaikan jenis produk yang akan diproduksi dengan lini produksi yang digunakan untuk produk tersebut dan berdasarkan nilai CR produk-produk tersebut setelah dilakukan penyesuaian terhadap lini produksinya. Keluaran dari modul ini berupa informasi tentang susunan jadwal produksi untuk minggu tertentu lengkap dengan informasi produk yang akan diproduksi, lini produksi yang digunakan, waktu mulai proses produksi, waktu selesainya proses produksi, durasi proses produksi, serta jumlah batch yang harus diproduksi. Selain itu, jadwal produksi mingguan ini dapat dijabarkan secara terperinci dengan menggunakan modul jadwal pengolahan yang menggunakan software Microsoft Excel 2007 yang berisi tentang informasi spesifik proses produksi untuk masing-masing batch produksi. Masukan dari modul pengolahan produk ini adalah jenis produk yang akan diproduksi, lini-lini produksi yang akan digunakan untuk memproduksi produk tersebut, dan jumlah batch yang akan diproduksi untuk produk tersebut. Keluaran dari modul jadwal pengolahan ini adalah rincian jadwal pengolahan, dan pengemasan secara spesifik untuk mendukung rencana produksi mingguan yang telah disusun. Informasi yang disampaikan antara lain, jenis produk, lini produksi yang akan digunakan, jadwal pengolahan per batch, jadwal pengemasan produk, dan rincian jadwal proses produksi secara lengkap. Diagram alir deskriptif modul penjadwalan produksi dapat dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Diagram alir deskriptif modul penjadwalan produksi 22

4.4.2 Struktur Basis Data