Model Teknik Heuristik Hergha Basretpiviariko and Machfud

5 2. Mesin pekerja serial Bentuk permasalahan mesin pekerja secara serial dapat dilihat pada gambar 2. Pada tipe ini setiap produk dalam proses penyelesaian atau pengerjaannya harus melewati ke-m mesin tahap dengan urutan yang sama. Gambar 2.2 Penjadwalan produksi dengan m mesin pekerja serial Menurut Nainggolan 2005, ukuran keberhasilan dari suatu pelaksanaan aktivitas penjadwalan adalah meminimisasi kriteria-kriteria berikut : rata-rata waktu alir, total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan pekerjaan, rata-rata keterlambatan, jumlah mesin yang menganggur, dan jumlah persediaan.

2.3 Model

Menurut Moskowitz and Wright 1979, model adalah representasi ideal dari suatu sistem yang nyata dan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis perilaku sistem yang berhubungan dengan peningkatan performansi sistem tersebut. Solusi yang diperoleh dari model tergantung pada validasi model dalam mewakili sistem nyata. Menurut Ariyatno 2003, model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan langsung maupun tidak langsung serta timbal balik dalam istilah sebab akibat. Pemodelan suatu sistem harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya : 1 model harus mempersentasikan sistem yang sebenarnya dan 2 model merupakan penyederhanaan dari kompleksnya sistem, sehingga diperbolehkan adanya penyimpangan pada batas-batas tertentu Simatupang 1996.

2.4 Teknik Heuristik

Teknik heuristik merupakan suatu cara pendekatan masalah yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan dalam permasalahan yang dikaji. Teknik heuristik digunakan dengan harapan didapatkan suatu hasil yang baik dan mendekati rata-rata meskipun tidak optimal. Tidak ada metode baku yang digunakan untuk teknik heuristik, sehingga setiap permasalahannya menggunakan teknik heuristik yang spesifik satu sama lain. Teknik heuristik merupakan pengembangan dari proses aritmatika dan matematika logika yang mempunyai ciri sebagai berikut : 1. Adanya operasi aljabar, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 2. Adanya suatu perhitungan yang bertahap. 3. Mempunyai tahapan yang terbatas sehingga dapat dibuat dengan algoritma komputer Eriyatno 2003. Pengambilan keputusan dalam program heuristik menggunakan aturan situasi atau aksi. Jika sl ... sn, maka al ... an, sl ... sn merupakan situasi yang dinyatakan dalam operasi dan, atau; al ... an adalah aksi atau keputusan yang diambil terhadap situasi tersebut Sugiyono 2009. Menurut Eriyatno 2003, teknik heuristik tidak menjamin penyelesaian yang optimal, tetapi dapat memberikan pemecahan yang memuaskan bagi pengambil keputusan. Pada umumnya pemilihan teknik heuristik disebabkan oleh : 6 1. Heuristik mempermudah lingkungan pembuat keputusan sehingga memungkinkan membuat keputusan secara cepat tanpa tergantung caranya 2. Permasalahan yang kompleks dan tidak ada perangkat keras komputer yang dapat menyelesaikannya walaupun intisari dari permasalahan dapat dibuat pola matematikanya 3. Masalah perencanaan dan kebijakan yang harus diatasi oleh seorang manajer sulit untuk dikuantitatifkan dan bersifat tidak terstruktur, sehingga tidak dapat diperoleh faktor-faktor yang diperlukan dalam model matematika. 4. Penggunaan model sering tidak mengerti tahapan sebelum sampai pemodelan walaupun model matematika berhasil dikembangkan. 7 III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran