FUNGSI DALAM BENTUK PARAMETER SISTEM KOORDINAT KUTUB DAN KARTESIAN

BAB II SISTEM KOORDINAT KUTUB

2.1 FUNGSI DALAM BENTUK PARAMETER

Suatu fungsi y = fx yang dinyatakan dalam bentuk kartesian seringkali diubah menjadi bentuk parameter. Parameter adalah variabel perantara yang menghubungkan variabel y dan variabel x. Jika sebagai parameter digunakan variabel t maka fungsi y = fx dapat diubah menjadi x = f 1 t dan y = f 2 t yang disebut sebagai persamaan dalam bentuk parameter. Dalam hal ini, t = variabel bebas, sedangkan x dan y menjadi variabel tidak bebas. Contoh: Persamaan lingkaran berjari-jari a dalam sistem kartesian berbentuk x 2 + y 2 = a 2 . Jika diubah kedalam bentuk parameter t, persamaan tersebut menjadi x = a cos t y = a sin t parameter t menyatakan sudut yang diapit oleh sumbu x positip dan jari-jari OP Sebaliknya, bentuk parameter pun dapat diubah ke dalam bentuk kartesian dengan mengeliminir parameternya. Misal: persamaan parameter x = a cos t dan y = b sin t dimana 0 ≤ t ≤ 2 π akan diubah menjadi persamaan kartesian, maka persamaan itu diubah menjadi cos t = a x dan sin t = b y . lalu dimasukkan ke dalam persamaan cos 2 t + sin 2 t = 1, sehingga diperoleh 1 b y a x 2 2 = + , pers. elips dengan sumbu panjang 2a dan sumbu pendek 2b dan berpusat di 0, 0 Namun, terkadang bentuk parameter sulit diubah karena parameternya tidak dapat dieksplisitkan. Misalnya x = t 2 + t + 1 y = 3 t 3 + t 2 – 4 Turunan untuk fungsi parameter adalah dx dy = dt dy dx dt

2.2 SISTEM KOORDINAT KUTUB DAN KARTESIAN

Untuk menyatakan kedudukan suatu titik P pada bidang dapat dinyatakan dengan sistem koordinat kartesian, dimana kedudukan dinyatakan dengan absis yaitu jarak dari P ke sumbu y dan ordinat yaitu jarak P ke sumbu x. Namun, kedudukan titik P pun dapat dinyatakan dengan sistem koordinat kutub polar berdasarkan jarak r dan sudut θ , dimana r = jarak dari P ke O dan θ = sudut dari OX ke OP. Untuk θ 0 berlawanan arah jarum jam, sedangkan untuk θ 0 searah jarum jam.

2.3 KORELASI KOORDINAT KUTUB DAN KARTESIAN