2.1.3 Tipe Interpretasi
Tipe-tipe interpretasi berdasarkan obyek yang diinterpretasikan adalah interpretasi alamiah, historisbudaya, lingkungan hidup dan pendidikan
kelestarian.Interpretasi alamiah merupakan interpretasi yang memiliki obyek berupa bentang alam sedangkan interpretasi historisbudaya lebih mengedepankan
aspek sejarah dalam kegiatan pariwisata yang akan dihasilkan Hueneke dan Baker 2009.
2.1.4 JalurInterpretasi
Jalur interpretasi adalah jalur khusus yang terdapat obyek-obyek menarik, yaitu jalur transportasi seperti jalur mobil, sepeda, pejalan kaki dan lain
sebagainya. Jalur interpretasi harus memperhatikan urutan rangkaian obyek sehingga memberikan pengertian terhadap obyek tersebut Muntasib dan
Rachmawati 2003. Kriteria jalur interpretasi yang baik menurut Domroese dan Sterling 1999 adalah:
1. Jalur tidak terlalu panjang dan memakan waktu 20 menit sampai dengan 1
jam dengan berjalan kaki termasuk dengan waktu istirahat. 2.
Berbentuk lingkaran untuk menghindari pengulangan pemandangan. 3.
Memiliki tanda-tanda yang jelas sehingga pengunjung dapat mengikutinya dengan mudah.
4. Bersih dan tidak terdapat peninggalan sampah atau jejak dari pengunjung
sebelumnya. 5.
Dibangun dengan meminimalisasi dampak erosi dan mempunyai drainase yang baik.
6. Terpelihara dengan baik, tidak ada pohon tumbang, vandalisme dan
kerusakan karena pengaruh iklim. 7.
Dirancang dan dikelola untuk meminimalkan dampak ekologi yaitu dengan membiarkan serasah menjadi humus.
Karakteristik jalur yang baik menurut Berkmuller 1981 adalah sebagai berikut: 1.
Jalur yang baik diarahkan pada pemandangan yang menakjubkan, dapat melihat beberapa daya tarik seperti, air terjun, habitat hewan, gua, sungai,
pemukiman tua, pohon dan lain sebagainya.
2. Jalur yang baik apabila nyaman dipergunakan,tidak licin, tidak curam,
tidak berlumpur dan tidak tergenang air. 3.
Jalur yang baik adalah melindungi pengunjung dari ketegangan. Memberikan perhatian secara khusus di beberapa tempat pada jalur dan
jangan pernah membuat jalur yang lurus dan jauh. 4.
Jalur yang baik juga mampu membuat pengunjung merasa senang, dilengkapi dengan tempat sampah, tanda yang jelas dan petunjuk arah.
5. Jalur yang baik adalah menghindari lokasi yang membahayakan dan rawan
kecelakaan seperti komunitas pohon yang mudah tumbang dan tempat yang dapat mengganggu satwa liar.
2.1.5 Pusat Interpretasi Pengunjung