5.6.2 Rencana kegiatan
Rencana kegiatan interpretasi untuk KHDTK Cikampek dapat dilaksanakan namun untuk kegiatan khusus, dalam hal ini pendidikan dan penelitian. Kegiatan
wisata yang dapat dilakukan hanya merupakan wisata terbatas yang berbasis pendidikan dan penelitian. Kegiatan interpretasi yang dilakukan diharapkan akan
membantu pengunjung agar kunjungannya lebih menyenangkan serta akan menambah pengetahuan, membantu pengelola dalam menjaga kawasan supaya
tetap lestari. Tema dari kegiatan interpretasi di KHDTK Cikampek adalah “Merasakan Pesona Kesejukan Hutan berpadu dengan Keunikan Budaya
Cikampek ”. Tema ini diambil berdasarkan potensi sumberdaya fisik, biologi dan
budaya Cikampek yang menarik untuk dikembangkan menjadi kegiatan interpretasi. Berdasarkan tema tersebut maka kegiatan yang direncanakan
adalah: a.
Melakukan kegiatan interpretasi berbagai jenis pohon KHDTK Cikampek Jenis pohon yang ditemukan di KHDTK Cikampek terdiri dari 26 famili.
Pohon yang terdapat di KHDTK Cikampek terdiri dari jenis Dipterocarpaceae dan Non-Dipterocarpaceae. Pohon tersebut merupakan jenis pohon asli
Indonesia dan eksotic. Pohon exotic berjumlah 27 jenis, beberapa diantaranya adalah Acacia catechu berasal dari India, Alstonia congensis berasal dari Afrika,
Cecropia peltata berasal dari Amerika, Trachylobium verrucosum berasal dari Hawai, Sterculia foetida berasal dari Honduras, Piptadenia peregrine berasal
dari Brazilia, Lagerstroemia loudoni berasal dari Thailand, Dalbergia fusca berasal dari Vietnam, Acacia confuse berasal dari Formosa. Keseluruhan potensi
tersebut sangat menarik bagi pengunjung karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai berbagai jenis pohon di KHDTK Cikampek.
b. Mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan obat yang berpotensi menjadi
bahan pembuatan obat. KHDTK Cikampek memiliki beberapa jenis tumbuhan yang berpotensi
untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Bahkan beberapa masyarakat sekitar masih memanfaatkan tumbuhan tersebut sebagai bahan dasar pembuatan obat
tertentu. Kegiatan mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan obat beserta
manfaatnya akan menjadi salah satu kegiatan interpretasi yang bermanfaat bagi pengelola, pengunjung dan masyarakat sekitar KHDTK Cikampek.
c. Merealisasikan rencana pembuatan penangkaran Kupu-Kupu.
Keberadaan kupu-kupu di KHDTK Cikampek menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi pengelola. Kupu-Kupu dapat menjadi salah satu potensi
kegiatan interpretasi, oleh karena itu pengelola ingin menjaga kelestariannya dengan cara membuat penangkaran kupu-kupu. Penangkaran Kupu-Kupu ini
akan diletakkan di semak-semak dimana banyak terdapat kupu-kupu. Rencana kedepan
pengelola akan
berkerjasama dengan
masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan penangkaran kupu-kupu di lahan masyarkat. Namun pembuatan penangkaran kupu-kupu bukanlah langkah yang mudah, harus
disesuaikan dengan lahan, jenis pakan dan konsep penangkaran yang akan dibuat sehingga pihak pengelola harus melakukan kegiatan penelitian mengenai hal
tersebut. d.
Melestarikan kembali kesenian budaya tradisional yang ada di sekitar KHDTK Cikampek.
Masyarakat sekitar KHDTK Cikampek memiliki kesenian budaya tradisional yang menarik untuk dikembangkan menjadi salah satu potensi
kegiatan interpretasi. Pengelola dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk melestarikan kembali kesenian budaya tersebut. Keseluruhan para pelaku
kesenian akan menampilkan pertunjukan kesenian tradisional bersama pengunjung. Sehingga pengunjung dapat belajar dan menikmati berbagai
keunikan seni tradisional sunda dari masyarakat Cikampek. Kesenian tradisional yang cukup terkenal hingga sekarang adalah kesenian wayang golek,
hajat bumi masyarakat Cikampek dan tari tradisional sunda. Bahkan salah satu sanggar tari dan dalang wayang golek Cikampek sudah terkenal sampai dunia
internasional. Potensi ini sangat menarik jika dipadukan dengan potensi sumberdaya alam KHDTK Cikampek.
e. Memperkenalkan jenis pohon penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan
kayu energi. Salah satu blok di KHDTK Cikampek diperuntukkan sebagai areal
penghasil kayu pertukangan, kayu pulp dan kayu energi, hal tersebut dapat
menambah pengetahuan dan wawasan pengunjung terhadap berbagai macam jenis pohon yang dapat digunakan sebagai kayu pertukangan, kayu pulp dan
kayu energi. Salah satu contoh kayu pertukangan adalah kayu jati Tectona grandis, kayu ini memiliki kualitas tinggi jika digunakan sebagai bahan
bangunan. f.
Memperkenalkan lokasi pemuliaan tanaman sengon Paraserianthes falcataria.
Di dalam KHDTK Cikampek terdapat beberapa petak yang digunakan sebagai lokasi pemuliaan tanaman.Tanaman tersebut antara lain sengon
Paraserianthes falcataria. Lokasi pemuliaan sengon Paraserianthes falcataria terletak pada dalam blok B dengan luas 7,25 ha. Lokasi ini dapat
menjadi salah satu obyek interpretasi yang menarik terutama bagi pelajar dan mahasiswa karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai cara
membudidayakan dan merawat tanaman sengon di dalam hutan. g.
Memperkenalkan potensi HHBK FEM dan Non FEM. Potensi HHBK FEM dan HHBK Non FEM terletak pada Blok C dan D,
kedua blok tersebut diperuntukkan untuk mengembangkan tanaman yang dapat menghasilkan berbagai potensi seperti tanaman pangan food, sumber energi
energy, dan obat-obatan medicine. Salah satu contoh tanaman HHBK FEM adalah kemenyan Styrax sp yang dapat menghasilkan minyak dan aroma terapi.
Selain itu salah satu contoh tanaman HHBK Non FEM adalah ada beberapa petak yang digunakan untuk penelitian rayap, pohon jati Tectona grandis,
Khaya anthoteca dan mahoni Swietenia macrophylla. Keseluruhan potensi tersebut akan menambah pengetahuan dan wawasan pengunjung akan manfaat
KHDTK Cikampek. h.
Memperkenalkan satwa liar KHDTK Cikampek. Potensi satwa liar di KHDTK Cikampek cukup beragam, hal itu terbukti
dengan ditemukannya 4 jenis mamalia, 13 jenis kupu-kupu, 15 jenis burung dan 6 jenis reptil. Keseluruhan potensi tersebut dapat menjadi obyek menarik bagi
para pecinta satwa liar sekaligus untuk memperkenalkan berbagai jenis satwa yang hidup didalam KHDTK Cikampek.
5.6.3 Rencana Penugasan