BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di KHDTK Cikampek, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Luas KHDTK Cikampek adalah
51,10 ha. Secara administratif pemerintahan KHDTK Cikampek berbatasan dengan Desa Cikampek timur, Desa Cikampek Pusaka, Desa Sarimulya dan Desa
Kamojing. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Februari, dan Mei – Juni
2012 yang meliputi kegiatan pengumpulan data lapang, wawancara pengelola dan masyarakat serta analisis data yang telah dikumpulkan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penelitian antara lain alat tulis, kamera digital, tape recorder, Map source, Global mapper 13, ArcGis 9.3,
GPS Global Positioning System, binokuler, buku panduan lapang. Bahan yang digunakan adalah kuesioner, panduan wawancara, literatur, peta kawasan KHDTK
Cikampek, buku panduan pengenalan jenis flora dan fauna.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi lapang.
3.3.1 Studi Pustaka
Metode ini digunakan untuk memperoleh data sekunder. Pustaka yang digunakan antara lain buku panduan pengenalan jenis flora dan fauna, literatur,
buku pengelolaan KHDTK Cikampek, literatur dan peta kawasan KHDTK Cikampek.
3.3.2 Wawancara
Singarimbun 1979 mengatakan bahwa wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi, dalam proses ini hasil wawancara ditentukan oleh
beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-
faktor tersebut adalah pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi wawancara.
Metode wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang menunjang data penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung melalui wawancara
terpandu dan penyebaran kuesioner kepada responden. Kegiatan wawancara dilakukan kepada pengunjung, masyarakat sekitar kawasan KHDTK Cikampek
dan pengelola KHDTK Cikampek. 1.
Pengunjung Kegiatan wawancara dengan pengunjung dilakukan melalui wawancara
secara langsung dengan menggunakan panduan kuesioner. Pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik sampel non random secara kebetulan.
Teknik ini dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan tentang masalah itu pada orang-orang yang
dijumpainya. Pertanyaan bisa dilaksanakan pada waktu dan tempat penyelenggaraan wisata atau di lain waktu dan tempat Wardiyanta 2006.
Setyosari 2010 menyatakan bahwa untuk menentukan besarnya sampel jika tidak diketahui jumlah populasi di kawasan tersebut maka dapat digunakan
formula atau rumus berikut dibawah ini dapat dipakai untuk menentukan besarnya sampel yang memenuhi representasi populasi
N = ze²p 1-p = 1,960,10²0,5 1-0,5
= 96 responden. Keterangan :
N = Besarnya sampel z = Skor standar yang berdasarkan tingkat keyakinan tertentu z = 1,96 95
e = Proporsi kesalahan pengambilan sampel dalam situasi tertentu 0,10 p = Proporsi estimasi atau peristiwa kasus dalam populasi p = 0,5 Tuckman
1988 diacu dalam Setyosari 2010. 2.
Masyarakat sekitar KHDTK Cikampek Kegiatan wawancara dilakukan kepada masyarakat sekitar kawasan
KHDTK Cikampek yang dapat memberikan informasi untuk menunjang data penelitian. Masyarakat yang akan diwawancarai ditentukan berdasarkan metode
purposive sampling. Setiawan 2005 menyatakan bahwa metode purposive sampling yakni pemilihan satuan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu
dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang dikendaki. Wawancara ditujukan kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, masyarakat desa
dan masyarakat yang terlibat didalam KHDTK Cikampek. 3.
Pengelola KHDTK Cikampek Penentuan pengelola KHDTK Cikampek sebagai responden dilakukan
dengan cara purposive sampling yaitu pengelola yang ahli dibidangnya dan dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penulisan.
Kegiatan wawancara kepada pengelola KHDTK Cikampek dimaksudkan untuk mengetahui rencana pengelolaan, kegiatan interpretasi alam, dan data lainnya baik
yang telah dilakukan beberapa tahun terakhir, sedang dilaksanakan ataupun yang akan direncanakan. Kegiatan wawancara ditujukan kepada Kepala Pusat Litbang
Peningkatan Produktifitas Hutan, Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian, Sub Bidang Tindak Lanjut Penelitian, Bidang Program dan Evaluasi
Penelitian, dan Sub Bidang Program dan Anggaran Penelitian
3.3.3 Observasi Lapang