Papan informasi dan pal-pal interpretasi

yang mendukung interpretasi dengan disesuaikan pada metode penyampaian interpretasi yang telah direncanakan dan perkembangan aktifitas yang dilakukan di KHDTK Cikampek yang berbasis pendidikan dan penelitian. Fasilitas pendukung interpretasi yang dapat ditambahkan sesuai dengan keinginan pengunjung adalah papan petunjuk arah, shelter, peta obyek wisata, pal interpretasi, wisma cinta alam,dan papan nama pohon. Sedangkan fasilitas tambahan lainnya yang diinginkan oleh pengunjung yaitu toilet, toko cinderamata, lahan parkir dan tempat sampah.

1. Papan informasi dan pal-pal interpretasi

Papan informasi dan pal-pal tersebut terdiri dari papan petunjuk arah, papan nama, papan interpretasi informasi khusus untuk interpretasi dalam bentuk papan, dan pal-pal interpretasi informsasi khusus untuk interpretasi dalam bentuk pal-pal. Kegunaan papan-papan tersebut untuk mengurangi jumlah papan petunjuk arah serta memudahkan pengunjung mengikuti suatu jalan setapak. Sementara di KHDTK Cikampek sudah terdapat papan petunjuk arah untuk menuju kawasan hutan namun untuk menuju jalur interpretasi belum ada sehingga perlu dibuat papan petunjuk arahnya. Papan petunjuk arah sangat penting terdapat di kawasan karena dapat menunjukkan letak dan arah dari objek interpretasi yang terdapat pada kawasan tersebut sehingga papan ini harus dibuat dengan menarik dan memenuhi informasi yang diperlukan pengunjung. Desain papan petunjuk arah pada Gambar 39 terbuat dari material kayu sehingga ramah lingkungan dan tidak menghabiskan banyak biaya serta cukup jelas untuk menunjukkan letak objek interpretasi di dalam kawasan. Papan petunjuk arah diletakkan di jalan menuju KHDTK Cikampek, jalur interpretasi, dan persimpangan jalan. Gambar 39 Desain papan petunjuk arah. Papan kawasan KHDTK Cikampek sudah ada namun beberapa papan sudah rusak dan buram sehingga informasi yang akan disampaikan kepada pengunjung tidak sampai. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan papan kawasan dan penggantian beberapa papan yang tidak jelas menjadi papan kawasan yang lebih menarik dan lebih awet dibandingkan sebelumnya. Desain papan pada Gambar 40 terbuat dari bahan logam sehingga lebih tahan terhadap perubahan cuaca, lebih awet dan tahan lama. Pada papan kawasan tersebut diletakkan di batas pinggir kawasan. Gambar 40 Desain papan kawasan KHDTK Cikampek. Papan nama pohon di KHDTK Cikampek kondisinya sangat perlu perbaikan sehingga perlu diperbaharui kembali.Keberadaanpapan nama pohon sangat penting karena mengingat fungsi kawasan sebagai areal penelitian dan hutan tanaman. Sedangkan papan interpretasi yang terdapat di KHDTK Cikampek hanya berupa papan pembatas kawasan, papan larangan untuk berburu satwa liar dan flora, sedangkan belum terdapat papan obyek interpretasi yang terdapat di kawasan. Papan obyek interpretasi berisi gambar-gambar dan informasi singkat mengenai potensi tumbuhan maupun satwa liar dan potensi kawasan lainnya. Papan ini dibuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca dan ramah lingkungan. Bahan yang dapat digunakan dalam membuat papan interpretasi ini antara lain kayu dan bambu. Papan obyek interpretasi diletakkan di depan obyek interpretasi, jalur interpretasi, dan visitor centre. Salah satu contoh bentuk papan interpretasi yang dapat dipasang untuk menunjukkan peta obyek interpretasi didalam kawasan disajikan pada Gambar 41. Gambar 41 Desain papan objek interpretasi. Pal-pal interpretasi berupa pal HM yang dipasang di sepanjang jalur interpretasi. Keberadaan pal-pal interpretasi ini untuk menandai titik-titik objek interpretasi yang terdapat disepanjang jalur tersebut. Pal interpretasi biasanya berupa pal batas yang diberi warna tertentu dan bertuliskan “HM”. Selain itu dapat berupa tumpukan batu atau bahan-bahan lain yang awet dan ramah lingkungan dan cukup jelas untuk digunakan sebagai simbol “HM” pada jalur tersebut. Contoh desain pal HM disajikan pada Gambar 42. Gambar 42 Desain pal HM.

2. Wisma cinta alam pusat interpretasi pengunjung

Dokumen yang terkait

The use of illustrated sheep rearing handbook on poor farmers' capacity building in two near forest villages in Ujung Jaya Sub-District, District Of Sumedang, West Java

0 10 8

Landscape Planning Of Tourism Area And Formulation Of Tourism Programmed Alternatives In Grama Tirta Jatiluhur Purwakarta District Province of West Java

0 5 20

Effectiveness Communications of Optimalization Backyards Program (Case of Sustainable Food Home Area Program in the Mulyasari Village Ciampel District Karawang of West Java)

0 3 212

Tourism Site Plan in Special Purposes Forest Area Cikampek Provincy West Java

1 9 229

Planning Interpretive Media in Special Purposes Forest Area (SPFA) Cikampek, Residence of Karawang, West Java

6 29 162

ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 13

INTRODUCTION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 8

LITERATURE REVIEW ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 4 11

CONCLUSION AND RECOMMENDATION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 9

Parasitic Diseases in Dairy Cattle in Cibungbulang District of West Java

0 0 8