Kawah Putih. Di jaman Jepang, usaha pabrik ini dilanjutkan dengan menggunakan sebutan Kawah Putih Kenzanka Yokoya Ciwidey dan langsung berada di bawah
pengawasan militer. Cerita dan misteri tentang Kawah Putih terus berkembang dari satu generasi
masyarakat ke generasi masyarakat berikutnya. Hingga kini mereka masih percaya bahwa Kawah Putih merupakan tempat berkumpulnya roh para leluhur.
Bahkan menurut Kuncen Abah Karna yang bertempat tinggal di Kampung Pasir Hoe, Desa Sugih Mukti ; di Kawah Putih terdapt makam para leluhur, di
antaranya : Eyang Jaga Satru, eyang Rangsa Sadana, Eyang Camat, Eyang Ngabai, Eyang Barabak, Eyang Baskom dan Eyang Jambrong. Salah satu puncak
Gunung Patuha, Puncak Kapuk, dipercaya sebagai tempat rapat para leluhur yang dipimpin oleh Eyang Jaga Satru. Di tempat tersebut, masyarakat sesekali melihat
secara gaib sekumpulan domba berbulu putih Domba Lukutan yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur.
Pada tahun 1992 Wana Wisata Kawah Putih ini diresmikan oleh Kepala KPH Bandung Selatan. Keberadaan Kawah Putih sejak diresmikan hingga
sekarang tetap bertahan karena keunikan dan pemandangan alamnya yang begitu indah.
Gambar 2 Pemandangan alam di WWKP Ciwidey.
4.2 Letak dan Luas
Wana Wisata Kawah Putih terletak di wilayah administratif Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan merupakan kawasan wisata
Bandung Selatan. Secara geografis terletak padaa 107º 24’ 48” BT - 107º 26’ 24”
BT dan 07º 07’ 12” LS - 07º 10’ 48” LS. Sedangkan secara administrasi pengelolaan kawasan tersebut berada dalam wilayah pengelolaan Kesatuan Bisnis
Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa Lingkungan KBM AEJ Perum Perhutani Unit III Jawa Barat.
Kawasan Wana Wisata Kawah Putih secara keseluruhan memiliki luas wilayah sebesar 1.087 Ha dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Lebakmuncang dan G. Tikukur Sebelah barat berbatasan dengan Desa Patenggang
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Alam Endah Sebelah selatan berbatasan dengan Pasir Batulawang dan Kecamatan Pasir
Jambu.
sumber: http:members.tripod.com~wie_2peta-kab-bdg.htm
Gambar 3 Peta lokasi WWKP Ciwidey.
4.3 Topografi dan Iklim
Wana Wisata Kawah Putih merupakan tempat wisata dengan udara yang sejuk dan memiliki tekanan udara rendah, kelembaban 90, suhu udara berkisar
antara 8-18
o
C dengan curah hujan tahunan mencapai 253 mmtahun. Pada umumnya kondisi topografi kawasan Wana Wisata Kawah Putih adalah
kombinasi daratan lantai berbukit dan curam dengan ketinggian 1500-2380 mdpl.
4.4 Flora dan Fauna
Wana Wisata Kawah Putih memiliki dua tipe vegetasi, yaitu vegetasi hutan alam dan hutan tanaman. Hutan alam didominasi oleh jenis-jenis pohon seperti
pasang Quersus sundaica, puspa Schima walichii, dan Ki hujan Engelhardia spicata, sedangkan tumbuhan bawah yang terdapat di tipe vegetasi ini antara lain
edelweis, lemoko, kantong semar Nephentes sp, Kirinyuh Eupatorium palescens, seseureuhan Piper aduncum, kulum Swietenia ovate, harendong
Melastomum sp, takokak Solanum torvum, cangkuang Pandanus sp dan tanaman cantigi Vaccinium varingifolium. Hutan tanaman pada umumnya
ditanami dengan jenis pinus Pinus merkusii dan kayu putih Eucalyptus sp. Keadaan flora yang berada di kawasan Wana Wisata Kawah Putih semakin
memperindah pemandangan alam WWKP. Jenis-jenis satwa yang dilindungi undang-undang yang hidup di hutan
wisata kawah putih di antaranya adalah surili Presbytis comata, macan tutul Phantera pardus dan jelarang Ratufa bicolor sedangkan jenis primata dan
mamalia lainnya adalah lutung Presbytis cristata, babi hutan Sus vitatus, kijang Muntiacus muntjak dan ajag Cuon javanica. Berbagai jenis burung yang
terdapat di kawasan ini antara lain ayam hutan Gallus gallus, sepah gunung Pericrocotus miniatus dan puyuh gonggong Arborophila javanica. Selain itu
terdapat juga jenis burung yang dilindungi, di antaranya elang hitam Ictinaetus malayensis, elang ruyuk Spilornis cheela, cerecet Psaltria exilis, alap-alap
Falco pregenus, kipasan merah Rhipidura phoenicurai, burung madu gunung Aethopyga mystacalis, burung madu kuning Nectarina jugularis, puyuh
gonggong Arborophila javanica, burung kuda Garullax rufifrons dan opior- opior Lophozosterops javanicus.
4.5 Fasilitas dan Potensi