Latar Belakang Kajian Kemitraan Usaha Wisata Alam di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wana wisata merupakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM berbasis bukan lahan karena produk yang dikembangkan berupa jasa, di antaranya jasa wisata. Manfaat wana wisata selain untuk wisata, bermanfaat juga untuk menjaga kelestarian fungsi ekologis serta dapat memberikan manfaat ekonomis dengan memanfaatkan hutan. Wana wisata umumnya merupakan kawasan hutan lindung yang termasuk dalam wilayah kerja Perum Perhutani. Pembangunan obyek wana wisata tidak semata-mata ditujukan untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan tetapi dimaksudkan pula sebagai sarana pembinaan masyarakat agar lebih mencintai alam dan lingkungannya PT Perhutani 2001. Kegiatan PHBM merupakan pelibatan masyarakat sekitar hutan yang dilakukan oleh Perum Perhutani. Berdasarkan Surat Keputusan No. 136KPTSDIR2001, PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan oleh Perum Perhutani bersama dengan masyarakat desa hutan atau pihak yang berkepentingan stakeholder dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan dapat diwujudkan secara optimal dan proporsional. Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat ini dilakukan dengan jiwa berbagi, baik berbagi peran dan tanggung jawab maupun berbagi pemanfaatan ruang, waktu, dan hasil. Menurut Hidayat 2000, pengelolaan wana wisata sebagai obyek dan daya tarik wisata alam memberikan dampak positif dalam menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pendapatan negara sebagai sumber devisa dan membangkitkan cinta tanah air dan budaya bangsa serta pemerataan pembangunan. Di samping itu pengusaha wana wisata alam memerlukan kesiapan dan dukungan selain tata cara mengukur sumberdaya manusia yang harus dikelola secara berkesinambungan dengan dukungan dan peran pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaannya. Osa 2002 diacu dalam Gunarya 2004 menyatakan Perum Perhutani aktif mengembangkan sektor kepariwisataan dengan memanfaatkan nilai estetika hutan. Hal ini dimaksud sebagai salah satu upaya mengoptimalkan fungsi hutan. Salah satu wana wisata yang memiliki nilai estetika hutan yang menarik tersebut adalah Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. Saat ini Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa Lingkungan KBM AEJ Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Wana Wisata Kawah Putih yang mulai dikembangkan pada tahun 1992 ini memiliki potensi wisata yang tinggi baik dari segi pemandangan alam, flora maupun fauna. Wana wisata yang memiliki potensi tinggi tersebut tentu saja memerlukan suatu pengembangan secara terus menerus. Hal ini dimaksudkan agar wana wisata tersebut memiliki daya saing yang tinggi terhadap obyek-obyek wisata lain yang ditujukan agar usaha pariwisata alam ini terus berlanjut. Peran dari obyek wisata selain mempunyai keuntungan dalam penggunaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, juga berpotensi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi lokal Sabda 2003. Oleh karena itu, kegiatan kemitraan yang dilakukan dalam pengelolaan wisata di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey dengan masyarakat desa hutan maupun berbagai pihak lain tentunya akan sangat mempengaruhi keberlanjutan wana wisata ini sebagai salah satu objek wisata yang menarik dengan potensi sumberdaya alam yang tinggi dan memiliki manfaat ekologis, ekonomis serta sosial bagi masyarakat sekitar.

1.2 Tujuan