Osa 2002 diacu dalam Gunarya 2004 menyatakan Perum Perhutani aktif mengembangkan sektor kepariwisataan dengan memanfaatkan nilai estetika
hutan. Hal ini dimaksud sebagai salah satu upaya mengoptimalkan fungsi hutan. Salah satu wana wisata yang memiliki nilai estetika hutan yang menarik tersebut
adalah Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. Saat ini Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey dikelola oleh Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforestry, Ekowisata dan Jasa
Lingkungan KBM AEJ Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Wana Wisata Kawah Putih yang mulai dikembangkan pada tahun 1992 ini memiliki
potensi wisata yang tinggi baik dari segi pemandangan alam, flora maupun fauna. Wana wisata yang memiliki potensi tinggi tersebut tentu saja memerlukan suatu
pengembangan secara terus menerus. Hal ini dimaksudkan agar wana wisata tersebut memiliki daya saing yang tinggi terhadap obyek-obyek wisata lain yang
ditujukan agar usaha pariwisata alam ini terus berlanjut. Peran dari obyek wisata selain mempunyai keuntungan dalam penggunaan sumberdaya alam secara
berkelanjutan, juga berpotensi untuk meningkatkan kegiatan ekonomi lokal Sabda 2003. Oleh karena itu, kegiatan kemitraan yang dilakukan dalam
pengelolaan wisata di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey dengan masyarakat desa hutan maupun berbagai pihak lain tentunya akan sangat mempengaruhi
keberlanjutan wana wisata ini sebagai salah satu objek wisata yang menarik dengan potensi sumberdaya alam yang tinggi dan memiliki manfaat ekologis,
ekonomis serta sosial bagi masyarakat sekitar.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek kemitraan usaha wisata alam di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey KBM AEJ Perum Perhutani Unit III Jawa
Barat dan Banten. Secara rinci adalah sebagai berikut : 1.
Inventarisasi mitra usaha wisata alam di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey. 2.
Mengkaji mekanisme kemitraan usaha di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey.
3. Menganalisis dan mengkaji permasalahan serta manfaat kemitraan usaha
Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey.
4. Mengkaji pengaruh kemitraan usaha terhadap pelayanan kepada pengunjung
Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak pengelola mengenai kemitraan usaha wisata alam, serta sebagai bahan pertimbangan
pengelolaan program kemitraan usaha wisata alam di Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey.
1.4 Kerangka Pemikiran
Gambar 1 Bagan alir kerangka pemikiran. Manfaat ekologis
Manfaat ekonomis Manfaat sosial
Bentuk kemitraan Proses dan aturan
Hak dan kewajiban Permasalahan
Analisis Data Pengelolaan Wana Wisata
Kawah Putih KBM AEJ Perum
Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
Mitra Usaha Mekanisme
Kemitraan Manfaat
Wisata
Inventarisasi
Kemitraan Usaha Wisata Alam Wana Wisata Kawah Putih Ciwidey
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wana Wisata
Wana wisata adalah obyek-obyek wisata alam yang dibangun dan dikembangkan oleh Perum Perhutani di dalam kawasan hutan produksi atau hutan
lindung secara terbatas dengan tidak mengubah fungsi pokoknya. Ruang lingkup pengusahaan pariwisata alam Perum Perhutani mencakup wana wisata yang
dikelola oleh Perum Perhutani serta seluruh kegiatan di dalamnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, wisata alam, dan olah raga.
Bentuk aktifitas rekreasi yang dapat dilakukan di wana wisata berdasarkan waktu yang dibutuhkan, dapat dibagi atas Perum Perhutani 1987:
1. Wisata bermalam merupakan kegiatan bermalam di lingkungan hutan, dalam
upaya mendekati dan lebih menghayati keadaan alam sekitar. 2.
Wisata harian merupakan kegiatan rekreasi siang hari di kawasan hutan untuk mencari kesegaran dan mendekatkan diri pada alam.
Menurut Nadiar 1994, wana wisata dapat dibedakan sebagai wana wisata harian, wana wisata bermalam yang dilengkapi sarana penginapan berupa pondok
wisata atau pesangrahan dan bumi perkemahan. Menurut Lutfi H dan Andi 1996, sebagai salah satu komponen wisata terdapat beberapa kelebihan dari
wana wisata yaitu sifatnya yang alami, udara yang bersih dan sejuk, obyek yang menarik dan luas serta beberapa kelebihan lain. Kelebihan ini menjadikan wana
wisata memiliki prospek yang baik pada masa yang akan datang. Perum Perhutani 1989 mengungkapkan secara garis besar sasaran usaha
pembangunan dan pengembangan wana wisata di Perum Perhutani antara lain: 1.
Menyediakan tempat rekreasi yanag sehat bagi masyarakat luas dengan menikmati keindahan, keunikan serta kenyamanan suasana lingkungan yang
alamiah. 2.
Menyediakan tempat bagi sarana pengembangan ilmu pengetahuan flora, fauna, ekologis hutan serta pembinaan rasa cinta alam bagi generasi muda.
3. Memperluas kesempatan berusaha untuk membantu meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar hutan. 4.
Menunjang usaha pemerintah dalam memajukan pembangunan sektor pariwisata.
Dampak positif yang diharapkan jika wisata alam dapat terselenggara dengan baik dan efektif adalah Perum Perhutani 1987:
1. Terjadinya peningkatan kegiatan ekonomi di sekitar kawasan tersebut, yang
berarti akan meningkatkan taraf hidup di sekitarnya. 2.
Terjadinya peningkatan kesempatan kerja. 3.
Semakin terbukanya kesempatan komunikasi bagi masyarakat daerah tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan dan peningkatan pendidikan
masyarakat setempat.
2.2 Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat