23 saring. Cuci residu yang tertinggal dengan air mendidih, pencucian dilakukan sampai air
cucian tidak bersifat asam lagi. Pindahkan residu secara kuantitatif dengan menggunakan spatula. Cuci kembali sisa residu yang tertinggal pada kertas saring dengan menggunakan
NaOH mendidih sampai semua residu masuk semua ke dalam erlenmeyer. Didihkan kembali contoh dengan pendingin balik selama 30 menit dengan sesekali digoyangkan. Saring kembali
contoh dengan kertas saring yang diketahui beratnya sambil dicuci dengan K
2
SO
4
10. Cuci residu di kertas saring dengan menggunakan air mendidih kemudian dengan alkohol 95.
Keringkan kertas saring di dalam oven dengan suhu 110
o
C sampai berat konstan 1-2 jam. Setelah itu, sampel didinginkan dan dimasukkan ke dalam desikator, lalu sampel ditimbang.
Cara perhitungannya adalah sebagai berikut : Kadar serat kasar gr100gr contoh =
Keterangan: W1= berat residu dan kertas saring yang dikeringkan g W2= berat kertas saring g
W = berat sampel yang dianalisis g
7. Uji Kadar Inulin metode HPLC AOAC, 1995
Kadar inulin diukur dengan menggunakan metode HPLC. Metode ini meliputi pembuatan larutan standar, ekstraksi sampel dan hidrolisis sampel. Sampel yang telah diekstraksi dan
dihidrolisis dihitung konsentrasi inulin dengan membandingkannya dengan kurva larutan standar.
Larutan standar dibuat dengan menimbang fruktosa sebagai standar sebanyak 2 mg. Fruktosa dimasukkan dalam labu takar 100 ml dan ditepatkan dengan menggunakan akuades
lalu dikocok hingga homogen. Larutan tersebut dijadikan larutan induk 1000 ppm, kemudian buat deret konsentrasi 5 ppm, 25 ppm, 50 ppm dengan masing-masing ditambah internal
standar konsentrasi 50 ppm. Saring dengan filter dan masukkan ke dalam vial untuk disuntikkan pada HPLC.
Proses ekstraksi sampel dilakukan dengan cara menghomogenkan sampel yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala. Tambahkan air panas sebanyak 40 ml dan tambahkan KOH
0.05 N atau HCL 0.05 N hingga pH sekitar 6.5-8. Larutan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml, dipanaskan 85°C, dan diaduk. Larutan tersebut didinginkan dan
kemudian dipindahkan ke dalam gelas piala untuk diaduk kuat. Setelah itu encerkan hingga mengandung 1 fruktan.
Langkah berikutnya adalah hidrolisis sampel hasil ekstraksi dengan menggunakan enzim inulinase. Mula-mula diambil 15 g sampel A, kemudian ditambah 15 g buffer asetat hingga
memiliki pH 4.5. Ditambahkan amiloglukosidase sebanyak 35 mg dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 60°C, lalu ditimbang B. Sebanyak 10 g sampel ditimbang dan ditambah
enzim inulinase. Sampel tersebut diinkubasi kembali pada suhu 60°C selama 30 menit. Biarkan dingin, lalu ditimbang C. Hasil ekstraksi A, B, dan C masing-masing diencerkan,
ditambahkan internal standar glukoheptosa 20 ppm, disaring, lalu diinjeksikan pada HPLC.
8. Pengukuran Aktivitas Air
Aktivitas air akan menentukan tekanan di dalam kemasan. Aktivitas air dari sampel diukur dengan menggunakan a
w
meter yang telah dikalibrasi dengan garam NaCl dengan nilai kelembabannya RH adalah 75. Sampel dimasukkan ke dalam chamber pada a
w
meter dan
24 ditutup rapat. Pembacaan nilai a
w
dilakukan pada saat angka tidak berubah. Hal ini ditunjukkan oleh tulisan atau indikator pada a
w
meter yaitu complete test.
9. Analisis Tekstur