3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah studi kasus tentang perolehan sertifikasi HACCP terhadap CV Massitoh Catering Services. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah : 1.
Riset Lapangan Field Reaserch Cara pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan :
a. Wawancara Interview
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dengan perolehan sertifikat HACCP serta proses kerja perusahaan, staff
karyawan dan manajemen. Data yang akan diperoleh melalui wawancara adalah data mengenai gambaran umum dan profil
perusahaan, informasi seputar proses penerapan HACCP di CV Massitoh Catering Service, dan kelengkapan dokumen perusahaan
yang berguna untuk meraih serifikat yang diharapkan. Wawancara dilakukan terhadap 3 staf manajemen dan 2 karyawan produksi secara
terpisah. b.
Pengamatan Observation Pengamatan ini dilaksanakan dengan meninjau langsung ke CV
Massitoh Catering Services guna memperoleh data atau keterangan yang diperlukan seperti kelengkapan dokumen perusahaan
2.
Riset Kepustakaan Library Reasearch
Riset kepustakaan mengarah pada pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari literatur, dokumen perusahaan, buku dan jurnal yang
bersifat ilmiah yang berkaitan dengan obyek penelitian.
3.5 Alat analisis
1. Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan Gambaran atau Deskripsi tentang suatu
keadaan secara Objektif. Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh.
Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang kita peroleh. Analisis deskriptif sering diabaikan penggunaannya
dalam penelitian-penelitian sosial, karena memang dalam beberapa fungsi analisis lainnya otomatis tercantum analisis deskriptif.
2. Kertas Periksa Checksheet
Checksheet merupakan alat yang digunakan untuk menghitung
frekuensi dari sesuatu yang terjadi dan digunakan untuk pengumpulan dan pencatatan data. Data yang terkumpul dapat dimasukkan kedalam diagram
lainnya untuk dianalisis, misalnya diagram pareto dan histogram Ariani, 1999.
3. Diagram Sebab Akibat Fishbone Diagram
Diagram ini disebut juga sebagai diagram tulang ikan Fishbone Diagram
atau diagram Ishikawa. Penemu diagram ini adalah Prof. Kaoru Ishikawa dari Jepang. Diagram ini memiliki aplikasi yang tidak terbatas
dalam penelitian, manufacturing, marketing, operasi kantor pelayanan dan banyak lagi. Model diagram sebab akibat menyerupai tulang ikan.
Penggunaan diagram sebab akibat merupakan model pendekatan tersruktur yang memungkinkan dilakukannya suatu analisi lebih terperinci dalam
menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian dan kesenjangan yang terjadi. Penggunaan diagram sebab akibat dapat
mengikuti langkah-langkah berikut : a.
Gambarkan diagram sebab akibat b.
Tetepkan penyebab-penyebab pada cabang yag sesuai c.
Bertanya “mengapa?” pada setiap penyebab-penyebab yang mungkin. d.
Interpretasi diagram sebab akibat itu e.
Terapkan hasil-hasil
dengan mengembangkan
dan mengimplementasikan tindakan korektif yang efektif serta memonitor
hasil-hasil setelah dilakukan tindakan korektif guna menjamin bahwa masalah yang dihadapi telah dapat diselesaikan.
?????? ??????
?????? ?????? ??????
Gambar 4. Diagram Sebab Akibat 4.
Brain Storming Curah Pendapat Brainstorming adalah cara teknik yang digunakan untuk
menstimuli atau merangsang munculnya gagasan-gagasan dari skolompok orang. Teknik ini banyak digunakan GKM dalam melakukan kegitan-
kegiatanya, Muhandri TT dan Kadarisman D 2006. Teknik brainstorming
dipopulerkan oleh Alex F. Osborn dalam bukunya Applied Imagination. Teknik brainstorming adalah teknik untuk menghasilkan
gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Brainstorming
sering digunakan dalam diskusi kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Brainstorming juga dapat digunakan
secara individual.
Problem Material
Mesin
Manusia Metode
Lingkungan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN