Gambaran Variabel Terikat .1 Pemenuhan Hak Pendidikan Dasar Anak

87 pemukiman dan perumahan ataupun kurang peduli dikarenakan sudah ada pekerja dari luar desa yang didatangkan dalam pembangunan pemukiman dan perumahan. 5.4 Gambaran Variabel Terikat 5.4.1 Pemenuhan Hak Pendidikan Dasar Anak Tabel 5.19 Distribusi Responden tentang Program Wajib Belajar 9 Tahun No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Tau Kurang tau Tidak tau 14 - 6 70 - 30 Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui apa itu program wajib belajar 9 tahun namun sebagian responden yaitu sebanyak 6 orang 30 tidak mengetahui tentang program wajib belajar 9 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil penelitian bahwa semua anak yang bersekolah di Desa Meranti Barat mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Namun masih ada orang tua yang tidak mengetahui apa itu program wajib belajar 9 tahun. 6 responden yang tidak mengetahui tersebut dikarenakan kurangnya keikutsertaan dalam pertemuan orang tua di sekolah sehingga saat ada sosialisasi mengenai program tersebut orang tua tidak mengetahuinya. Karena berdasarkan wawancara dengan pihak dinas pendidikan yaitu Jonsi Silalahi A.md mengatakan bahwa penyampaian informasi tetang program wajib 88 belajar 9 tahun tersebut dilakukan melalui UPTDUnit Pelaksanaan Teknis Dinas Kecamatan melakukan penyampaian info kesekolah. Tabel 5.20 Distribusi Responden tentang Pelaksanaan Program Wajib Belajar 9 Tahun No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Baik Kurang baik Tidak baik 14 6 - 70 30 - Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 dapat diketahui bahwa sebagian responden yaitu sebanyak 14 orang 70 berpendapat baik tentang pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun. Sedangkan responden yang berpendapat kurang baik yaitu sebanyak 6 orang 30. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah di Desa Meranti Barat mengatakan bahwa pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun cukup baik dari tahun ke tahun, namun kurangnya yaitu sosialisasi ke desa sehingga menyebabkan sebagian dari orang tua siswa-siswi kurang mengetahui tentang pelaksanaan program wajib belajar belajar 9 Tahun. 89 Tabel 5. 21 Distribusi Responden tentang Ketersediaan Sarana dan Prasarana di Sekolah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Memadai Kurang memadai Tidak memadai 7 13 - 35 65 - Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 13 orang 65 berpendapat bahwa ketersediaan sarana dan prasarana disekolah kurang memadai dan 7 orang 35 berpendapat bahwa ketersediaan sarana dan prasarana sekolah memadai. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 08 Juni 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SDMI, SMPMTS, dan SMAMA, yaitu sebuah SDMI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas,ruang perpustakaan,laboratorium IPA,ruang pimpinan,ruang guru,tempat beribadah,ruang UKS,jamban,gudang,ruang sirkulasi,tempat bermainberolahraga. Namun Berdasarkan hasil observasi peneliti ke sekolah di Desa meranti barat jika mengarah pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 bahwa ketersediaan sarana dan prasarana sekolah masih kurang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di sekolah Desa Meranti Barat yaitu seperti bangunan, ruang kelas,kursi, meja buku-buku, papan tulis, alat peraga, ruang sirkulasi, tempat bermain selebihnya masih belum terpenuhi. 90 Tabel 5.22 Distribusi Responden tentang Jumlah Guru yang Ada di Sekolah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Memadai Kurang memadai Tidak memadai 7 13 - 35 65 - Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendapat bahwa jumlah guru yang ada di sekolah kurang memadai untuk menjangkau siswa-siswi. sedangkan sebagian besar responden berpendapat bahwa jumlah guru yang ada disekolah sudah memadai dalam menjangkau siswa-siswi. Rolli Pangaribuan sebagai kepala sekolah sangat berharap melalui program wajib belajar 9 tahun, anak-anak yang bersekolah disini dapat berkembang menjadi lebih baik dalam hal akademik. Untuk dapat berkembang menjadi lebih baik anak-anak disekolah ini membutuhkan gurupengajar . Untuk itu salah satu dari terhambatnya proses belajar mengajar yaitu sangat kurangnya guru yang tersedia di sekolah ini. Dalam Undang-undang SISDIKNAS No.20 tahun 2003 menyatakan keberhasilan pemenuhan hak pendidikan dasar anak juga dipengaruhi olehpendidik merupakan hal yangurgentdalammenunjang tercapainya keberhasilan pendidikan. Pendidik juga harus memiliki kualifikasi akademik dan 91 kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tabel 5.23 Distribusi Responden tentang Kualitas Cara Guru Mengajar di Sekolah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil 12 8 - 60 40 - Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 dapat diketahui bahwa sebagaian besar responden yaitu sebanyak 12 orang 60 berpendapat bahwa kualitas cara guru mengajar disekolah berhasil dalam meningkatkan kemampuan dasar anak, namun sebanyak 8 orang 40 berpendapat bahwa cara mengajar guru di sekolah kurang berhasil dalam meningkatkan kemampuan dasar anak. Tabel 5.24 Distribusi Responden tentang Pengetahuan Biaya Operasional Sekolah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Tau Kurang Tau Tidak Tau 17 3 - 85 15 - Jumlah 20 100 92 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengetahui tentang biaya operasional sekolah, namun masih ada orang tua yang tidak mengetahui tentang biaya operasional. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, mereka tidak mengetahui tentang biaya operasional tersebut karena tidak adanya sosialisasi yang diadakan di desa tersebut. Tabel 5.25 Distribusi Responden tentang Pemungutan Iuran Lain dari Sekolah No Tanggapan Frekuensi Persentase 1. 2. . Ada Tidak ada - 20 - - 100 - Jumlah 20 100 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25 dapat diketahui bahwa semua responden menjawab tidak ada pemungutan iuran lain dari sekolah karena semua biaya sudah masuk kedalam biaya operasional sekolah. Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009 secara umum program biaya operasional sekolah bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Jadi oleh karena itu jelas tidak terdapat lagi iuran lain yang dipungut dari sekolah. 93

5.5 Uji Hipotesa

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Desa Sionom Hudon Selatan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan

5 86 130

Prospek Pengembangan Peternakan Babi Di Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea dan Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir)

0 42 97

Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

0 4 10

I. Petunjuk pengisian - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 50

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 12

Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

0 0 16

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

0 0 10