Sistematika Penulisan Hubungan Masyarakat

11 Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka: 1. Menjadi referensi dalam rangka mengembangkan konsep-konsep, teori-teori pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdayaan bagi komunitas adat terpencil. 2. Lebih memahami keterkaitan antara program pemberdayaan komunitas adat terpencil dengan pemenuhan pendidikan dasar anak 3. Memperkaya wawasan serta pengetahuan mengenai pemberdayaan komunitas adat terpencil serta dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan program pemberdayaan komunitas adat terpencil di berbagai wilayah di Indonesia.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana dan hasil penelitian ini akan dilaporkan menurut sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep, dan defenisi operasional BAB III : METODE PENELITIAN 12 Berisi tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisi data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Berisi tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi penelitian yang turut memperkaya karya ilmiah. BAB V :ANALISI DATA Berisikan tentang uraian data yang diperoleh dalam penelitian beserta analisinya. BAB VI : PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hubungan

Kata hubungan berasal dari bahasa Inggris yaitu correlation. Hubungan yaitu kesinambungan interaksi antara dua atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Secara garis besar , hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan. Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi.

2.2 Masyarakat

Istilah masyarakat berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti ikut serta, berpartisipasi atau musyaraka yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang sebelumnya berasal dari kata latin socius,berarti kawan. Masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi Koentjaraningrat,2002:143. Masyarakat sebagai community dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, memandang community sebagai unsur statis, artinya community terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka ia 14 menunjukkan bagian dari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia dapat pula disebut sebagai masyarakat setempat, misalnya kampung, dusun atau kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari kehidupan sekolompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial. Kedua, community dipandang sebagai unsur yang dinamis, artinya menyangkut suatu proses-nya yang terbentuk melalui faktor psikologis dan hubungan antarmanusia, maka di dalamnya ada yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini dapat diambil cotoh tentang masyarakat pegawai negeri sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan sebagainya Syani dalam Bastowi, 2005:37 Soekanto dalam Bastowi, 2005:38 menyatakan bahwa sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu sebagai berikut: a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara teoritis angka minimumnya ada dua orang yang hidup bersama. b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati, seperti kursi, meja dan sebagainya, karena berkumpulnya manusia akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mempunyai keinginan-keinginan untuk meyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaan. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah 15 peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam kelompok tersebut. c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oeleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. 2.3 Kebijakan Publik dan Kebijakan Sosial 2.3.1 Kebijakan Publik

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

3 124 142

Evaluasi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Desa Sionom Hudon Selatan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan

5 86 130

Prospek Pengembangan Peternakan Babi Di Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea dan Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir)

0 42 97

Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

0 4 10

I. Petunjuk pengisian - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 50

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 0 12

Hubungan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Dengan Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Di Desa Meranti Barat Kecamatan Silaen Kabupaten Toba Samosir

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

0 0 16

Optimalisasi Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Di Kabupaten Toba Samosir

0 0 10