Morfometrika dan Hidrodinamika Teluk Kendari

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfometrika dan Hidrodinamika Teluk Kendari

Perairan Teluk Kendari diperkirakan memiliki luas 1.084 hektar berbentuk pantai melingkar dan melebar ke arah daratan yang ada di bagian barat sedangkan mulut teluk menyempit dan menghadap perairan Laut Banda. Pada bagian mulut teluk terdapat pulau kecil Bungkutoko, sehingga bentuk perairan Teluk Kendari menjadi relatif tertutup Gambar 2. Secara umum kontur kedalaman perairan mengikuti pola garis pantai teluk dengan kedalaman yang bervariasi antara 0–23 m. Di bagian barat teluk, kontur dasar perairan melandai dan perairan relatif dangkal dengan kedalaman kurang dari 5 m Dishidros, 2001. Air tawar yang mengalir ke perairan Teluk Kendari bersumber dari empat sungai utama Sungai Mandonga, Wanggu, Kambu, dan Kadia dan beberapa sungai kecil. Sungai utama tersebut mengalir sepanjang tahun dengan debit aliran diperkirakan lebih dari 3 m 3 det. -1 , sedangkan aliran sungai-sungai kecil bersifat musiman karena hanya mengalir pada musim hujan dengan debit diperkirakan kurang dari 1 m 3 det. -1 Bappeda Unhalu, 1999. Menurut hasil analisis data gerakan pasang, perairan ini mengalami pasang tipe campuran mengarah ke semidiurnal. Kisaran maksimum tinggi pasang terbesar adalah 1,1 meter dan kisaran tinggi pasang kedua adalah 0,4─0,7 meter Dishidros, 2008. Pergerakan arus relatif seragam yang bergerak dari mulut ke dalam teluk pada saat pasang naik atau sebaliknya pada saat surut dengan kecepatan mencapai 13 km jam -1 . Ketinggian gelombang pada musim barat dan timur berkisar 0,3─1,0 meter. Gelombang besar pada bagian luar mulut teluk terjadi di sekitar Pulau Bungkutoko pada musim timur bulan Juni─Agustus yaitu antara 1,0─1,5 meter. Ketinggian gelombang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan musim barat bulan Desember─Februari yaitu 0,5─1,0 meter. Namun demikian pada perairan di dalam Teluk Kendari, ketinggian gelombang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar musim. Kondisi gelombang relatif lebih tenang dengan ketinggian gelombang rata-rata 0,3 meter Bappeda, 2000. Dengan bentuk yang relatif tertutup, perairan Teluk Kendari tidak banyak dipengaruhi oleh arus pasang surut, sehingga sedimen yang masuk melalui muara beberapa sungai di sekitar teluk dengan cepat mengendap. Sedimen yang terjadi di Sungai Wanggu adalah 2.591.583 t th -1 atau 1.969.603 m 3 th -1 Bappeda PSL Unhalu, 1998. Indikasi ini dapat dilihat dari penurunan luas Teluk Kendari dari 1.186,166 ha pada tahun 1987 menjadi 1.084,671 ha pada tahun 2000 Bappeda, 2000. Wilayah pantai Teluk Kendari mempunyai morfologi yang beragam yaitu per- mukiman penduduk di bagian utara, pertambakan di bagian selatan, dan ekosistem mangrove di bagian barat. Kerapatan mangrove pada wilayah ini relatif tipis 20 hingga 100 meter dan bahkan pada lokasi tertentu ada yang sudah hilang sama sekali sebagai akibat konversi menjadi tambak secara total. Kerapatan mangrove cukup maksimum banyak dijumpai di lokasi yang dilewati oleh aliran sungai di sekitar muara Sungai Wanggu, Kambu dan Kadia Bappeda PSL Unhalu, 1998. Komunitas ikan di perairan Teluk Kendari tahun 1994 dilaporkan terdiri atas 12 jenis ikan yaitu kembung Rastrelliger sp., layang Decapterus ruselli, selar Selaroides sp., ekor kuning Caesio erythrogaster, tembang Sardinella fimbriata, pisang pisang Caesio sp., teri Stolephorus sp., julung-julung Hemiramphus sp.; dan ikan perairan pantai dan muara sungai seperti; beronang Siganus virgatus, bandeng Chanos chanos, belanak Mugil sp., dan mujair Oreochromis sp. Pangerang 1994. Tahun 2004 dilaporkan tiga jenis yang ditemukan yaitu ikan layur Lepturacanthus savala, tembang, dan belanak Asriyana, 2004. Perbedaan komposisi jenis ikan tersebut berhubungan dengan penggunaan alat tangkap yang berbeda.

B. Lingkungan Perairan