Sebaran Jenis Komunitas Ikan
PSL Unhalu, 1998; Bappeda, 2000; Asriyana et al., 2009 sehingga habitat yang cukup bervariasi tidak tersedia bagi komunitas ikan demersal yang hidup di dalamnya.
Secara spasial terlihat bahwa diantara 76 jenis ikan Lampiran 9, hanya 30 jenis yang menghuni semua zona, yaitu 17 jenis ikan pelagis Stolephorus commersonii,
Dussumieria acuta, Sardinella fimbriata, S.longiceps, Liza vaigiensis, Hyporhamphus
dussumieri, Alepes kleinii, Scomberoides commersonnianus, S. tol, Alepes sp., Lutjanus
johnii, Siganus javus, Sphyraena jello, Lepturacanthus savala, Rastrelliger brachysoma, R. kanagurta,
dan Ambassis sp. dan 13 jenis ikan demersal Sillago sihama, Gazza minuta,
Leiognathus blochii, L. equulus, L. fasciatus, L. splendens, Secutor ruconius, S. indicus, Gerres oyena, Nemipterus hexodon, Upeneus sulphureus, U. tragula,
dan Psettodes erumei
. Hal ini menunjukkan bahwa ikan-ikan tersebut mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kondisi perairan Teluk Kendari terutama terhadap kondisi
salinitas dan kekeruhan, sehingga mempunyai persebaran yang cukup luas. Tiga puluh jenis ikan tersebut umumnya merupakan ikan planktivora yang mampu menoleransi
kekeruhan perairan Teluk Kendari. De Robertis et al. 2003 melaporkan bahwa kekeruhan perairan dengan kisaran 5–10 NTU tidak membatasi ikan planktivora dalam
mencari makanannya, seperti yang dilaporan pada ikan Oncorhynchus keta dan Theragra chalcogramma
. Sementara itu hanya terdapat 21 jenis yang menghuni dua zona, yaitu 14 jenis
ikan pelagis Elops hawaiensis, Chirocentrus dorab, Atula matae, Caranx dinema, C. heberi, C. ignobilis, Gnathanodon speciousus, C. melamphygus, L. lutjanus, Toxotes
jaculatri, Arothron reticularis, Tylosurus crocodilus, Plectorhinchus sp., dan
Scatophagus argus dan 7 jenis ikan demersal Platycephalus sp. 1, Epinephelus
areolatus, Priacanthus tayenus, L. dussumieri, L. leuciscus, Gerres acinaces , dan G.
filamentus . Selain itu terdapat 25 jenis yang hanya menghuni satu zona, yaitu 17 jenis
ikan pelagis Chanos chanos, Hemiramphus far, Pelates qudrimaculatus, Alectic ciliaris, Carangoides bajad, Megalaspis cordyla, Parastromateus niger, Mene maculata, L. vitta,
Heniochus acuminatus, Halichoeres bicolor, Aluterus scriptus, Lactarius lactarius, Pomadasys kaakan, Drepane punctata, Acanthurus bariene
, dan Carcharhinus leucas dan 8 jenis ikan demersal Plotosus canius, Cephalopholis microprion, C. boenack,
Epinephelus sexfasciatus, L. bindus, Saurida nebulosa , Acentrogobius cyanomos, dan
Oxyurichthys microlepis . Diantara 25 jenis tersebut, hanya 13 jenis yang ditemukan di
Zona I C. chanos, H. far, E. sexfasciatus, P. qudrimaculatus, C. bajad, P. niger, H. bicolor, A. scriptus, L. lactarius, A. bariene, C. leucas, A. cyanomos,
dan O. microlepis.
Tiga belas jenis tersebut umumnya berada dalam stadia juwana kecuali C. leucas. Hal ini menunjukkan bahwa Zona I digunakan oleh ke-12 jenis tersebut sebagai daerah peng-
asuhan. Selain itu juga terdapat 3 jenis H. far, P. qudrimaculatus, dan O. microlepis yang hanya ditemukan pada bulan Februari 10,5–22,5‰ dan April 13,5-26‰ ketika
salinitas perairan rendah. Sementara itu, terdapat 11 jenis yang hanya ditemukan di Zona III P. canius, C. microprion, C. boenack, A. ciliaris, M. cordyla, M. maculata, L. bindus,
L. vitta, H. acuminatus, S. nebulosa , dan P. kaakan. Kesebelas jenis ikan tersebut
merupakan ikan laut sejati yang hanya dapat menoleransi salinitas yang tinggi 29– 35,5‰ dan menggunakan perairan Teluk Kendari sebagai tempat mencari makan. Hal ini
didukung dengan tidak ditemukannya kesebelas jenis tersebut pada bulan Februari dan April ketika salinitas perairan rendah dibandingkan bulan lainnya.
Secara temporal terlihat bahwa diantara 30 jenis ikan yang menghuni semua zona, hanya 21 jenis ikan yang menghuni perairan Teluk Kendari lebih dari enam bulan yaitu
13 jenis ikan pelagis S. commersonii, D. acuta, S. fimbriata, S. longiceps, L. vaigiensis, H. dussumieri, A. kleinii, Alepes
sp., S. jello, L. savala, R. brachysoma, R. kanagurta,dan Ambassis
sp. dan 8 jenis ikan demersal S. sihama, L. blochii, L. fasciatus, L.splendes, S. recorius, N. hexodon, U. sulphureus
, dan U. tragula. Kondisi demikian menunjukkan bahwa 21 jenis tersebut merupakan penghuni tetap perairan Teluk Kendari, sedangkan
jenis lainnya hanya menggunakan perairan ini sebagai tempat mencari makan, peng- asuhan, dan pemijahan. Keadaan ini ditunjukkan dengan ditemukannya beberapa famili
dalam stadia juwana dan dewasa Tabel 5. Beragamnya famili ikan stadia juwana dan dewasa yang memanfaatkan perairan
ini didukung oleh tersedianya daerah pengasuhan dan pemijahan di Zona I Asriyana et al
., 2009. Zona I merupakan daerah muara sungai yang banyak ditemukan tumbuhan mangrove dan dari hasil tangkapan, zona ini mempunyai hasil tangkapan terbesar 5.936
ekor dibandingkan zona lainnya.
Tabel 5. Stadia ikan yang tertangkap berdasarkan famili
Ukuran Famili
Juwana Acanthuridae, Ambassidae, Balistidae, Belonidae, Carangidae, Chaetodontidae, Chanidae,
Chirocentridae, Clupeidae, Drepanidae, Elopidae, Engraulidae, Gerreidae, Gobiidae, Haemulidae, Hemiramphidae, Labridae, Lactariidae, Leiognathidae, Lutjanidae, Menidae, Mugilidae, Mulidae,
Nemipteridae, Platycephalidae, Plotosidae, Priacanthidae, Psettotidae,Scatophagidae, Scombridae, Serranidae, Siganidae, Sillaginidae, Sphyraenidae, Teraponidae, Tetraodontidae, Toxotidae,
Trichiuridae
Dewasa Acanthuridae, Ambassidae, Balistidae, Belonidae, Carangidae, Carcharhinidae, Chaetodontidae,
Chanidae, Chirocentridae, Clupeidae, Drepanidae, Engraulidae, Gerreidae, Gobiidae, Haemulidae, Hemiramphidae, Labridae, Lactariidae, Leiognathidae, Lutjanidae, Menidae, Mugilidae, Mulidae,
Nemipteridae, Platycephalidae,
Plotosidae, Priacanthidae,
Psettotidae, Scatophagidae,
Scombridae, Serranidae, Siganidae, Sillaginidae, Sphyraenidae, Synodontidae, Teraponidae, Tetraodontidae, Toxotidae, Trichiuridae
Hutan mangrove memberikan sumbangan terhadap ekosistem perairan pantai melalui luruhan daunnya yang merupakan sumber bahan organik yang penting dalam
rantai makanan. Selain itu kawasan ini memungkinkan biota berlindung dari gelombang laut dan predator dengan bersembunyi pada bagian akar tumbuhan mangrove sehingga
kawasan mangrove menarik perhatian juvenil dan ikan-ikan kecil untuk menjadikan wilayah ini sebagai daerah pengasuhan dan pembesaran, seperti yang dilaporkan oleh
Costa Bruxelas 1989 di estuari Tagus, Portugal; Wang et al., 2009 di Teluk Dongzhaigang, China; dan Green et al. 2009 di perairan rawa paya, United Kingdom.
Selain itu partikel-partikel serasah yang dihasilkan tumbuhan mangrove merupakan sumber makanan bagi biota perairan, yang menggunakan daerah ini sebagai habitat,
daerah pengasuhan, dan tempat pemijahan. Perairan muara merupakan tempat bersatunya air sungai dengan air laut sehingga
nutrien dari sungai memperkaya wilayah ini. Secara keseluruhan perairan muara termasuk wilayah yang produktif yang menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan untuk
berlindung, tempat mencari makan, maupun sebagai tempat pembesaran Tongnunui, 2002; Pombo et al., 2005; Bonecker et al., 2007; Ecoutin et al., 2010. Hal ini dapat
menjelaskan penyebab beragamnya ukuran dan jenis ikan yang memanfaatkan perairan Teluk Kendari.
Diantara 76 jenis ikan yang tertangkap hanya 15 jenis yang dianalisis sebaran ukuran, pertumbuhan, dan kebiasaan makanannya. Hal ini berkenaan dengan
jenis tersebut dominan tertangkap dengan jumlahnya lebih dari 50 ekor dan secara temporal
frekuensi kehadirannya lebih dari enam bulan. Mengingat sebaran fitoplankton, zooplankton, dan makroavertebrata bentik relatif tidak berbeda antar zona maka uraian
tentang komunitas ikan tidak dirinci berdasarkan zona.