Biomassa Detritus Lingkungan Perairan
Perbedaan nilai yang cukup besar ini berkaitan dengan tingginya produktivitas primer di dua perairan tersebut dibandingkan perairan Teluk Kendari. Produktivitas
primer di dua perairan tersebut selain berasal dari fitoplankton, juga berasal dari zooxanthella
yang berasosiasi dengan karang, mangrove, tumbuhan lamun, makroalga, fitoperifiton, dan fitobentos. Di Teluk Kendari biomassa detritus diprediksi hanya berasal
dari fitoplankton. Hal ini dapat menjelaskan rendahnya biomassa detritus di perairan Teluk Kendari dibandingkan perairan lainnya. Sebagian besar produktivitas primer yang
dihasilkan oleh tumbuhan berklorofil tidak seluruhnya dikonsumsi oleh kelompok herbivora tetapi dikembalikan ke lingkungan sebagai detritus yang memainkan peranan
penting dalam ekosistem Moore et al., 2004. Produktivitas primer baik yang dihasilkan oleh fitoplankton, mangrove, maupun tumbuhan berklorofil lainnya akan menghasilkan
bahan organik yang berguna dalam pembentukan biomassa organisme tersebut. Jika mati maka organisme tersebut akan mengalami proses dekomposisi oleh berbagai jenis
mikroba dan selanjutnya turut menyumbang biomassa detritus di perairan Gunarto, 2004. Dengan perkataan lain produktivitas primer akan menentukan besarnya biomassa
detritus dari tumbuhan berklorofil tersebut.