Biomassa Detritus Lingkungan Perairan

Perbedaan nilai yang cukup besar ini berkaitan dengan tingginya produktivitas primer di dua perairan tersebut dibandingkan perairan Teluk Kendari. Produktivitas primer di dua perairan tersebut selain berasal dari fitoplankton, juga berasal dari zooxanthella yang berasosiasi dengan karang, mangrove, tumbuhan lamun, makroalga, fitoperifiton, dan fitobentos. Di Teluk Kendari biomassa detritus diprediksi hanya berasal dari fitoplankton. Hal ini dapat menjelaskan rendahnya biomassa detritus di perairan Teluk Kendari dibandingkan perairan lainnya. Sebagian besar produktivitas primer yang dihasilkan oleh tumbuhan berklorofil tidak seluruhnya dikonsumsi oleh kelompok herbivora tetapi dikembalikan ke lingkungan sebagai detritus yang memainkan peranan penting dalam ekosistem Moore et al., 2004. Produktivitas primer baik yang dihasilkan oleh fitoplankton, mangrove, maupun tumbuhan berklorofil lainnya akan menghasilkan bahan organik yang berguna dalam pembentukan biomassa organisme tersebut. Jika mati maka organisme tersebut akan mengalami proses dekomposisi oleh berbagai jenis mikroba dan selanjutnya turut menyumbang biomassa detritus di perairan Gunarto, 2004. Dengan perkataan lain produktivitas primer akan menentukan besarnya biomassa detritus dari tumbuhan berklorofil tersebut.

4. Zooplankton

a. Genera Zooplankton

Zooplankton yang ditemukan di perairan Teluk Kendari selama pengamatan terdiri atas 27 genera yang termasuk kedalam enam kelas yaitu kelas Crustaceae 12 genera, Ciliata 6 genera, Rhizopoda 4 genera, Pelecypoda 3 genera, dan kelas Gastropoda dan Sagittoidea hanya 1 genus Tabel 3. Keberadaan kelas Crustacea terutama dari kelompok calanoid terlihat cukup banyak jika dibandingkan kelas zooplankton lainnya. Keadaan tersebut disebabkan oleh kondisi perairan Teluk Kendari khususnya keadaan salinitas yang cukup mendukung kehidupan jenis ini. Kelompok calanoid merupakan jenis yang dominan pada perairan dengan kisaran salinitas 18–30‰ Arsil, 1999. Kelas Crustacea seringkali dijumpai men- dominasi komunitas zooplankton Levinton, 1982 dan Nybakken, 1992. Dominasi kelas tersebut juga ditemukan oleh Wiadnyana 1985 di perairan Teluk Jakarta; Arinardi 1989 di sekitar perairan Cilacap; Umar 2002 di Teluk Siddo, Sulawesi Selatan; dan Araujo et al. 2008 di perairan estuari Timur Laut Brazil. Tabel 3. Genera zooplankton yang ditemukan di perairan Teluk Kendari pada Agustus 2009–Juli 2010 + , b. Kelimpahan dan Biomassa Zooplankton Secara Spasial