Supervisor akan memiliki beberapa orang bawahan yaitu beberapa Analyst dan
beberapa Inspector. Struktur Organisasi yang dimiliki PT. Intiboga Sejahtera ini merupakan jenis
struktur organisasi fungsional dimana masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahanpekerja mempunyai beberapa
pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
4.1.3 Tujuaan dan Misi Perusahaan
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan antara lain : 1 memenuhi kebutuhan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yaitu minyak goreng,
2 meningkatkan nilai tambah komoditi kelapa sawit, 3 memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, 4 meningkatkan taraf hidup petani penghasil kelapa sawit,
dan 5 meningkatkan perolehan laba bagi perusahaan. Misi dari perusahaan adalah : 1 ikut serta dalam meningkatkan nilai
tambah hasil pertanian pada umumnya dan hasil perkebunan kelapa sawit pada khususnya, 2 meningkatkan pendapatan negara dari sektor non migas, 3
memperluas kesempatan kerja bagi penduduk Indonesia, dan 4 menghasilkan laba bagi pemilik perusahaan.
4.2 Karakteristik Konsumen
Penelitian ini mengambil sebanyak seratus responden secara proporsional menurut wilayah tempat tinggal responden di Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar masing-masing
wilayah dapat terwakili. Karakteristik umum konsumen pada penelitian ini dibedakan berdasarkan usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, klasifikasi pekerjaan, status
pekerjaan, profesi, pendapatan per bulan, dan pengeluaran per bulan. Semua informasi yang terdapat di dalam karakteristik umum konsumen ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi produsen terutama untuk pengembangan dan landasan penyusunan strategi bauran pemasaran.
4.2.1 Usia
Mayoritas konsumen minyak goreng Bimoli didominasi oleh usia 31-40 tahun sebesar 41 persen. Konsumen dengan kelompok usia 31-40 tahun merupakan
konsumen yang telah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang cukup mapan serta mampu mengambil keputusan untuk membeli minyak goreng kemasan merek
Bimolli. Kemudian sebesar 35 persen responden berusia antara 41-50 tahun.
Gambar 4. Karakteristik konsumen minyak goreng Bimoli berdasarkan usia
4.2.2 Status Pernikahan
Konsumen minyak goreng Bimoli yang menikah sebanyak 95 persen, belum menikah sebanyak 2 persen, dan yang berstatus janda sebanyak 3 persen.
Gambar 5. Karakteristik konsumen minyak goreng Bimoli berdasarkan status pernikahan
4.2.3 Pendidikan Terakhir
Mayoritas dari konsumen minyak goreng Bimoli memiliki latar pendidikan SMUSMK sebesar 63 persen dan diikuti oleh konsumen dengan latar pendidkan S1
sebesar 22 persen, kemudian diploma sebesar 11 persen. Dari data tersebut diketahui bahwa konsumen minyak goreng Bimoli didominasi oleh konsumen
berpendidikan SMUSMK.
Gambar 6. Karakteristik konsumen minyak goreng Bimoli berdasarkan pendidikan terakhir
4.2.4 Klasifikasi Pekerjaan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh dari kuisioner diketahui bahwa mayoritas konsumen minyak goreng Bimoli memiliki klasifikasi pekerjaan
adalah Unemployee tidak bekerja sebesar 57 persen yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Kemudian diikuti responden dengan klasifikasi
pekerjaan sebagai employee pegawai sebesar 29 persen dan pemilik usaha sebesar 14 persen.
Gambar 7. Karakteristik konsumen minyak goreng Bimoli berdasarkan klasifikasi pekerjaan
4.2.5 Status Pekerjaan
Konsumen minyak goreng Bimoli mayoritas adalah ibu rumah tangga sebesar 53 persen. Ibu rumah tangga di dalam keluarga merupakan individu yang biasa
melakukan keputusan pembelian kebutuhan rumah tangga yang salah satunya adalah keputusan pembelian minyak goreng. Status pekerjaan yang terbanyak
selanjutnya adalah pegawai negeri sipil sebesar 20 persen kemudian wiraswasta sebesar 17 persen.
Gambar 8. Karakteristik konsumen minyak goreng Bimoli berdasarkan status pekerjaan
4.2.6 Profesi