yang memang sudah kecil, sehingga terlihat perbedaan nyata. Berdasarkan hasil pada Tabel Rotated Component Matrix, setiap variabel yang terdapat pada faktor yang
terbentuk tersebut harus memenuhi ketentuan cut off point, di mana nilai loading factor
-nya harus lebih besar dari 0,55, agar variabel tersebut dapat secara nyata termasuk ke dalam bagian dari suatu faktor.
Berikut merupakan hasil analisis faktor dari variabel-variabel yang telah diolah dan terbentuk menjadi enam faktor :
Tabel 23. Hasil Analisis Faktor Faktor
Varian Variabel Asal
Loading Factor
Faktor Pertama Psycho
Sosiologis 30,143
Sender 0,724
Sikap 0,703
Keyakinan 0,695
Status 0,605
Pembelajaran 0,504
Gaya hidup 1 0,469
Faktor Kedua Psycho
Demografis 8,126
Gaya hidup 2 0,850
Usia 0,654
Persepsi 0,547
Faktor Ketiga Kepercayaan
Pribadi 7,734
Kepribadian 2 0, 838
Motivasi 0,800
Kepribadian 1 0,539
Faktor Keempat Sosial Ekonomi
6,132 Pendapat keluarga
0,817 Pendapatan
0,724 Faktor Kelima
Pengaruh Lingkungan
5,952 Intens
0,791 Pengaruh Keluarga
0,617 Peran
0,449 Pengaruh teman
0,371 Faktor Keenam
Nilai 5,934
Nilai 1 0,787
Nilai 2 0,5764
4.4.1 Faktor Pertama Psycho Sosiologis
Dari data pada tabel Total Variance Explained memperlihatkan faktor pertama yang terbentuk dari hasil analisis faktor memiliki nilai eigenvalue yang
terbesar dari semua faktor yang ada yaitu 6,029, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ini merupakan faktor yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian
minyak goreng Bimoli. Faktor ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 30,143 persen.
Faktor ini dinamakan faktor Psycho Sosiologis karena konsumen saat sebelum melakukan pembeliaan dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan juga
berdasarkan keyakinan yang dimiliki terkait keunggulan suatu produk. Faktor Psycho Sosiologis merupakan faktor utama yang dipertimbangkan konsumen ketika
ingin membeli minyak goreng Bimoli. Terdapat enam variabel yang masuk dalam Psycho Sosiologis, nilai loading
factor pada setiap variabel yaitu : Sender 0,724, sikap 0,703, keyakinan 0,695,
status 0,605, pembelajaran 0,504, dan gaya hidup 1 0,469. Dapat dilihat pada tabel 23, nilai loading factor kelima variabel memiliki
nilai lebih dari 0,5 yaitu : sender, sikap, keyakinan, status, dan pembelajaran sehingga dapat dikatakan memiliki nilai korelasi positif. Sedangkan variabel gaya
hidup memiliki nilai loading factor kurang dari 0,5, sehingga dapat dikatakan variabel ini kurang memiliki pengaruh nyata dalam faktor pertama.
Lingkungan sosial mempunyai pengaruh sangat besar dalam keputusan pembelian konsumen. Kelompok-kelompok acuan yang ada di dalam lingkungan
sosial dapat menjadi dasar seseorang dalam menentukan pilihan pada suatu produk, jika kelompok acuan mereka banyak yang memakai produk tersebut kemudian
mereka merasa puas dan menceritakannya kepada orang lain, maka hal tersebut akan membuat seseorang memutuskan untuk mengikuti membeli produk tersebut.
Adanya suatu rekomendasi untuk membeli suatu produk dari teman atau keluarga dekat akan memiliki pengaruh besar pada keputusan pembelian, konsumen lebih
percaya pada kelompok acuan terdekatnya tersebut. Adanya pengaruh dari keluarga dan banyaknya kelompok acuan yang memakai Bimoli membuat seseorang
terdorong untuk membeli produk tersebut juga. Pengetahuan konsumen mengenai keunggulan suatu produk akan membuat
timbulnya loyalitas terhadap produk tersebut. Jika konsumen sudah merasa puas dan yakin terhadap kualitas dari produk yang mereka konsumsi, maka sangat kecil
kemungkinan konsumen tersebut untuk pindah ke merek lain. Adanya keyakinan psikologis bahwa produk Bimoli merupakan produk minyak goreng yang bermutu
dan sesuai dengan dengan kebutuhan mereka membuat konsumen memutuskan untuk membeli Bimoli.
4.4.2 Faktor Kedua Psycho Demografis