i
2.13 Penelitian Terdahulu
Supriyana 2006 dalam penelitiannya tentang Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Minyak Goreng Bermerek dan
Tidak Bermerek Kasus : Rumah Makan di Kota Bogor. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis diskriminan dan analisis ukuran pemusatan. Pada
responden minyak goreng bermerek atribut yang dianggap paling penting adalah warna 33,33 persen, sementara pada responden minyak goreng tidak bermerek atribut yang
dianggap paling penting adalah harga 61,11 persen. Berdasarkan analisis tingkat kepentingan atribut produk, diperoleh atribut yang dianggap sangat penting oleh
responden minyak goreng bermerek adalah atribut informasi produk, aroma, warna, kemudahan memperoleh, merek, dan harga, sementara atribut kemasan dan promosi
merupakan atribut yang dianggap penting. Fadhilla 2008 dalam penelitiannya tentang Analisis Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen Minyak Goreng Kemasan Merek Bimoli Kasus : Rumah Tangga di Kota Bogor. Berdasarkan analisis menggunakan metode Importance-Performance Analysis,
atribut yang termasuk Kuadran I adalah layanan informasi, dan tanggal kadaluarsa. Atribut pada Kuadran II adalah tidak mudah berbusa saat dipakai memasak, kejernihan,
informasi gizi dan jaminan halal, serta kemudahan didapat. Pada Kuadran III terdapat atribut kemampuan membuat renyah, harga sesuai kualitas, cepat tiris, dan iklan dan
promosi. Sedangkan pada Kuadran IV terdapat atribut merek, aroma, cepat panas, variasi ukuran produk, dan banyak digunakan orang.
Tsurayya 2010 dalam penelitiannya tentang Analisis Faktor-Faktor Keputusan Pembelian Program Kursus Bahasa Inggris Pada English First Bogor. Penelitian ini
bertujuan untuk 1 Mengidentifikasi karakteristik konsumen English First, 2 Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan konsumen dalam memilih lembaga
kursus bahasa Inggris dan 3 Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian jasa kursus bahasa Inggris di English First.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi rank spearman dan analisis faktor. Hubungan antara pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, dan keputusan
pembelian dengan perilaku pasca pembelian lebih lemah dibandingkan dengan hubungan antara evaluasi alternatif dengan perilaku pasca pembelian. Setelah data
diolah dengan analisis faktor, didapat hasil bahwa terbentuk 8 faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian program kursus bahasa Inggris di EF. Kedelapan faktor tersebut adalah tujuan, persepsi, pertimbangan keputusan,
skills, lingkungan eksternal, pertimbangan pesan, manfaat dan kelompok acuan. Faktor yang paling utama adalah tujuan.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha untuk merebut
pangsa pasar Bimoli dengan keunggulan-keunggulan yang mereka tawarkan. Untuk terus memimpin pasar dan selalu menimbulkan adanya kepuasan konsumen, Bimoli
harus terus menjaga kualitas terbaiknya. Kepuasan konsumen ini harus terus dijaga, karena walaupun konsumen sudah merasa puas masih selalu ada kemungkinan untuk
berpindah ke lain merek apabila terdapat keunggulan lebih yang ditawarkan dari produk pesaing baik kualitas maupun harga. Namun jika konsumen yang sudah merasa
sangat puas memiliki kemungkinan yang relatif kecil untuk berpindah ke merek minyak goreng kemasan lainnya.
Bimoli harus terus melakukan strategi pemasaran yang tepat bagi produknya di pasaran. Positioning yang sejak lama sudah terbentuk dibenak konsumen harus tetap
dipertahankan. Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya, pihak produsen Bimoli harus mengetahui bagaimana proses seorang
konsumen dalam membuat sebuah keputusan mengenai pembelian suatu produk. Jika proses tersebut sudah diketahui, maka produsen dapat menarik kesimpulan mengenai
faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang. Kemudian, sangat penting bagi para pemasar untuk mengetahui akan perilaku
dari konsumen mereka. Hal ini sangat membantu pemasar untuk memasarkan produk yang sesuai dengan apa yang konsumen inginkan, siapa yang membutuhkan produk
tersebut, menentukan bentuk promosi apa yang dapat menarik banyak konsumen, berapa harga yang akan dikeluarkan konsumen untuk membeli produk atau jasa
tersebut, dan keunggulan apa saja yang dapat diperoleh konsumen dibandingkan dengan produk minyak goreng kemasan bermerek lainnya yang sekarang ini sudah
memiliki keunggulannya masing-masing.