3. Tumbuhan obat potensial adalah spesies tumbuhan yang diduga mengandung
senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit
ditelusuri. Tumbuhan obat tidak hanya dikonsumsi oleh manusia tetapi juga
dikonsumsikan kepada satwa yang ada di penangkaran. Hal ini dikarenakan khasiat tumbuhan obat yang telah lama dikenal oleh manusia karena memiliki
banyak khasiat sehingga tumbuhan obat diyakini dapat juga digunakan sebagai aditif pakan alami multi fungsi untuk satwa di penangkaran Ulfah 2006.
Penggunaan obat tradisional tumbuhan obat secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional
memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern Sari 2006.
Menurut Sitepu Sutigno 2001 tanaman obat mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat, baik sebagai sumber mata pencaharian dan pendapatan
petani sekitar hutan maupun sebagai peluang yang menjanjikan bagi petani mulai dari pra sampai pasca budidaya. Keuntungan majemuk yang dihasilkan oleh
pengembangan tanaman obat dalam pengembangan hutan tanaman meliputi : 1 Keberhasilan pengelolaan hutan tanaman melalui penyediaan sumber
pendapatan yang berkelanjutan. 2 Penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang bekerja pada bidang
pertanian, industri rumah tanggakecil atau menengah, perdagangan. 3 Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
4 Peningkatan pendapatan asli daerah. 5 Pengembangan usaha regional.
2.2.2 Tumbuhan hias
Tanaman hias adalah tanaman yang memiliki karakteristik morfologi bernilai estetika dan eksotik terdiri atas tanaman anggrek, tanaman penghasil
bunga, tanaman hias berdaun, dan tanaman hias perdu dan pohon. Penggolongan
tanaman hias terdiri empat bagian yaitu berdasarkan umur, struktur batang, penggunaan dan penempatan. Tanaman hias berdasarkan umur dibagi menjadi
tanaman semusim, dua musim, dan tahunan. Berdasarkan struktur batang tanaman hias terdiri dari tanaman berbatang basah, berbatang keras, dan berbatang
merambat. Penggolongan tanaman hias berdasarkan penggunaan terdiri dari tanaman hias potong, pot, dan tanaman. Penggolongan terakhir yaitu tanaman hias
berdasarkan penempatan terdiri dari indoor dan outdoor Rukmana 1997 diacu dalam Susiarti et al. 2000.
2.2.3 Tumbuhan penghasil pangan
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain sandang dan papan. Ada dua macam bahan pangan, yaitu bahan pangan hewani dan nabati
tumbuh-tumbuhan. Bahan pangan nabati ada yang berasal dari tumbuhan rendah dan tumbuhan tingkat tinggi. Bahan pangan yang berasal dari tumbuhan tingkat
tinggi dapat diperoleh dari hasil hutan yang berupa buah-buahan,dedaunan, dan biji-bijian Sunarti et al. 2007. Pangan merupakan kebutuhan utama untuk
manusia. Sebagian besar bahan pangan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang
tumbuh, hidup, berbatang, berakar, berdaun, dan dapat dimakan atau dikonsumsi oleh manusia jika dapat dikonsumsi oleh ternak maka disebut sebagai pakan.
2.2.4 Tumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatik disebut juga sebagai tumbuhan penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan campuran kompleks dari senyawa alkohol yang mudah
menguap volatile, dan dihasilkan sebagai metabolit sekunder pada tumbuhan. Minyak atsiri biasanya menentukan aroma khas tanaman. Minyak atsiri yang
dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan komoditas ekspor non migas yang dibutuhkan di berbagai industri seperti dalam industri parfum, kosmetika, industri
farmasiobat-obatan, industri makanan dan minuman. Di dalam dunia perdagangan, komoditas ini dipandang punya peran strategis dalam menghasilkan
produk primer maupun sekunder, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor Sukamto 2009. Hampir seluruh tumbuhan aromatik yang tumbuh di Indonesia
sudah dikenal oleh masyarakat. Beberapa diantaranya merupakan tumbuhan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti minyak
gondopuro, minyak daun cengkeh, minyak adas, minyak kayu lawang, vanili, dan kurkumin Matsjeh 2004.
Menurut Praptiwi et al. 2002 minyak atsiri mempunyai berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai bahan aromatherapi, bahan
flavouring, kosmetika, dan obat-obatan. Minyak atsiri dari satu tumbuhan memilliki aroma yang berbeda dengan minyak atsiri dari tumbuhan lain karena
setiap minyak atsiri memiliki komponen kimia yang berbeda Agusta 2000 diacu dalam Praptiwi et al. 2002.
2.2.5 Tumbuhan penghasil kayu bakar