Tumbuhan untuk bahan bangunan

memiliki rasa yang tidak begitu manis. Namun, buah tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sehingga spesies ini juga potensial untuk dikembangkan, spesies ini juga dapat sebagai bahan obat Surya 2009. Tumbuhan penghasil bahan pangan selanjutnya adalah anggrung Trema orientalis. Menurut Heyne 1987 daunnya dapat digunakan sebagai bahan pangan. Selain itu, menurut Orwa et al. 2009 daun dan buah dari Trema orientalis digunakan untuk makanan di Republik Demokratik Kongo. Selanjutnya, di dalam daun Trema orientalis terdapat kandungan protein. Spesies yang potensial dijadikan penghasil bahan pangan lainnya adalah codo Elaeagnus latifolia dengan bagian yang digunakan adalah buah. Menurut Patel et al. 2008 masyarakat di Meghalaya memanfaatkan buah dari Elaeagnus latifolia sebagai buah segar. Selanjutnya, spesies Elaeagnus latifolia memiliki kandungan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif lainnya. Selain itu, spesies ini juga mengandung asam lemak esensial yang tidak biasa terdapat dalam buah. Tanaman ini dapat ditanam pada lahan yang mengandung unsur hara yang kurang baik dan masam. Berikut ini merupakan contoh beberapa tumbuhan yang memiliki potensi sebagai bahan pangan tersaji pada Gambar 8. a b Gambar 8. Contoh spesies tumbuhan penghasil bahan pangan : a Ri bandel Rubus chrysophyllus, b Pelapis Selaginella plana,

5.2.3 Tumbuhan untuk bahan bangunan

Berdasarkan hasil analisis vegetasi ditemukan 15 spesies dari 13 famili yang berpotansi sebagai bahan bangunan. Spesies tersebut terdiri dari satu habitus yaitu pohon. Contoh tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan bangunan hasil identifikasi kegunaan berdasarkan Heyne 1987 tersaji dalam Tabel 7. Tabel 7 Daftar spesies tumbuhan penghasil bahan bangunan No. Nama Lokal Nama Spesies Bagian yang digunakan Keterangan 1 Pasang Quercus sundaica Batang Bangunan rumah 2 Ketupuk Claoxylon longifolium. Batang Bangunan rumah 3 Cemara Gunung Casuarina junghuhniana Batang Bangunan rumah 4 Anggrung Trema orientalis Batang Digunakan untuk tiang penyangga atap 5 Nyampuh gunung Neonauclea excelsa Batang Digunakan untuk pintu dan jendela 6 Katesan Macropanax dispermus Batang Konstruksi rumah Spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan bangunan adalah pasang Quercus sundaica. Tumbuhan ini berhabitus pohon, di dalam hutan spesies ini terkadang tumbuh berkelompok dan kadang-kadang tersebar. Spesies ini memiliki kayu yang agak berat, agak keras dan terkadang digunakan sebagai bahan pembangunan rumah. Di dalam pengerjaannya spesies pasang Q. sundaica memiliki kayu yang agak keras, sukar digergaji dan diserut, namun mudah dibelah. Kayu dari spesies ini cocok untuk balok pada bangunan perumahan dan jembatan, selain itu juga cocok digunakan untuk papan dan tiang. Selanjutnya spesies pasang juga dapat digunakan untuk batang cikar dan tangkai peralatan. Spesies lain yang masih satu famili dengan spesies Quercus sundaica yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan yaitu pasang abang Lithocarpus elegans yang menurut Martawijaya et al. 2005 memiliki kelas awet II-IV. Spesies Lithocarpus elegans dapat digunakan sebagai balok pada bangunan perumahan dan jembatan dan juga dapat digunakan untuk batang cikar dan tangkai peralatan Martawijaya et al. 2005. Menurut Mandang dan Pandit 2002 kayu dari spesies Quercus sundaica dan Lithocarpus elegans memiliki berat jenis yang sedang sampai berat dengan berat jenis rata-rata 0,83 0,72-0,96 dan termasuk kayu yang memiliki kelas awet II serta kelas kuat I-II. Kedua spesies ini dapat digunakan sebagai bahan bangunan perumahan tiang dan balok, jembatan, tangkai peralatan, lantai, dan perabot rumah tangga. Spesies lainnya adalah cemara gunung Casuarina junghuhniana yang sifat kayunya masih baik jika digunakan dalam pertukangan. Kayu dari spesies ini berwarna coklat mudaatau berwarna daging sampai agak merah tua kecoklat- coklatan. Kayu dari Casuarina junghuhniana memiliki kelas kuat I-II dan kelas awet I-I. Selain itu kayu dari spesies ini sulit dikerjakan, mudah sobek dan mengkerut. Selanjutnya, kayu dari spesies ini tidak tahan terhadap serangan rayap Heyne 1987. Selanjutnya, spesies yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yaitu nyampuh gunung Nauclea excelsa yang merupakan spesies yang memiliki kayu agak berat dan tingkat kekerasan sedang. Selain itu, kayunya memiliki struktur yang rapat dan halus serta warnanya kuning cokelat muda hingga warna daging. Kayu dari spesies ini sangat disukai untuk bahan bangunan rumah dan perabot rumah terutama di wilayah Jawa Barat. Spesies lain yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan yaitu kukrup Engelhardia spicata. Pohon dengan ciri batang utama berwarna abu-abu kecoklatan dan sedikit beralur ini termasuk dalam kayu yang memiliki kelas kuat III dan keterawetan II. Kayu ini dapat dibuat venir dengan hasil yang baik tanpa perlu perlakuan pendahuluan untuk tebal venir 1,5 mm. Kayu dari spesies ini dapat digunakan untuk bangunan ringan bawah atap, roda gerobak, alat pertanian, moulding, barang bubutan, popor senapan, peti pengepak, krat dan kano. Selain itu, kayu dari spesies ini juga dapat digunakan untuk kayu lapis yaitu dengan cara merekatkan venir kayu Engelhardia spicata dengan urea formaldehida yang akan menghasilkan kayu lapis tahan air dan memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia SNI Abdurrohim et al. 2004. Contoh tumbuhan sebagai bahan bangunan tersaji pada Gambar 9. a b Gambar 9. Contoh spesies tumbuhan sebagai penghasil bahan bangunan : a Katesan Macropanax dispermus, b Anggrung Trema orientalis.

5.2.4 Tumbuhan untuk tali, anyaman, dan kerajinan