Tumbuhan Obat Tumbuhan Berguna

2.2 Tumbuhan Berguna

Sumberdaya tumbuhan telah dimanfaatkan secara turun-temurun dalam suatu komunitas masyarakat. Menurut Purwanto dan Waluyo 1992 penggunaan tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan sebagai bahan sandang, pangan, bangunan, alat rumah tangga dan pertanian, tali-temali, anyaman, perlengkapan upacara adat, obat-obatan dan kosmetik, kegiatan sosial dan lain sebagainya.

2.2.1 Tumbuhan Obat

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu bahan untuk mengatasi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Definisi tumbuhan obat menurut Departemen Kesehatan RI sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 149SKMenkesIV1978 adalah sebagai berikut : 1 Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu. 2 Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat prokursor. 3 Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Menurut Zuhud et al. 1994 tumbuhan obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercaya mempunyai khasiat obat. Tumbuhan obat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu : 1. Tumbuhan obat tradisional adalah spesies tumbuhan yang diketahui atau dipercayai masyarakat mempunyai khasiat obat dan telah digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. 2. Tumbuhan obat modern adalah spesies tumbuhan obat yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan secara medis. 3. Tumbuhan obat potensial adalah spesies tumbuhan yang diduga mengandung senyawabahan bioaktif yang berkhasiat obat tetapi belum dibuktikan secara ilmiah medis atau penggunaannya sebagai bahan obat tradisional sulit ditelusuri. Tumbuhan obat tidak hanya dikonsumsi oleh manusia tetapi juga dikonsumsikan kepada satwa yang ada di penangkaran. Hal ini dikarenakan khasiat tumbuhan obat yang telah lama dikenal oleh manusia karena memiliki banyak khasiat sehingga tumbuhan obat diyakini dapat juga digunakan sebagai aditif pakan alami multi fungsi untuk satwa di penangkaran Ulfah 2006. Penggunaan obat tradisional tumbuhan obat secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern Sari 2006. Menurut Sitepu Sutigno 2001 tanaman obat mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat, baik sebagai sumber mata pencaharian dan pendapatan petani sekitar hutan maupun sebagai peluang yang menjanjikan bagi petani mulai dari pra sampai pasca budidaya. Keuntungan majemuk yang dihasilkan oleh pengembangan tanaman obat dalam pengembangan hutan tanaman meliputi : 1 Keberhasilan pengelolaan hutan tanaman melalui penyediaan sumber pendapatan yang berkelanjutan. 2 Penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat yang bekerja pada bidang pertanian, industri rumah tanggakecil atau menengah, perdagangan. 3 Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. 4 Peningkatan pendapatan asli daerah. 5 Pengembangan usaha regional.

2.2.2 Tumbuhan hias