Pengujian terhadap Model Penduga yang Lebih Tepat

Berdasarkan studi literatur sebelumnya, faktor-faktor yang diduga secara signifikan berpengaruh nyata terhadap daya saing ekspor rumput laut Indonesia kemudian dirumuskan kedalam model persamaan regresi untuk data panel sebagai berikut : M it = α i + 1 Q it + 2 PX it + 3 NT it + 4 GDP it + 5 PROD it + μ it dimana : M it = pangsa pasar ekspor rumput laut ke negara i pada tahun ke-t α i = intersep Βi = parameter yang menunjukkan respon volume terhadap perubahan variabel independen i = 1, 2, 3, ..., n, atau slope Q it = volume ekspor rumput laut Indonesia ke negara i pada tahun ke-t PX it = harga ekspor rumput laut Indonesia ke negara i pada tahun ke-t NT it = nilai tukar rupiah terhadap nilai mata uang negara i pada tahun ke-t GDP it = pendapatan per kapita negara tujuan ekspor i dan tahun ke-t PROD it = produksi rumput laut Indonesia pada tahun ke-t μ it = koefisien galat error term

4.4 Pengujian terhadap Model Penduga yang Lebih Tepat

Pengolahan data panel dalam persamaan pangsa pasar yang dibangun menggunakan tiga pendekatan, yakni common effect atau pooled least square PLS, fixed effect, dan random effect. Pemilihan model yang digunakan dalam penelitian ini perlu menggunakan beberapa pertimbangan statistik, hal ini ditujukan untuk memperoleh dugaan yang terbaik dan efisien. Secara umum, model terbaik dapat dilihat dari nilai R-square yang lebih tinggi dari ketiga model yang dihasilkan. Akan tetapi, disamping penilaian tersebut, juga dilakukan uji Chow untuk dapat menentukan model mana yang terbaik antara model Fixed Effect atau model Pooled OLS. Kemudian, dilakukan uji Hausman untuk menentukan model terbaik antara model Fixed Effect atau model Random Effect. Diagram pengujian statistik untuk memilih model yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Chow Test Fixed Effect Random Effect Pooled Least Square Hausman Test Gambar 3. Pengujian Model dalam Pengolahan Data Panel 4.4.1 Chow Test Chow Test , pada beberapa buku dikenal dengan pengujian F, dimana pengujian ini dilakukan untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square atau Fixed Effect. Sebagaimana telah diketahui, bahwa terkadang asumsi bahwa setiap cross section memiliki perilaku yang sama cenderung tidak realistis mengingat dimungkinkan setiap unit cross section seharusnya memiliki perilaku yang berbeda. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut : H : model Pooled Least Square H 1 : model Fixed Effect Dasar penolakan terhadap Hipotesa Nol H adalah dengan menggunakan F statistik seperti yang dirumuskan oleh Chow, dimana : Dimana : ESS 1 = Residual Sum Square hasil pendugaan model Pooled Least Square ESS 2 = Residual Sum Square hasil pendugaan model Fixed Effect N = Jumlah data cross-section T = Jumlah data time-series K = Jumlah variabel penjelas Statistik Chow Test mengikuti distribusi F-statistik dengan derajat bebas N-1, NT-N-K. Jika nilai CHOW statistics F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka disimpulkan bahwa tolak H yang artinya bahwa model yang terbaik adalah model Fixed effect, dan begitu sebaliknya. Pengujian ini disebut sebagai Chow Test karena kemiripannya dengan Chow test yang digunakan untuk menguji stabilitas parameter stability test. 4.4.2 Hausman Test Hausman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan untuk memilih model terbaik antara model Fixed Effect dengan model Random Effect. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa penggunaan model Fixed Effect mengandung suatu unsur trade-off, yaitu hilangnya derajat bebas dengan memasukkan variabel dummy. Namun, penggunaan metode Random Effect juga harus memperhatikan ketiadaan pelanggaran asumsi dari setiap komponen galat. Oleh karena itu, kemudian dilakukan uji Hausman untuk dapat menentukan model terbaik dari kedua model tersebut. Hausman Test dilakukan dengan hipotesa sebagai berikut : H : model Random Effect H 1 : model Fixed Effect Sebagai dasar penolakan H , maka digunakan statistik Hausman dan membandingkannya dengan Chi-square. Statistik Hausman dirumuskan sebagai berikut : m = -bM -M 1 -1 -b ~x 2 K Dimana : : vektor untuk statistik variabel fixed effect b : vektor untuk statistik variabel random effect M : matriks kovarian untuk dugaan model fixed effect M 1 : matriks kovarian untuk dugaan model random effect Jika nilai m hasil pengujian lebih besar dari x 2 -tabel, maka dapat disimpulkan tolah H , yang artinya model tarbaik yang digunakan adalah model Fixed Effect, dan begitu pula sebaliknya. Eviews sebagai salah satu software untuk aplikasi ekonomi cukup memiliki fungsi-fungsi yang dapat secara langsung melakukan uji Hausman, baik berupa panel tools ataupun diinput dari program akan memberikan hasil yang sama. Dalam penelitian ini, uji Hausman dilakukan secara manual dengan menginput data ataupun program uji Hausman.

4.5 Pengujian Model