Ekspor dan Impor .1 Pengertian Ekspor
Di lain pihak, apabila harga yang berlaku di Negara 2 berada di bawah P
3
harga P
2
, maka ζegara β akan mengalami kelebihan permintaan titik E’, sedangkan kemampuan produksi ζegara β hanyalah sebesar B’. Kekurangan
supply yang dialami Negara 2 kemudian akan diisi oleh negara lain yang dapat
memenuhi besar kekurangan untuk menjaga keseimbangan semula titik A’. Pemenuhan kebutuhan komoditi X pada ζegara β merupakan impor sebesar B’E’.
Kemudian, berdasarkan harga relatif P
2
, kuantitas impor yang dilakukan ζegara β B’E’ pada panel C sama dengan kuantitas ekspor yang dilakukan
Negara 2 BE pada panel A. Hal tersebut diperlihatkan oleh perpotongan kurva demand
D dan supply S setelah komoditi X diperdagangkan di antara kedua negara perhatikan panel B. Dengan demikian, P
2
merupakan harga relatif ekuilibrium untuk komoditi X setelah perdagangan internasional berlangsung.
Dari panel B kita juga dapat melihat bahwa apabila P
x
P
y
lebih besar dari P
2
, maka kuantitas ekspor komoditi X yang akan ditawarkan akan melebihi tingkat
permintaan impor, sehingga lambat laun harga relatif komoditi X itu P
x
P
y
akan mengalami penurunan, sehingga pada akhirnya akan sama dengan P
2
. Di lain pihak, apabila P
x
P
y
lebih kecil dari P
2
, maka kuantitas impor komoditi X yang diminta akan melebihi kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan, sehingga
P
x
P
y
pun akan meningkat dan pada akhirnya akan sama dengan P
2
. Perdagangan internasional menimbulkan keuntungan dari pertukaran komoditas gains from
trade exchange dan keuntungan dari spesialisasi gains from specialization.
3.1.2 Ekspor dan Impor 3.1.2.1 Pengertian Ekspor
Ekspor merupakan penjualan output ke luar negeri sebagai akibat dari adanya kelebihan penawaran excess supply domestik suatu negara. Suatu negara
melakukan ekspor karena mempunyai keunggulan dalam memproduksi komoditi tertentu, baik dalam kelimpahan sumberdaya maupun efisiensi dalam proses
produksinya. Dalam suatu negara, kegiatan ekspor mempunyai peranan penting dalam peningkatan devisa. Berkembangnya kegiatan ekspor suatu negara akan
memajukan sektor riil dan memajukan pembangunan dalam negeri. Kinerja ekspor suatu negara ditentukan oleh penawaran dan permintaan
baik di dalam maupun di luar negeri. Penawaran ekspor suatu komoditi
merupakan jumlah dari komoditi yang ingin dijual oleh produsen, perusahan, atau negara pada tingkat harga tertentu. Banyaknya satu komoditi yang dihasilkan dan
ditawarkan oleh produsen dipengaruhi oleh banyak variabel, diantaranya harga komoditi tersebut, harga komoditi lain, biaya faktor produksi, sasaran perusahan,
dan tingkat teknologi. Besarnya kuantitas ekspor suatu negara ditentukan dari selisih penawaran domestik dengan permintaan domestik. Dengan demikian,
kelebihan penawaran dari suatu komoditi di dalam negeri akan dijual ke negara lain yang mengalami kekurangan atau kelebihan permintaan excees demand
terhadap komoditi bersangkutan. Permintaan adalah jumlah suatu komoditi yang ingin dibeli oleh semua
rumah tangga. Dengan demikian, permintaan ekspor merupakan penjumlahan dari seluruh permintaan individu negara lain terhadap suatu komoditi yang
dihasilkan oleh negara tertentu. Permintaan ekspor suatu komoditi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah harga komoditi di negara pengimpor,
harga komoditi di negara pengeskpor, pendapatan per kapita negara pengimpor, selera masyarakat negara pengimpor, dan jumlah penduduk negara pengimpor.
3.1.2.2 Pengertian Impor Menurut Mankiw 2003, impor adalah pengeluaran domestik atas barang
dan jasa mancanegara. Impor terjadi sebagai akibat dari adanya kelebihan permintaan excess supply domestik terhadap suatu komoditi, sehingga untuk
memenuhinya negara harus melakukan pembelian dari luar negeri. Di dalam neraca perdagangan, impor bersifat negatif karena mengurangi pendapatan negara.
Namun dalam perdagangan internasional dan sistem perekonomian terbuka ekspor dan impor tidak dapat dihindari, dan juga tidak selalu berakibat buruk terhadap
perekonomian suatu negara. Pentingnya perdagangan internasional dalam suatu negara dapat diketahui dari persentase ekspor dan impor dalam PDB Produk
Domestik Bruto. Namun demikian, suatu negara harus tetap berupaya untuk menjaga neraca perdagangan benilai positif surplus dengan meningkatkan
ekspor dan mengurangi impor.