Asumsi dalam Penelitian Definisi Operasional

Gujarati, 2003. Elastisitas merupakan ukuran persentase perubahan suatu variabel yang disebabkan oleh satu persen perubahan variabel lainnya. Nilai elastisitas dari persamaan pangsa pasar seperti : Y t = a + b 1 X 1t + b 2 X 2t + ... + b i X it + μ t Maka, nilai elastisitas jangka pendek diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : E sr Y t X i = b i X i Ŷ t dimana : E sr Y t X i = elastisitas jangka pendek peubah terikat Yt terhadap peubah penjelas X 1 , X 2 , ..., X i b i = koefisien dugaan peubah penjelas X i X i = rata-rata peubah penjelas X i Ŷ t = rata-rata peubah terikat Y t Apabila nilai elastisitas yang diperoleh lebih besar dari satu E 1, maka dinyatakan elastis, atau responsif. Artinya, perubahan satu persen peubah bebas mengakibatkan perubahan pada peubah tidak bebas lebih dari satu persen. Jika nilai elastisitas antara nol dan satu 0E1, dinyatakan inelastis atau tidak responsif. Artinya perubahan satu persen peubah bebas hanya mengakibatkan perubahan pada peubah tidak bebas sebesar kurang dari satu persen.

4.7 Asumsi dalam Penelitian

Untuk mempermudah dalam melakukan analisis daya saing ekspor rumput laut Indonesia, digunakan asumsi bahwa salah satu indikator daya saing adalah pangsa pasar. Asumsi ini dibentuk berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jin dan Koo 2003 yang menganalisis pengsa pasar gandum Amerika Serikat di beberapa negara Asia. Dimana, dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa daya saing suatu komoditas ditunjukkan oleh besarnya pangsa pasar yang dikuasai. Asumsi kedua yang digunakan adalah; impor rumput laut Indonesia relatif sangat kecil dibandingkan dengan ekspornya. Oleh karena itu, impor dapat dianggap tidak memiliki pengaruh terhadap penawaran rumput laut dalam negeri dan juga dengan ekspor rumput laut Indonesia. Selain itu juga, diasumsikan bahwa selama periode tahun analisis tidak terdapat kebijakan kuota atas ekspor rumput laut Indonesia.

4.8 Definisi Operasional

a. Pangsa pasar rumput laut Indonesia adalah rasio antara volume ekspor rumput laut Indonesia terhadap volume ekspor rumput laut dunia di suatu negara tujuan ekspor yang dinyatakan dalam persentase. Periode waktu yang digunakan adalah tahun 1999-2006. M it = [Q Iit Q wit ] x 100 b. Volume ekspor rumput laut Indonesia adalah total volume ekspor rumput laut Indonesia yang diekspor ke negara tujuan ekspor tiap tahunnya dan dinyatakan dalam satuan ton. c. Harga ekspor rumput laut merupakan harga FOB rumput laut Indonesia yang merupakan hasil bagi antara total nilai ekspor N it dengan volume ekspor Q it rumput laut Indonesia ke negara tujuan ekspor dan dinyatakan dalam satuan US per kilogram. PX it = [N Iit Q Iit ] d. Ukuran nilai tukar yaitu nilai tukar rupiah terhadap nilai mata uang negara pengimpor rumput laut Indonesia, yang merupakan hasil bagi antara nilai tukar nominal rupiah terhadap US NTR it dan nilai tukar nominal mata uang negara pengimpor rumput laut Indonesia terhadap US NTR jt . Dinyatakan dalam satuan Rp per US. NT it = [NTR it NTR jt ] e. Pendapatan per kapita negara tujuan ekspor rumput laut Indonesia adalah pendapatan domestik bruto per kapita GDPkap negara pengimpor rumput laut Indonesia, dinyatakan dalam US f. Produksi rumput laut Indonesia adalah jumlah total produksi domestik rumput laut Indonesia yang dinyatakan dalam satuan ton.

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI RUMPUT LAUT INDONESIA