Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pangsa Pasar dengan Metode

ekspor Q, harga ekspor rumput laut Indonesia PX, nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara pengimpor NT, GDP per kapita negara pengimpor GDP, dan volume produksi rumput laut Indonesia PR. Persamaan regresi fixed effect menghasilkan nilai F hitung sebesar 28.17259, dan nilai ini lebih besar dari nilai F tabel 16.62 sebesar 2.35 pada taraf nyata satu 1 persen. Ini berarti, secara bersama-sama variabel-variabel bebas dalam model berpengaruh nyata terhadap pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia pada selang kepercayaan 99 persen.

6.2.3 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pangsa Pasar dengan Metode

Fixed Effect Setiap variabel dugaan memiliki karakteristik dan pengaruh yang berbeda- beda terhadap perubahan pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor. Volume Ekspor Rumput Laut Indonesia Q Pada Tabel 10, dapat dilihat bahwa variabel volume ekspor rumput laut Indonesia berpengaruh nyata terhadap pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia pada taraf nyata satu persen. Variabel kepercayaan memiliki tanda posistif + sesuai dengan hipotesis awal yang dibangun. Nilai elastisitasnya cukup kecil, yakni hanya sebesar 0.001638. Nilai ini menunjukkan bahwa perubahan volume ekspor tidak cukup responsif untuk mempengaruhi pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia. Hal ini disebabkan oleh karena persentase ekspor terhadap produksi masih relatif kecil. Sebagai informasi, pada tahun 1999 hingga 2006, persentase ekspor rumput laut Indonesia hanya berkisar 11.03 persen terhadap total produksinya. Harga Ekspor Rumput Laut PX Pada model fixed effect, harga ekspor tidak termasuk sebagai salah satu variabel yang berpengaruh nyata terhadap pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia. Harga ekspor rumput laut yang umumnya dalam bentuk gelondongan kering masih relatif rendah dibanding dengan harga rumput laut produsen lain. Berdasarkan data yang diperoleh dari FAO tahun 2008, harga rata-rata rumput laut Indonesia per tahun adalah 567.27 US per ton. Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, sebagian ekspor Indonesia dalam bentuk gelondongan kering yang digunakan sebagai bahan baku untuk industri pengolahan rumput laut di negara tujuan ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa di negara tujuan ekspor, rumput laut adalah barang normal bagi industri pengolahan. Oleh sebab itu, peningkatan harga tidak signifikan merubah jumlah demand rumput laut. Koefisien untuk harga ekspor bernilai positif +, berbeda dengan hipotesis awal. Hal ini terjadi karena pada selang waktu yang digunakan selama penelitian, negara-negara tujuan ekspor cenderung mengalami penguatan mata uang, dan relatif lebih tinggi nilainya dari mata uang Indonesia. Kondisi ini menjadikan rumput laut Indonesia masih relatif murah. Disamping itu, apabila harga ekspor rumput laut di negara tujuan ekspor naik, ada kecenderungan Indonesia sebagai eksportir akan meningkatkan volume ekspornya ke negara tujuan ekspor tersebut. Oleh karena itu, pangsa pasar Indonesia tetap meningkat walaupun harga ekspor naik. Nilai Tukar NT Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai tukar NT berpengaruh nyata terhadap pangsa pasar pada selang kepercayaan 99 persen. Pada umumnya, nilai tukar termasuk salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana dollar Amerika US menjadi tolok ukur dalam perdagangan antar negara tersebut. Oleh karena itu, perhitungan nilai tukar merupakan perbandingan nilai tukar mata uang setiap negara terhadap US . Koefisien nilai tukar pada model bernilai negatif -, artinya sesuai dengan hipotesis awal. Secara teoritis, apabila terjadi apresiasi nilai rupiah akan menyebabkan harga komoditas ekspor di pasar internasional relatif lebih mahal. Kondisi demikian akan berdampak pada rendahnya permintaan di negara tujuan ekspor. Hal ini secara langsung dapat mengakibatkan perubahan negatif terhadap pangsa pasar untuk komoditi bersangkutan. GDP per kapita GDP GDP per kapita adalah salah satu ukuran sederhana yang dapat digunakan untuk melihat daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Pada model yang dihasilkan, GDP merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap model pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia pada selang kepercayaan 94 persen. Peningkatan GDP per kapita yang terus meningkat mengindikasikan perkembangan perekonomian yang semakin baik. Peningkatan GDP per kapita di negara tujuan akan meningkatkan permintaan masyarakat akan kebutuhan produk olahan rumput laut seperti kosmetik, obat-obatan, dan produk turunan lain. Peningkatan permintaan produk olahan secara otomatis juga akan meningkatkan permintaan bahan baku rumput laut oleh industri pengolahan rumput laut di negara tujuan. Kondisi akan mendorong peningkatan pangsa pasar ekspor di negara tujuan ekspor. Koefisien yang diperoleh dalam model adalah 0.001598, artinya setiap kenaikan satu US GDP per kapita negara tujuan, akan meningkatkan 0.001598 persen pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia di negara tujuan ekspor. Pengaruh GDP per kapita relatif kecil terhadap peningkatan pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia. Produksi Rumput Laut Indonesia PR Pada model yang dihasilkan, produksi rumput laut Indonesia tidak berpengaruh nyata terhadap pangsa pasar. Hal ini disebabkan karena peningkatan produksi tidak serta merta mengakibatkan peningkatan volume ekspor rumput laut Indonesia. Produksi rumput laut Indonesia meningkat pesat sejak tahun 2005. Pada tahun 2005, produksi mencapai 918,366 ton, sedang volume ekspornya hanya mencapai 69,266 ton. Rasio antara ekspor dengan produksi tahun 2005 hanyalah 7.54 persen, dan 8.14 persen pada tahun 2006. Berdasarkan data DKP 2008, sepanjang tahun 1999 hingga 2006 rata-rata rasio ekspor terhadap produksi adalah 11.03 persen. Sesuai dengan informasi tersebut, dapat dijelaskan bahwa produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pangsa pasar ekspor. Koefisien variabel produksi PR bernilai positif + dengan besaran kecil, yakni 1.07 x 10 -6 . Pengaruh yang ditimbulkan cukup kecil terhadap perubahan pangsa pasar ekspor rumput laut.

6.3 Posisi Daya Saing Indonesia berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Metode