Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

e. Daya saing pangsa pasar dipengaruhi oleh produksi rumput laut Indonesia. Hubungan kedua faktor adalah positif, yakni apabila terjadi peningkatan produksi, maka daya saing ekspor rumput laut Indonesia juga akan mengalami peningkatan. Kondisi sebaliknya juga berlaku.

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional

Daya saing ekspor menggambarkan tingkat daya saing produk ekspor hasil industri di pasar dunia dengan melihat besarnya pangsa pasar di dunia. Daya saing komoditas ekspor suatu negara dapat dilihat dari seberapa besar penguasaan pasar atau pangsa pasar yang dimiliki. Oleh karena itu, dalam penelitian ini pangsa pasar rumput laut Indonesia perlu diketahui untuk kemudian dapat dianalisis apakah Indonesia memiliki daya saing untuk komoditi tersebut. Hal ini juga sangat penting diketahui mengingat Indonesia ingin menargetkan sebagai posisi penting sebagai produsen rumput laut dunia, yang saat ini masih dipegang oleh negara China. Seperti telah dijelaskan di atas, pendugaan faktor yang dimasukkan sebagai variabel-variabel penjelas dalam penentuan pangsa pasar rumput laut Indonesia adalah 1 volume ekspor rumput laut Indonesia, 2 harga ekspor rumput laut, 3 nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara pengimpor rumput laut Indonesia, 4 GDP per kapita negara pengimpor rumput laut Indonesia, dan 5 produksi rumput laut Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah dengan teknik estimasi menggunakan data panel. Bagan kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Adanya persaingan pada penguasaan pangsa pasar rumput laut dunia, mendorong setiap negara untuk dapat meningkatkan produksi dan ekspor untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar. Informasi daya saing sangat diperlukan oleh manager atau perusahaan agribisnis, khususnya untuk komoditi rumput laut. Informasi ini juga penting untuk perencana strategi, pemerintah dan pembuat keputusan, ataupun pengusaha rumput laut. Daya saing dapat dilihat dari persentase penguasaan pasar oleh suatu negara untuk komoditi ekspor, yakni rumput laut. Identifikasi faktor-faktor yang diduga mempengaruhi perubahan pangsa pasar rumput laut Indonesia di pasar dunia : 1. Volume ekspor rumput laut Indonesia 2. Harga ekspor rumput laut Indonesia 3. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara pengimpor rumput laut Indonesia 4. GDP per kapita negara pengimpor rumput laut Indonesia 5. Produksi rumput laut Indonesia Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pangsa pasar rumput laut Indonesia di dunia dengan menggunakan teknik estimasi model dengan data panel Metode Pooled OLS Metode Random Effect Metode Fixed Effect Faktor-faktor berpengaruh nyata terhadap perubahan pangsa pasar rumput laut Indonesia di dunia Informasi dan Rekomendasi Hasil Analisis Pengujian dan Pemilihan Model Terbaik Pendugaan Pangsa Pasar dan Daya Saing dengan Model Terpilih

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi seperti Badan Pusat Statistik, Departemen Perikanan dan Kelautan DKP RI, FAO Food and Agriculture Organization, UN Comtrade United Nations Commodity of Trade, FED Federal Reserved, Bank Dunia World Bank, dan sumber lain yang terkait dengan objek penelitian. Data sekunder yang diperlukan meliputi data pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia ke negara-negara tujuan ekspor, volume eskpor rumput laut Indonesia ke negara tujuan ekspor, harga ekspor rumput laut Indonesia ke negara tujuan ekspor, nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan ekspor, GDP riil per kapita negara tujuan ekspor, dan produksi rumput laut Indonesia.

4.2 Metode Pengumpulan Data

Data sekunder yang dikumpulkan berupa data time-series dari pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia ke beberapa negara tujuan ekspor dan peubah- peubah yang diduga berpengaruh terhadap daya saing ekspor rumput laut Indonesia. Sedangkan untuk data cross-section adalah data dari negara-negara China, Hongkong, Philippina, Japan, Spain, Denmark, USA, South Korea, United Kingdom UK, dan France. Pemilihan negara-negara tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa negara tersebut merupakan importir rumput laut yang memberikan nilai impor terbesar untuk Indonesia.

4.3 Perumusan Model

Data dan informasi yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif melalui metode deskriptif dan model kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat daya saing ekspor rumput laut Indonesia apabila dilihat dari pangsa pasar dan trend pangsa pasar ekspor rumput laut Indonesia. Selanjutnya dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi data panel, yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor rumput laut Indonesia dan bagaimana pengaruhnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Eviews dan Ms. Office.