Hasil pengujian terhadap pH gel pembersih tangan yang telah dibuat menunjukkan bahwa produk gel pembersih tangan cenderung memiliki pH asam.
Hal ini karena bahan dasar penyusun gel pembersih tangan yang dihasilkan adalah kitosan yang bersifat asam karena dilarutkan menggunakan asam asetat. Selain itu
untuk mendapatkan gel pembersih tangan yang pH nya mendekati netral perlu dilakukan pengenceraan kitosan pada berbagai konsentrasi dengan menggunakan
aquades. Menurut Gandasasmita 2009, untuk mendapatkan produk kosmetik yang pH nya mendekati netral diperlukan penambahan bahan sintetis misal asam
sitrat, asam miristat dan asam borat. Pada penelitian ini hal tersebut tidak dilakukan karena dikhawatirkan penambahan bahan kimia sintetis dapat
menyebabkan iritasi pada kulit.
4.2 Penelitian Tahap Kedua
Tahap penelitian kedua berupa uji efektivitas daya antiseptik dari sediaan
gel kitosan dan dibandingkan daya antiseptiknya dengan daya antiseptik sediaan gel komersil sedian gel antiseptik tangan dengan bahan aktif etanol dan
triklosan.
4.2.1 Uji efektivitas daya antiseptik gel melalui uji replika
Hasil uji efektivitas sediaan gel kitosan dengan menggunakan metode replika menunjukkan bahwa sediaan gel kitosan dapat menurunkan jumlah flora
normal kulit. Semakin meningkatnya kadar kitosan maka jumlah koloni akan semakin menurun dan pada kadar kitosan 0,75 menunjukkan tidak adanya
pertumbuhan mikroorganisme pada media. Hasil uji efektivitas daya antiseptik sediaan gel pada berbagai perlakuan konsentrasi kitosan dapat dilihat pada
Lampiran 7. Uji statistik dilakukan terhadap jumlah koloni yang tumbuh dari uji daya antiseptik dengan metode replika. Dari hasil uji statistik Anava diketahui
bahwa F hitung F tabel, yang menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna dari daya antiseptik sediaan gel dengan perbedaan konsentrasi kitosan yang digunakan
dalam penelitian ini. Selanjutnya dari hasil uji Tukey HSD diketahui bahwa kadar kitosan
dengan konsentrasi 0,25 dan 0,50 menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan kadar ekstrak kitosan 0,75, 1, serta kontrol positif dan negatif. Uji
HSD menunjukkan bahwa kadar ekstrak kitosan 0,25 tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan kadar 0,50, akan tetapi pada kadar tersebut mampu
mengurangi jumlah koloni sampai 50. Daya antiseptik sediaan gel pembersih tangan dari kitosan dengan konsentrasi 0,50 mulai menunjukkan kemampuan
menurunkan jumlah mikroorganisme sampai dibawah 50. Sedangkan sediaan dengan
konsentrasi 0,75
dan 1
mampu menghilangkan
semua mikroorganisme pada tangan.
Hubungan kadar kitosan dalam sediaan gel dan jumlah koloni setelah pemakaian dengan selang waktu pengambilan sampel jam ke-0, jam ke-0,5 dan
jam ke-1 pada uji efektivitas dengan metode replika dapat dilihat pada Gambar 8.
Dosis kitosan Lama jam Ulangan
1 2
3 0,25
16 14
11 0,5
9 10
7 1
5 3
4 0,50
9 11
14 0,5
6 5
6 1
4 2
3 0,75
4 2
5 0,5
1 1
0,5 2
1 Kontrol +
2 0,5
1 Kontrol -
25 31
23 0,5
14 17
12 1
10 9
7
Gambar 8 Efek kitosan dalam sediaan terhadap jumlah koloni bakteri pada
selang waktu tertentu. Hasil uji statistik sediaan gel komersil apabila dibandingkan dengan
sediaan gel kitosan diketahui bahwa sediaan gel kitosan dengan konsentrasi 0,75 mempunyai daya antiseptik yang sama dengan sediaan gel komersil
berbahan aktif alkohol. Kadar kitosan 0,75 dan 1 mampu mengurangi jumlah
koloni mikroorganisme hingga 100 dan setara dengan kemampuan sediaan gel komersil. Hasil analisis statistik terhadap interaksi antara konsentrasi kitosan
dalam sediaan gel dengan selang waktu pengambilan sampel 0, 0,5, 1 jam menunjukkan bahwa interakasi antara konsentrasi dan waktu pengambilan sampel
memberikan pengaruh yang berbeda nyata p0,05 terhadap jumlah koloni mikroorganisme yang dihasilkan.
Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri yang tumbuh mengalami penurunan seiring dengan perbedaan selang waktu
pengambilan sampel. Pada berbagai konsentrasi kitosan, jumlah koloni bakteri pada jam ke-0 lebih banyak dibandingkan dengan jumlah koloni bakteri pada jam
ke-1. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan selang waktu pengambilan sampel memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah koloni bakteri yang dihasilkan.
Berdasarkan uji lanjut Duncan Lampiran 1, jumlah koloni bakteri yang dihasilkan pada jam ke-1 yang didapatkan dari semua perlakuan konsentrasi
sediaan gel pembersih tangan berhasil menurunkan jumlah koloni bakteri lebih dari 50. Sedangkan pada konsentrasi ekstrak kitosan 0,75 dan 1, pada jam
ke-1 terbukti berhasil menurunkan jumlah bakteri hingga 100. Sediaan gel ekstrak kitosan dengan konsentrasi 0,25 dan 0,50 memiliki kemampuan
efektivitas antiseptik yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan sediaan gel ekstrak kitosan lainnya.
Perbedaan daya efektivitas antiseptik yang terjadi pada setiap taraf konsentrasi sediaan gel kitosan didukung oleh pernyataan Liu
2003, yang menjelaskan bahwa aktivitas antibakteri tergantung pada konsentrasi kitosan dalam larutan. Aktivitas antibakteri dari kitosan dalam medium akan
meningkat jika konsentrasi kitosan meningkat.
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan