Selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh kombinasi kitosan dan CMC. Perlakuan formulasi gel antiseptik dilakukan terhadap kitosan.
Kitosan dibuat dalam empat taraf perbedaan konsentrasi yaitu, 0,25, 0,50,
0,75, dan 1, sedangkan CMC dibuat dalam satu perlakuan konsentrasi yaitu 0,5 sehingga didapatkan empat perlakuan. Penentuan konsentarsi CMC sebesar
0,5 didasarkan pada hasil dari penelitian tahap pertama, yakni CMC dengan konsentrasi 0,5 untuk menghasilkan basis gel terbaik lalu dicampurkan kedalam
kitosan. Selain itu, pemilihan konsentrasi CMC sebesar 0,5 juga didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Sugita et al. 2007 yang telah melakukan
sintesis dan optimalisasi gel kitosan-karboksimetil selulosa CMC pada ragam konsentrasi CMC 0,00 sampai 1 bv.
Selanjutnya masing-masing perlakuan diuji karakteristiknya menggunakan pengujian fisik yang meliputi stabilitas, daya sebar, viskositas dan uji kimia pH.
Formulasi pada penelitian tahap pertama dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Formula yang digunakan pada penelitian tahap pertama
Bahan Perlakuan
K11 K12
K13 K14
Kitosan
0,25 0,50
0,75 1
Aquades ml 50 ml
50 ml 50 ml
50 ml
CMC 0,5
0,5 0,5
0,5
Esens apel ml 0,1 ml
0,1 ml 0,1 ml
0,1 ml
3.3.2 Penelitian Tahap Kedua
Pada penelitian tahap kedua, formulasi sediaan gel kitosan yang telah dilakukan dari penelitian tahap pertama dibandingkan daya antiseptiknya dengan
daya antiseptik kontrol positif sedian gel antiseptik tangan dengan bahan aktif etanol dan triklosan. Pengujian daya antiseptik dilakukan dengan metode Replika
Retnosari dan Isadiartuti
2006 sebagai berikut: Telapak tangan dicuci dengan air
kran, kemudian dikeringkan. Selanjutnya pada telapak tangan diteteskan 0,5 ml gel kemudian diratakan dan didiamkan. Selanjutnya sidik ibu jari ditempelkan
pada media padat nutrient agar dalam cawan petri dan dilakukan secara duplo. Media diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Setelah diinkubasi, jumlah
koloni bakteri dihitung. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. Telapak tangan
dicuci dengan air, kemudian dikeringkan. Selanjutnya pada telapak tangan
diteteskan 0,5 ml gel kemudian diratakan dan didiamkan selama satu menit. Selanjutnya dilakukan kontak sidik ibu jari pada media dalam cawan petri. Media
diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Setelah diinkubasi jumlah koloni bakteri dihitung. Replikasi dilakukan
sebanyak 3 kali. Selain itu untuk melihat efektivitas kemampuan kitosan dalam menghambat pertumbuhan bakteri dilakukan kontak sidik ibu jari pada media
nutrient agar yang terdapat dalam cawan petri dengan selang waktu jam ke-0, jam ke-0,5, dan jam ke-1. Penentuan selang waktu pengambilan sampel didasarkan
pada interval waktu yang dibutuhkan bakteri untuk membelah diri. Setiap jenis bakteri memiliki interval waktu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya: E. coli membelah diri setiap 15-29 menit dan S. aureus membelah diri setiap 27-30 menit Entjang 2003.
Data hasil perhitungan jumlah koloni bakteri masing-masing formula tersebut dianalisis dengan menggunakan rancangan acak
kelompok dan bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan.
3.4 Analisis Penelitian