Fungsi pemasaran pada saluran pemasaran

39 313.733 per ekor per bulan. Total penerimaan yang diterima peternak sapi perah tipe I dalam satu bulan sebesar Rp 6.391.717 per bulan atau Rp 1.633.097 per ekor sapi laktasi per bulan. Tabel 11 Analisis pendapatan peternak tipe I Kecamatan Cepogo, Maret 2015 No Komponen Jumlah Harga Satuan Rpsatuan Nilai Rpbulan A TOTAL PENERIMAAN 6.391.717 Penerimaan tunai 1.penjualan susu literbulan 1.292,67 3.956 4.945.373 2. penjualan sapi 1.236.111 Penerimaan yang diperhitungkan 1. susu untuk pedet literbulan 58,58 3.956 210.233 B TOTAL BIAYA TUNAI 2.624.684 1. sarana Produksi 2.156.050 a.konsentrat kgbulan 441,81 3.357 1.483.730 44,46 b. bekatul kgbulan 306,94 1.300 399.028 11,96 c.singkong kgbulan 800,56 300 240.167 7,20 d. garam kgbulan 22,08 1.500 33.125 0,99 2.biaya IB ekorbulan 0,28 31.351 8.951 0,27 3. listrik Rpbulan 54.664 1,65 4. air Rpbulan 3.000 0,09 5. tenaga kerja luar HOK 17,19 19.398 581.944 9.99 6. iuran anggota KUD 1.000 0,03 7. pengadaan pakan 9,90 6.700 66.305 2,01 C BIAYA NON TUNAI 712.687 1. penyusutan alat 80.235 2,40 2. HOK Keluarga 38,28 16.575 632.452 18.95 D TOTAL BIAYA 3.337.371 100 E PENDAPATAN ATAS BIAYA TUNAI 3.767.033 F PENDAPATAN ATAS BIAYA TOTAL 3.054.346 Sumber: Data Primer, 2015 Diolah Pengeluaran yang dikeluarkan peternak dibagi menjadi dua, yakni biaya tunai dan biaya non tunai. Biaya tunai yang harus dikeluarkan oleh peternak terdiri dari biaya untuk sarana produksi, biaya inseminasi buatan, listrik, air, tenaga kerja luar keluarga, iuran anggota KUD, dan biaya pengadaan pakan. Berdasarkan pada Tabel 11 biaya terbesar yang dikeluarkan peternak sapi perah tipe I berada di kelompok sarana produksi, dimana biaya sarana produksi mencapai 64,61 persen dari total biaya yang dikeluarkan peternak. Biaya terbesar adalah pembelian pakan berupa konsentrat, sebesar Rp 1.483.730 per bulan. Selanjutnya biaya tunai terbesar kedua adalah upah tenaga kerja luar keluarga, 40 rata-rata peternak sapi perah tipe I menggunakan 17,19 HOK per bulan dengan total biaya sebesar Rp 581.944 per bulan per peternak. Selain itu terdapat biaya untuk pembelian bekatul sebesar Rp 399.028 dengan jumlah bekatul yang dibeli adalah 306,94 kilogram dengan harga beli sebesar Rp 1.300 per kilogram. Penggunaan bekatul per peternak adalah 55,81 kilogram per ekor per bulan, atau 1,88 kilogram per ekor per hari. Biaya pembelian singkong Rp 43.667 per ekor per bulan, dengan penggunaan singkong sebesar 145,56 kilogram per bulan, atau sebesar 7,91 kilogram per ekor per hari. Peternak juga menggunakan garam sebagai makanan tambahan untuk ternak. Rata-rata penggunaan garam peternak tipe I per ekor per bulan adalah 4,02 kilogram, dengan harga garam adalah Rp 1.500 per kilogram. Variabel pakan lainnya adalah pakan hijauan. Pakan hijauan didapat dari lahan peternak yang ditanami rumput gajah, sehingga peternak tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli pakan hijauan, hal ini dapat menurunkan biaya produksi. Rata-rata peternak responden menggunakan pakan hijauan 22,7 kilogram per ekor atau 3.814,30 kilogram dalam satu bulan. Biaya pakan hijauan dimasukkan ke dalam biaya tenaga kerja non keluarga, karena salah satu tugas tenaga kerja adalah mencari rumput di lahan peternak. Pada biaya tunai, peternak mengeluarkan biaya inseminasi buatan. Peternak yang tergabung menjadi anggota KUD Cepogo atau peternak tipe I mendapat keringanan biaya jika menggunakan layanan inseminasi buatan dari KUD. Biaya inseminasi buatan dari KUD lebih murah dibanding biaya inseminasi buatan jika menggunakan jasa mantra atau dokter lain. Selain itu terdapat biaya untuk listrik dengan rata-rata sebesar Rp 54.664 per bulan, Peternak juga mengeluarkan biaya air tiap bulannya, walaupun lokasi penelitian termasuk daerah lereng gunung, namun akses mata air sedikit sulit, sehingga warga setempat membuat aliran air dari sungai terdekat, haal ini membuat peternak harus membayar biaya perawatan sebesar Rp 3.000 per bulan atau Rp 545 per ekor per bulan Tabel 12. Biaya penyediaan pakan merupakan biaya pembelian bahan bakar untuk mencari pakan hijauan. Rata-rata peternak mengeluarkan biaya sebesar Rp 12.221 per bulannya. Total biaya tunai yang dikeluarkan peternak sapi perah tipe I pada penelitian ini adalah Rp 2.624.684 per bulan. Berdasarkan pada Tabel 11 dan Tabel 12, biaya tunai yang harus dikeluarkan oleh peternak sapi perah selama satu bulan adalah sebesar Rp 2.624.684 per bulan atau Rp 477.215 untuk perawatan satu ekor sapi. Selain itu terdapat biaya yang diperhitungkan atau biaya non tunai yang dimasukkan ke dalam biaya produksi. Biaya non tunai yang diperhitungkan oleh peternak adalah biaya penyusutan peralatan produksi dan kandang sebesar Rp 80.235 per bulan atau Rp 14.715 per ekor per bulan dan biaya tenaga kerja dalam keluarga sebesar Rp 632.452 per bulan atau Rp 115.319 per ekor per bulan. Sehingga total biaya yang dikeluarkan oleh peternak sapi perah dalam satu bulan adalah Rp 3.337.371 per bulan atau Rp 607.289 per ekor per bulan. Dengan demikian pendapatan peternak atas biaya tunai adalah Rp 3.767.033 per bulan atau Rp 1.155.882 per ekor sapi per bulan, dan pendapatan peternak sapi perah atas biaya total adalah Rp 3.054.346 per bulan Rp 1.025.802 per ekor sapi per bulan. 41 Tabel 12 Analisis pendapatan peternak tipe I per ekor per bulan di Kecamatan Cepogo, Maret 2015 No Komponen Jumlah Harga Satuan Rpsatuan Nilai Rpbulan A TOTAL PENERIMAAN 1.633.097 Penerimaan tunai 1.penjualan susu literbulan 328,09 3.956 1.255.170 2. penjualan sapi 313.733 Penerimaan yang diperhitungkan 1.susu untuk pedet literbulan 16,23 3.956 64.194 B TOTAL BIAYA TUNAI 477.215 1. sarana Produksi 392.009 a. konsentrat kgbulan 80,33 3.357 269.769 44,42 b. bekatul kgbulan 55,81 1.300 72.551 11,95 c. singkong kgbulan 145,56 300 43.667 7,19 d. garam kgbulan 4,02 1.500 6.203 0,99 2. biaya IB ekorbulan 0,05 31.351 1.627 0,27 3. listrik Rpbulan 10.011 1,65 4. air Rpbulan 545 0,09 5. tenaga kerja luar HOK 3,13 19.398 60.619 9.98 6. iuran anggota KUD 118 0,03 7. pengadaan pakan 1,80 6.700 12.221 2,04 C Biaya Non Tunai 130.074 1. penyusutan alat 14.715 2,43 2. HOK Keluarga 6,96 16.575 115.319 19,18 D TOTAL BIAYA 607.289 100 E PENDAPATAN ATAS BIAYA TUNAI 1.155.882 F PENDAPATAN ATAS BIAYA TOTAL 1.025.808 Sumber: Data Primer, 2015 Diolah Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pendapatan yang diterima peternak sapi perah sudah menguntungkan, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti masih rendahnya produktivitas sapi perah yang hanya mencapai 10,93 liter per ekor per hari. Selain itu harga susu yang ditetapkan KUD Cepogo masih termasuk rendah dengan harga Rp 3.600 per liter. KUD Cepogo harus cermat dalam melaksanakan perannya agar peternak yang telah menjual susu ke KUD tidak berpindah ke lembaga lain yang menawarkan harga beli susu yang lebih tinggi dibanding KUD Cepogo.

6.3.2 Analisis Pendapatan Peternak Tipe II

Peternak sapi perah tipe II adalah peternak yang menjual susu ke pedagang pengumpul. Peternak tipe II tidak menjadi anggota KUD Cepogo sehingga peternak bebas menjual susu ke pedagang pengumpul. Harga beli yang ditetapkan oleh pedagang pengumpul adalah sebesar Rp 4.350 per liter. Analisis pendapatan yang diterima peternak tipe II dapat dilihat pada Tabel 13 dan Tabel 14. 42 Tabel 13. Analisis pendapatan peternak tipe II Kecamatan Cepogo, Maret 2015 No Komponen Jumlah Harga Satuan Rpsatuan Nilai Rpbulan A TOTAL PENERIMAAN 7.234.705 Penerimaan tunai 1. penjualan susu literbulan 1.266,21 4.791 5.336.905 2. penjualan sapi 1.638.888 Penerimaan yang diperhitungkan 1. susu untuk pedet literbulan 59,32 4.350 258.912 B TOTAL BIAYA TUNAI 2.680.691 1. sarana Produksi 2.291.855 a. konsentrat kgbulan 501,39 3.375 1.692.188 50,50 b. bekatul kgbulan 350,56 1.300 455.722 13,60 c. singkong kgbulan 359,72 300 124.904 3,73 d. garam kgbulan 12,69 1.500 19.042 0,57 2. biaya IB ekorbulan 0,53 41.388 21.844 0,65 3. listrik Rpbulan 63.928 1,91 4. air Rpbulan 3.000 0,09 5. tenaga kerja luar HOK 13,54 16.527 510.972 6,88 6. pengadaan pakan 10,36 6.700 69.417 2,07 C BIAYA NON TUNAI 670.200 1. penyusutan alat 78.127 2,33 2. HOK Keluarga 35,82 16.527 592.073 17,66 D TOTAL BIAYA 3.350.892 100 E PENDAPATAN ATAS BIAYA TUNAI 4.554.014 F PENDAPATAN ATAS BIAYA TOTAL 3.883.813 Sumber: Data Primer, 2015 Diolah Penerimaan utama yang diperoleh peternak tipe II adalah penerimaan tunai ang berasal dari hasil penjualan susu ke pedagang pengumpul dan ke konsumen langsung. Selain itu terdapat penerimaan dari hasil penjualan ternak. Hasil jual ternak dari hasil penelitian berasal dari penjualan ternak oleh peternak selama satu bulan. Sapi ternak yang dijual peternak responden dalam satu bulan diantaranya terdiri dari sapi afkir dan sapi pedet. Jumlah produksi susu peternak tipe II di lokasi penelitian sekitar 10,73 liter per ekor per hari. Harga susu yang ditetapkan pedagang pengumpul disesuaikan dengan kualitas susu dari peternak. Rata-rata peternak mendapatkan harga susu sebesar Rp 4.350 per liter. Berdasarkan Tabel 13 rata-rata total penerimaan per peternak responden adalah Rp 5.336.905 per bulan atau 1.423.175 per ekor laktasi per bulan, yang dijelaskan pada Tabel 14 dengan jumlah produksi 1.226,21 liter dengan harga beli sebesar Rp 4.791 per liter. Selain penjualan susu, penerimaan lain peternak sapi perah diperoleh dari hasil penjualan ternak dan penerimaan susu untuk pedet. Selama satu bulan, terdapat sepuluh responden dari total 36 responden tipe II yang melakukan penjualan ternak. Tujuh responden menjual sapi afkir dengan jumlah sapi afkir yang dijual sebanyak tujuh ekor dengan rata-rata harga penjualan sebesar Rp 9.000.000 per ekor. Tiga peternak lain menjual sapi pedet sebanyak empat ekor