Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

25 pedagang pengumpul yang membeli susu dari sebagian peternak. Kelompok responden kedua berjumlah tiga orang. Kelompok responden ketiga adalah kelompok responden petugas KUD berjumlah tiga orang. Karakteristik yang diamati dalam penelitian ini adalah umur responden, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman beternak sapi perah, dan kepemilikan sapi perah. Distribusi responden pada penelitian ini dapat dilihat di Tabel 5 dan Tabel 6. Tabel 5. Distribusi responden peternak sapi perah Kecamatan Cepogo bulan Maret 2015 Karakteristik Responden Jumlah Responden Orang Jumlah Orang Presentase Tipe I Tipe II Umur tahun 30 3 1 4 5,97 31-40 9 11 20 29,85 41-50 13 18 31 46,27 51-60 6 6 12 17,91 Jenis Kelamin Laki-laki 25 18 43 64,18 Perempuan 6 18 24 35,82 Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD 1 1 1,49 Tamat SD 9 16 25 37,31 Tamat SMP 10 11 21 31,34 SMA 8 7 15 22,39 DiplomaS1 4 1 5 7,46 Pengalaman Tahun 0-10 9 7 16 23,88 11- 20 9 16 25 34,71 21-30 12 13 25 34,71 31 1 1 1,49 Kepemilikan sapi laktasi ekor 3 11 6 17 26,15 3-5 14 25 39 60,00 5 6 3 9 13,85 Kepemilikan sapi non laktasi 3 26 24 50 74,63 3-5 5 12 17 25,37 Sumber: Data Primer, 2015 Diolah Umur Responden Umur responden dianggap penting dalam penelitian ini. Umur responden akan berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan kemampuan fisik responden untuk menjalankan aktivitas peternakan. Kegiatan peternakan sapi perah ini membutuhkan tenaga yang sangat besar sehingga umur akan berpengaruh pada produktivitas usaha. Pada Tabel 5 sebagian besar responden peternak sapi perah berada pada kelompok umur 41-50 tahun, yakni sebanyak 31 responden atau sekitar 46,27 persen dari total responden peternak. Berdasarkan kondisi di lapang peternak pada lokasi penelitian memiliki kesempatan dan potensi untuk meningkatkan produktivitas dari ternak. Presentase umur terendah berada di kelompok umur 30 tahun sebanyak empat responden atau 4,97 persen. Pada