Karakteristik Responden Pengaruh Keanggotaan Koperasi Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Perah Di Kud Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

30 menjual susu melalui pedagang pengumpul. Setiap harinya, pedagang pengumpul mengambil susu dari peternak melalui tempat pengumpulan susu setiap pukul 05.30 WIB dan 15.00 WIB. Sebelum susu diangkut, susu harus melalui uji berat jenis dan uji organoleptik. Susu yang sudah memenuhi standar bisa segera diangkut oleh pedagang pengumpul. Susu yang tidak memenuhi standar tidak akan dibeli oleh pedagang pengumpul dan peternak akan mendapat peringatan karena kualitas susu yang buruk, sehingga ke depannya tidak akan diulangi lagi. Peternak yang menjual susu ke pedagang pengumpul mempertimbangkan faktor harga dan keefisienan pengiriman. Peternak tidak perlu memikirkan biaya transportasi untuk menjual susu dan memasarkannya, karena pedagang pengumpul mengambil susu ke lokasi peternak. Harga yang ditetapkan pedagang pengumpul terhadap satu liter susu dari peternak berkisar adalah Rp 4.350. Pada saluran pemasaran 1, komoditas susu yang telah disetor ke pedagang pengumpul kemudian disetorkan ke Industri Pengolahan Susu PT Indolakto yang merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Pedagang pengumpul yang mengambil susu dari peternak di Desa Mliwis dan Desa Sumbung dapat menyetor susu ke IPS sebanyak 1.482,25 liter dalam satu hari dan dikirim ke IPS dalam dua kali pengiriman pagi dan sore. Harga susu yang ditetapkan oleh IPS adalah Rp 4.600 per liter susu. Setelah susu diterima oleh IPS, dilakukan pengujian terhadap kualitas susu, yakni uji alkohol, uji MBRT uji ketahanan susu, uji karbonat, dan uji antibiotik. Susu yang tidak sesuai standar perusahaan maka harus dibuang dan tidak dipakai. Setelah melalui proses pendinginan di cool storage, susu akan diproses menjadi susu kental manis, susu bubuk, dan susu siap minum. Susu yang dihasilkan perusahaan dipasarkan menjadi susu olahan ke konsumen luar kota. Saluran Pemasaran 2 Pada saluran pemasaran 2, lembaga yang terlibat dalam saluran ini adalah peternak sapi perah – KUD – IPS – konsumen luar kota. Pada saluran ini peternak menjual langsung susu hasil usaha ke KUD melalui petugas KUD di TPS masing- masing desa. Sebanyak 31 responden peternak menjual langsung susu hasil usaha ke KUD Cepogo. Alasan peternak sapi perah menjual susu ke KUD karena peternak tergabung menjadi anggota KUD sejak lama, sehingga wajib menyetorkan susu ke KUD. Harga susu yang ditetapkan KUD adalah Rp 3.600 per liter susu. Walaupun harga yang ditetapkan oleh KUD lebih rendah dibanding harga susu pada saluran 1, peternak tetap menjual susu ke KUD. Selain karena kewajiban sebagai anggota, banyak kemudahan yang peternak dapat karena menjual susu ke KUD. Selain menghemat biaya trasnportasi, peternak juga tidak perlu mencari pasar susu untuk menjual susu hasil usaha. Dalam satu hari, susu yang masuk ke KUD dari 31 responden adalah 1.180,63 liter. Susu yang telah masuk ke KUD, akan dilakukan proses pendinginan di cool storage. Selain itu, juga dilakukan pengujian terhadap kualitas susu yang telah dibeli dari peternak sapi perah. KUD Cepogo telah memiliki laboratorium yang berfungsi untuk melakukan tes pengujian untuk menentukan kualitas susu. Pengujian kualitas meliputi uji alkohol, uji MBRT, uji karbonat, dan uji kadar lemak. Susu yang baik kualitasnya akan memiliki ciri-ciri berwarna putih, bau agak amis, rasa gurih, memiliki berat jenis anatar 1,0225-2,4, tidak pecah jika diuji dengan uji alkohol, akan berwana merah muda jika diuji dengan uji karbonat, 31 memiliki kadar lemak 3,3, dan tidak mengandung antibiotik. Susu yang tidak sesuai standar pengujian akan dibuang oleh petugas KUD. KUD Cepogo memiliki 45 karyawan dan 11 karyawan bekerja di pabrik pendinginan susu. Setiap harinya karyawan KUD di pabrik pendinginan bekerja selama pagi dan sore hari, setiap pagi karyawan KUD mulai bekerja dari pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 14.30- 17.00 WIB di sore hari untuk melakukan proses pendinginan dan pengiriman susu ke IPS. Susu yang telah masuk ke KUD akan dipasarkan melalui IPS yang telah bekerja sama dengan KUD, pedagang lokal dan konsumen akhir. Pada saluran ini, membahas susu yang dipasarkan KUD melalui IPS. KUD Cepogo telah bekerja sama dengan dua IPS untuk memasarkan susu segar yang telah dibeli dari peternak sapi perah, yakni PT Cita Nasional Salatiga dan PT So Good Food Boyolali. Penjualan susu untuk kedua IPS terdapat perbedaan standar kualitas susu yang diminta dari kedua perusahaan, serta harga beli yang ditetapkan oleh perusahaan. Pada faktor standar kualitas susu, PT Cita Nasional memiliki standar suhu minimal sebesar 4° C, sedangkan PT So Good Food memiliki standar suhu minimal 2° C. KUD Cepogo dapat menjual susu segar ke PT Cita Nasional sebanyak 6.500 liter per hari dengan harga beli sebesar Rp 4.200-4.400 per liter sesuai dengan kualitas masing-masing susu. Sedangkan untuk PT So Good Food, KUD Cepogo mampu mensupali 4.400 liter dengan harga beli sebesar Rp 4.400- 4.600 per liter susu. Proses pemasaran susu dilakukan dengan petugas KUD yang mengantarkan susu ke pabrik masing-masing perusahaan. Sehingga, dalam saluran pemasaran ini, susu yang tidak sesuai dengan standar IPS akan menjadi tanggungjawab KUD Cepogo. PT Cita Nasional membeli susu dari KUD Cepogo. Setelah susu dari KUD Cepogo diterima, dilakukan kembali pengujian untuk mengukur kualitas dari susu. PT Cita Nasional mengolah susu segar menjadi susu siap minum yang dijual melalui pedagang pengecer dan konsumen luar kota. Susu segar diolah menjadi susu rasa siap minum dan yoghurt aneka rasa dengan merk dagang Susu Murni Nasional. Sedangkan PT So Good Food mengolah susu segar yang dibeli dari KUD Cepogo menjadi susu bantal Real Good dan susu kotak kemasan siap minum. Pemasaran susu siap minum dari dua IPS ini dilakukan di dalam dan luar kota Boyolali. Saluran Pemasaran 3 Saluran pemasaran tiga merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari peternak sapi perah – KUD – pedagang lokal. Saluran pemasaran tiga sangat mirip dengan saluran pemasaran dua. Perbedaan dari kedua saluran ini adalah lembaga yang membeli susu dari KUD Cepogo. Pada saluran dua, lembaga pemasaran yang membeli susu dari KUD adalah IPS, sedangkan pada saluran tiga lembaga yang membeli susu adalah warung minuman. Perlakuan susu di KUD Cepogo sama dengan yang dilakukan di saluran pemasaran dua. Susu akan diuji melalui serangkaian proses pengujian dan didinginkan hingga suhu 4° C. Pedagang warung minuman akan membeli susu langsung ke pabrik pendinginan KUD. KUD Cepogo mampu menjual susu ke warung minuman hingga 150 liter per hari. Selama satu bulan penjualan susu ke pedagang lokal mencapai 4.500 liter, dengan harga jual sebesar Rp 5.000,- per liter susu. Pedagang warung minuman yang membeli susu berasal dari Kota Boyolali dan 32 Kota Solo. Susu segar dari KUD Cepogo akan dijual kembali oleh warung minuman dalam bentuk susu olahan. Berdasarkan penelitian ini terdapat dua jenis pedagang warung minuman, yakni pedagang lokal yang menjual susu di pagi hari dan pedagang warung minuman yang menjual susu di sore hingga malam hari. Pedagang warung minuman ini memberikan nilai tambah di produk susu yang dijualnya. Sebelum diolah susu tidak dapat dinikmati oleh konsumen secara langsung, dengan dilakukan proses pemasakan dan ditambahkan sedikit gula, susu dapat dikonsumsi konsumen tanpa harus memasak terlebih dahulu dan dalam kondisi hangat. Harga jual susu yang ditetapkan pedagang warung minuman adalah Rp 3.000 per gelas, dengan ukuran gelas adalah 200cc. Sehingga untuk satu liter susu bisa menjadi lima gelas susu siap minum. Saluran Pemasaran 4 Saluran pemasaran empat merupakan saluran pemasaran yang terdiri dari peternak sapi perah – KUD – konsumen akhir. Saluran pemasaran empat memiliki ciri yang hamper sama dengan saluran pemasaran dua dan tiga. Hal yang membedakan dengan tiga saluran lainnya adalah lembaga yang membeli susu dari KUD Cepogo. Pada saluran empat, lembaga yang membeli susu dari KUD Cepogo adalah konsumen akhir. Hingga saat ini, KUD Cepogo melayani penjualan susu terhadap konsumen akhir. Sehingga, setiap pagi dan sore banyak konsumen yang membeli susu langsung untuk dikonsumsi secara pribadi ke pabrik pendinginan susu KUD. Pembelian susu oleh konsumen akhir berkisar antara 1-5 liter, dengan harga beli sebesar Rp 5.000 per liter susu. KUD Cepogo dapat menjual susu ke konsumen sebanyak 19,77 liter per hari, sehingga dalam satu bulan penjualan susu ke konsumen langsung melalui KUD mencapai 593,07 liter. Saluran Pemasaran 5 Saluran pemasaran lima merupakan saluran pemasaran terpendek dari rantai pemasaran susu di Kecamatan Cepogo. Saluran pemasaran ini hanya melibatkan peternak sapi perah dan konsumen. Pada saluran pemasaran ini, tidak dilakukan pengujian terhadap kualitas susu, dikarenakan konsumen mendatangi langsung rumah peternak sapi perah untuk membeli susu. Peternak berinteraksi langsung dengan pembeli atau konsumen akhir. Berdasarkan hasil wawancara dengan 77 responden, sebanyak 19 responden melakukan penjualan langsung ke konsumen akhir, selain menjual ke pedagang pengumpul dan KUD. Selama satu hari susu yang dapat dipasarkan di saluran 5 mencapai 99,33 liter dengan harga jual berkisar antara Rp 4.500-Rp 5.000 per liter. Penjualan susu langsung ke konsumen sebesar 1,45 liter untuk masing-masing peternak sapi perah. Beberapa alasan peternak menggunakan saluran lima adalah adanya permintaan atau pembelian langsung dari tetangga sekitar tempat tinggal peternak dan keuntungan yang didapat lebih besar dibanding menjual ke pedagang pengumpul atau ke KUD. Selain itu, tidak diperlukan pengujian terhadap kualitas susu, sehingga kecil kemungkinan resiko susu ditolak oleh konsumen. Pada saluran pemasaran lima, peternak juga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk menjual susu ke konsumen, karena konsumen akan mendatangi rumah peternak untuk membeli susu. Pada saluran ini tidak terjadi secara terus menerus, karena permintaan susu langsung ke konsumen tidak setiap hari. Hal ini 33 menunjukkan permintaan akan susu segar belum terlalu tinggi untuk Kecamatan Cepogo, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan permintaan susu segar yang langsung dikonsumsi oleh konsumen.

6.2.2 Fungsi pemasaran pada saluran pemasaran

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran terdiri atas fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pemasaran pada keenam saluran pemasaran dapat dilihat di Tabel 8. Fungsi pemasaran di tingkat peternak sapi perah Peternak sapi perah memiliki fungsi pertukaran. Peternak sapi perah hanya melakukan aktivitas jual susu yang telah diperah kepada lembaga pemasaran selanjutnya. Pada pagi hari dan siang hari, peternak memerah susu sapi dari sapi laktasi. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh peternak sendiri tanpa melibatkan tenaga kerja keluarga ataupun tenaga kerja luar keluarga. Selanjutnya susu dijual kepada pedagang pengumpul, KUD, atau langsung ke konsumen. Fungsi pemasaran yang dilakukan pedagang pengumpul Pedagang pengumpul melakukan fungsi pertukaran yaitu membeli susu sapi perah dari peternak dan menjualnya ke IPS. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang pengumpul yaitu berupa aktivitas pengangkutan. Susu yang dibeli dari peternak sapi perah diangkut menuju IPS. Fungsi fasilitas juga dilakukan oleh pedagang pengumpul berupa aktivitas grading dan pembiayaan. Aktivitas grading yakni menggolongkan susu sapi perah dari peternak ke dalam dua grade, yaitu grade A dan grade B. Aktivitas pembiayaan dilakukan oleh pedagang pengumpul untuk menunjang proses pemasaran, seperti pemberian pinjaman uang untuk membeli pakan. Fungsi pemasaran yang dilakukan KUD Cepogo KUD Cepogo melakukan ketiga fungsi pemasaran. KUD Cepogo melakukan fungsi pertukaran yaitu membeli susu dari peternak dan menjualnya kembali ke IPS, pedagang lokal atau ke konsumen langsung. Fungsi fisik yang dilakukan oleh KUD Cepogo adalah fungsi pengangkutan dan penyimpanan. Susu yang dibeli dari peternak diangkut menuju pabrik pendinginan susu untuk kemudian dilakukan proses pendinginan agar susu dapat dikirim ke IPS dalam kondisi suhu rendah dan jika tidak habis terjual, susu dapat disimpan di pabrik pendinginan. Fungsi fasilitas yang dilakukan KUD Cepogo adalah aktivitas grading, penanggungan resiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Aktivitas grading yang dilkukan KUD Cepogo adalah mengelompokkan susu menjadi grade A dan B berdasarkan kualitas susu. Aktivitas penanggungan resiko yang dilakukan apabila terdapat susu yang kualitasnya tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh IPS atau susu telah basi. Aktivitas pembiayaan yang dilakukan KUD Cepogo bertujuan untuk menunjang kegiatan peternakan. KUD Cepogo juga mengetahui harga susu di pasaran sehingga memiliki informasi pasar. Fungsi pemasaran yang dilakukan Industri Pengolahan Susu IPS Fungsi pemasaran yang dilakukan IPS adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan IPS adalah dengan melakukan aktivitas pembelian susu dari KUD Cepogo atau pedagang pengumpul,