Diagram Konsep Transpose, Invers dan Determinan Matriks

8

1.8 Diagram Konsep

Berikut adalah diagram konsep perubahan bentuk permukaan kuadrat menggunakan diagonalisasi matriks: Persamaan Visualisasi Grafik Bentuk Umum Permukaan Kuadrat Membuat Matriks yang Bersesuaian dalam bentuk    j x K x A x T    Mencari Nilai Eigen dan Mencari Matriks Pendiagonal Bentuk Standar Permukaan Kuadrat Plot Persamaan Bentuk Umum Permukaan Kuadrat Grafik Permukaan Kudrat BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Transpose, Invers dan Determinan Matriks

Definisi 2.1.1 Apabila terdapat suatu matriks ] [ ij a A  berordo n m  , maka transpose dari matriks A adalah T A berordo m n  yang dihasilkan dengan mempertukarkan baris dan kolom matriks A ; yaitu, kolom pertama dari A T adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari A T adalah baris kedua dari A , dan seterusnya. Beberapa sifat matriks transpose: i. T T T B A B A    ii. A A T T  iii. T T kA A k  , k suatu skalar. iv. T T T A B AB  Definisi 2.1.2 Suatu matriks A disebut simetris apabila transpose matriks A sama dengan matriks A atau matriks A simetris bila T A A  . Contoh 2.1              6 4 7 2 4 2 1 A dan              6 4 7 2 4 2 1 T A A disebut matriks simetris, T A A  . Definisi 2.1.3 Misalkan A adalah matriks bujursangkar, jika terdapat matriks B yang ukurannya sama sedemikian hingga I BA AB   , maka A disebut invertibel dapat dibalik dan B disebut sebagai invers dari A , ditulis 1  A . 10 Contoh 2.2 Misal          3 1 5 2 A dan        2 1 5 3 B maka I AB                        1 1 2 1 5 3 3 1 5 2 I BA                        1 1 3 1 5 2 2 1 5 3 Definisi 2.1.4 Jika A adalah matriks bujursangkar, maka minor dari entri ij a dinyatakan sebagai ij M dan didefinisikan sebagai determinan dari submatriks yang tersisa setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan dari A . Nilai ij j i M   1 dinyatakan sebagai ij C dan disebut sebagai kofaktor dari entri ij a . Determinan dapat dinotasikan  A n n C a C a C a 1 1 12 12 11 11 ...    . Contoh 2.3 Misalkan             8 4 1 6 5 2 4 1 3 A Determinan dari matriks A adalah A = 4 1 5 2 4 8 1 6 2 1 8 4 6 5 3 13 13 12 12 11 11       C a C a C a 46 12 10 48 3 4 10 1 16 3       

2.2 Sistem Persamaan Linier Homogen