Perdagangan, Hotel, dan Restoran memiliki kontribusi paling besar dalam PDRB yang kemudian diikuti oleh Sektor Industri Olahan.
Dalam data lebih lanjut, sub sektor Perdagangan Besar dan Eceran memiliki share kontribusi PDRB yang cukup signifikan dibandingkan subsektor
lainnya di dalam Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Tabel 4.1 PDRB Kota Bogor Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran dalam milyaran rupiah
Kode Sektor
Sektor 2004
2005 2006
2007 2008
6 Perdagangan, Hotel, dan
Restoran 1.029,07
1.071,27 1.140,88
1.205,23 1.267,52
a. Perdagangan Besar
dan Eceran 818,48
854,32 917,05
973,87 1.028,29
b. Hotel 19,43
20,66 21,98
23,40 23,93
c. Restoran 191,16
196,29 201,85
207,96 207,96
Sumber: BPS, 2009.
Perkembangan Sub Sektor Perdagangan erat kaitannya dengan perkembangan sektor produksi yaitu pertanian dan industri. Selain itu juga
dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan dayabeli masyarakat.
4.2.1. Pasar Tradisional di Kota Bogor
Sebagian besar Pasar Tradisional dikelola oleh pemda kota setempat, pada Kota Bogor, saat ini pengelolaan pasar diserahkan kepada PD Pasar Pakuan
Jaya mulai tahun 2010 dan dalam masa transisi dari UPTD Pengelolaan Pasar menjadi PD Pasar Pakuan Jaya sampai dengan tahun 2012. PD Pasar Pakuan Jaya
memiliki 7 unit Pasar Tradisional untuk dikelola yang semua merupakan unit Pasar Tradisional yang dikelola status pengelolaannya UPTD Pengelolaan Pasar,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2. Tujuh Unit Pasar Tradisional Kota Bogor No
Nama Pasar Kelas Pasar
1 Pasar Baru Bogor
Pasar Regional 2
Pasar Kebon Kembang Pasar Anyar Pasar Regional
3 Pasar Induk Jambu Dua
Pasar Kota 4
Pasar Merdeka Pasar Kota
5 Pasar Sukasari Pasar Gembrong
Pasar Kota 6
Pasar Gunung Batu Pasar Wilayah
7 Pasar Padasuka
Pasar Wilayah Sumber: PD Pasar Pakuan Jaya, 2010.
Dari 7 unit Pasar Tradisional, 6 unit Pasar merupakan Pasar Pengecer yang beraktifitas selama 12 jam, mulai pukul 06.00 hingga pukul 18.00,
sedangkan Pasar Induk Jambu Dua adalah Pasar Grosir yang dapat beroperasi 24 jam. Pasar Induk Jambu Dua adalah Pasar Grosir hasil relokasi Pasar Induk
Ramayana yang ditutup secara resmi pada tanggal 10 Agustus 2000. Relokasi tersebut kemudian memunculkan tawaran pihak swasta untuk mengelola Pasar
Tradisional, sehingga akhirnya Pasar Induk Ramayana direlokasi ke 3 tempat, yaitu Pasar Induk Jambu Dua, Pasar Induk Kemang, dan Pasar Grosir Cimanggu.
Selain relokasi Pasar Induk Ramayana, Pemerintah Kota Bogor juga pernah membuat kebijakan untuk membangun pasar di setiap Kecamatan dan
memberikan tanggung jawab pengelolaan ke tingkat Kecamatan, yang terealisasikan dengan pembangunan Pasar Tanah Baru di Kecamatan Bogor Utara,
Pasar Pamoyanan di Kecamatan Bogor Selatan, dan Pasar Bubulak di Kecamatan Bogor Barat. Sayangnya ketiga Pasar Tradisional ini terhitung gagal menjadi
Pasar Tradisional dengan beberapa kios saja yang terisi dan sangat minimnya pembeli. Bahkan Pasar Bubulak dialihfungsikan menjadi Terminal Bus Trans
Pakuan Bubulak.
4.2.2. Pasar Modern di Kota Bogor