Tabel 59. Hasil Analisis QSPM Dalam Perumusan Prioritas Stategi Peningkatan pelayanan kesehatan
Alternatif Strategi
Skor Peringkat
1.
Memprioritaskan anggaran kesehatan dari berbagai sumber dana
5,743
5
2.
Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan
5,894
2
3.
Peningkatan kapabilitas dan kompetensi Tenaga Kesehatan
6,233
1
4.
Penambahan waktu pelayanan kesehatan
5,844
3
5.
Peningkatan pemberdayaan
kesehatan dan
partisipasi masyarakat
5,840
4
6.
Menggiatkan Promosi Kesehatan
5,658
6
Dari Tabel 59 terlihat bahwa total nilai tertinggi pada strategi 3 Peningkatan kapabilitas dan kompetensi Tenaga Kesehatan dengan total nilai 6,233,
kermudian diikuti dengan 2 Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan dengan total nilai 5,894, 4 Penambahan waktu pelayanan kesehatan
dengan total nilai 5,844, 5 Peningkatan pemberdayaan kesehatan dan partisipasi masyarakat dengan total nilai 5,840, 1 Memprioritaskan anggaran kesehatan dari
berbagai sumber dana dengan total nilai 5,743, dan pada strategi 6 Menggiatkan Promosi Kesehatan dengan total nilai 5,658
5.5. Strategi, Program dan Kegiatan Peningkatan pelayanan Kesehatan
Strategi, program dan kegiatan berdasarkan hasil analisis QSPM, diharapkan dapat membantu program peningkatkan pelayanan kesehatan di
Kabupaten Bogor, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, serta
pada akhirnya kegiatan ini mampu mendorong tercapainya indikator derajat kesehatan di Kabupaten Bogor. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 60.
Tabel 60. Strategi, Program dan Kegiatan Peningkatan pelayanan Kesehatan
N O.
STRATEGI PROGRAM
KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN Tahun
UNIT KERJA
2013 2014
2015
1.
Peningkatan kapabilitas dan
kompetensi tenaga
kesehatan Peningkatan
kapasitas sumberdaya
aparatur Pendidikan
dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan
BKPP Dinkes
2.
Optimalisasi pemanfaatan
sarana dan prasarana
kesehatan Pengadaan
sarana dan prasarana
kesehatan Pemeliharaan
Alat – Alat
kesehatan
Dinkes BPKAD
Peningkatan sarana dan
prasarana puskesmas
DTBP
3.
Penambahan waktu
pelayanan kesehatan
Peningkatan pelayanan
kesehatan Membuka
layanan 24 jam
Dinkes BKPP
4.
Peningkatan pemberdayaan
kesehatan dan partisipasi
masyarakat Pemberdayaa
n Masyarakat dalam bidang
kesehatan Penguatan
posyandu Penguatan
Desa Siaga
Dinkes Kecamatan
Kelurahan Desa
5.
Memprioritask an anggaran
kesehatan dari berbagai
sumber dana Pendanaan
Kesehatan Menggalang
dana bantuan berdasarkan
sumber dana
Bappeda BPKAD
Dinkes
6.
Menggiatkan promosi
kesehatan Promosi
Kesehatan Sosialisasi
pelayanan kesehatan
Sosialiasi program
kesehatan
Dinkes Diskominfo
Dishub Kecamatan
Kelurahan Desa
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut : 1. Berdasarkan analisis dengan menggunakan metode regresi linier berganda
terhadap faktor – faktor yang diduga mempengaruhi indikator derajat
kesehatan adalah APBD kesehatan, pendapatan perkapita masyarakat dan rata- rata lama sekolah dan SDM Kesehatan, diperoleh hasil bahwa dari empat
faktor tersebut yang berpengaruh secara signifikan adalah tersedianya Kapasitas Sumber Daya Manusia bidang Kesehatan di Kabupaten Bogor.
2. Berdasarkan hasil analisis Indeks Kepuasan Masyarakat IKM terhadap pelayanan kesehatan ditingkat dasar secara agregat belum memenuhi
kepuasan dan harapan masyarakat. Hal ini diduga disebabkan oleh belum terpenuhinya rasio jumlah Sumberdaya manusia dibidang kesehatan dan
tingkat kedisiplinan tenaga kesehatan yang perlu ditingkatkan. 3. Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal,
teridentifikasi lima faktor kekuatan, lima faktor kelemahan, lima faktor peluang , dan lima faktor ancaman. Berdasarkan analisis QSPM diproleh
alternatif strategi 1 Peningkatan kapabilitas dan kompetensi Tenaga Kesehatan, 2 Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan, 3
Penambahan waktu pelayanan kesehatan,
4 Peningkatan pemberdayaan kesehatan dan partisipasi masyarakat, 5 Memprioritaskan anggaran
kesehatan dari berbagai sumber dana, dan 6 Menggiatkan Promosi Kesehatan .
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut usulan kebijakan sebagai berikut :
1. Pemerintah Kabupaten Bogor, perlu meningkatkan kapabilitas dan kompetensi tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang secara langsung bertugas memberikan pelayanan kesehatan ditingkat dasar.
2. Pemerintah Kabupaten Bogor perlu mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan melalui pemeliharaan alat
–alat kesehatan, serta peningkatan sarana dan prasarana puskesmas.
3. Pemerintah Kabupaten Bogor, perlu penambahan waktu pelayanan kesehatan dengan membuka layanan 24 jam bagi puskesmas yang berada didaerah
pinggiran yang jauh dengan fasilitas kesehatan lainnya, sehingga masyarakat tidak terhalang oleh jarak da waktu dalam memperoleh layanan pengobatan
yang dibutuhkan. 4. Perlu adanya penelitian lanjutan, mengenai faktor-faktor lain yang terpenting
dan berpengaruh terhadap indikator derajat kesehatan yang belum diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Abdur Rofi‟ 2007 Kematian bayi menurut karakteristik Demografi dan Sosial
Ekonomi Rumah Tangga di Provinsi Jawa Barat,Analisis Data Kor SDKI 2007, UGM
Adisasmito,Wiku.2010 Sistem Kesehatan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Akhirani dan L. Trisnantoro, 2004. Analisis Pembiayaan Kesehatan yang
Bersumber dari Pemerintah melalui District Health Account di Kabupaten Sinjai. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 07
01:19-26.
Aryastami, K., 2006. Studi Optimalisasi Anggaran Pembangunan Kesehatan Di KabupatenKota. Abstrak Hasil Penelitian DIPA 2006. Jakarta
Puslitbang Sistem dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol.09, No. 01 Maret 2006: 10-18.
Azwar.Azrul 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan. PT Bina Aksara, Jakarta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor 2011 , Bogor Dalam Angka 2011, BPS,Bogor
Badan Pusat Statistik. 2010. Jawa Barat dalam Angka 2010. Jakarta : BPS. Badan Pusat Statistik. 2010. Survei Demografidan Kesehatan Indonesian 2010.
Jakarta : BPS. Badan Perencanaan Pembangunan Darah Kabupaten Bogor.2011. Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Bogor Tahun 2010, Bappeda Cibinong
Badan Perencanaan Pembangunan Darah Kabupaten Bogor.2010. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Bogor Tahun 2009, Bappeda
Cibinong Badan Perencanaan Pembangunan Darah Kabupaten Bogor.2009. Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Bogor Tahun 2008, Bappeda Cibinong
Biro Perencanaan Depkes RI 2002, Perencanaan dan Penganggaran Kesehatan terpadu,DepKes
Cardiman, 2006, Strategi alokasi belanja publik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. IPB. Bogor