Analisis Evaluasi Faktor Internal Eksternal Peningkatan pelayanan

Alternatif strategi peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bogor ditemukan berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap peran dan perkembangan pelaksanaan kegiatan. Berikut ini adalah rumusan strategi yang dihasilkan dari analisis internal dan eksternal, yaitu : a. Strategi S-O Strengths – Opportunities Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas, adanya alokasi Anggaran Kesehatan , adanya sarana kesehatan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten, Adanya tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensinya, adanya standar operasional prosedur dan standar pelayanan minimal sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta adanya wilayah kerja tertentu yang menjadi tugas tanggung jawab dan pangsa pasar puskesmas. Adapunn peluang yang dimiliki dalam meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas adalah adanya Bantuan Operasional Kesehatan BOK dalam mendukung kegiatan pelayanan kesehatan, adanya komitmen dan dukungan politis dari DPRD Kabupaten untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu adanya kebijakan otonomi daerah bidang Kesehatan, serta adanya UKBM sebagai bentuk peran serta masyarakat dibidang Kesehatan. Adapun strategi yang diperoleh adalah: 1 Memprioritaskan anggaran kesehatan dari berbagai sumber dana Strategi ini dilakukan untuk memprioritaskan alokasi anggaran kesehatan dalam penyelenggaraan program-program pembangunan dibidang kesehatan yang didukung secara positif oleh pihak legeslatif dalam penetapan Anggaran kesehatan yang diajukan serta memanfaatkan kibijakan otonomi daerah dalam memprioritaskan pembangunan kesehatan serta memanfaatkan peluang adanya bantuan anggaran kesehatan baik yang bersunber dari Pemerintah pusat, provinsi, bantuan Luar Negeri, dan bantuan dari pihak Swasta. 2 Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan Strategi ini disusun untuk mamanfaatkan sarana kesehatan yang ada agar dapat berfungsi dengan baik, terutama ditujukan untuk merhabilitasi ruang puskesmas yang rusak berat. Disamping itu strategi ini dilakukan pula untuk memanfaatkan peluang adanya alat kesehatan yang semakin modern sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. b. Strategi W-O Weaknesses – Opportunities Strategi ini disusun dengan memanfaatkan seluruh peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan – kelemahan yang ada pada peningkatan pelayanan kesehatan berkualitas di Kabupaten Bogor adalah Upaya kesehatan masih bersifat kuratif, Kurangnya sosialisasi Informasi program dan hasil-hasil pelayanan kesehatan, Kurangnya pembinaan dan bimbingan teknis terhadap tenaga Medis, Waktu Kerja pelayanan Puskesmas belum efektif dan Citra Puskesmas masih kurang baik, terutama profesionalisme,dan keramahan petugas. Adapun peluang yang dimiliki dalam meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas adalah adanya Bantuan Operasional Kesehatan BOK dalam mendukung kegiatan pelayanan kesehatan, adanya komitmen dan dukungan politis dari DPRD Kabupaten untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu adanya kebijakan otonomi daerah bidang Kesehatan, serta adanya UKBM sebagai bentuk peran serta masyarakat dibidang Kesehatan. Beberapa alternative strategi yang memungkinkan disusun dalam rangka mengatasi kelemahan adalah: 1 Peningkatan kapabilitas dan kompetensi tenaga kesehatan Setrategi ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan tenaga medis, mengingat banyaknya tenaga medis yang diindikasikan kurang disiplin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, hal ini sering menimbulkan keluhan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan pada saat jam kerja. Disamping itu peningkatan kompetensi baik melaui jalur formal maupun informal secara intensif perlu dilakukan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta kemampuan tenaga medis dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan bekerja secara profesional. 2 Penambahan waktu pelayanan Kesehatan . Strategi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga tidak terbatas pada jam kerja. Dengan membuka layanan pengobatan 24 jam khususnya untuk Puskesmas belum berstatus Puskesmas Dengan Tempat Perawatan DTP sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di waktu sore maupun malam hari. c. Strategi S-T Strengths – Threats Kekuatan yang dimiliki untuk meningkatkan pelayanan kesehatan berkualitas, adanya alokasi Anggaran Kesehatan , adanya sarana kesehatan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten, Adanya tenaga kesehatan yang sesuai dengan kompetensinya, adanya standar operasional prosedur dan standar pelayanan minimal sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kesehatan, serta adanya wilayah kerja tertentu yang menjadi tugas tanggung jawab dan pangsa pasar puskesmas. Ancaman yang terdapat adalah adanya Kebijakan Zero Growth dan Moratorium PNS, Masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu, dan Masih Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat, Semakin rendahnya minat masyarakat berobat ke Puskesmas, serta berkembangnya pelayanan kesehatan swasta. Beberapa alternative strategi yang memungkinkan disusun dalam rangka mengatasi Ancaman adalah : 1 Peningkatan pemberdayaan kesehatan dan partisipasi masyarakat Setrategi ini dilakukan untuk memberdayakan tenaga kesehatan yang ada serta sesuai dengan tupoksinya sehingga rasio kebutuhan tenaga kesehatan dapat sedikit teratasi, disamping itu stertegi ini dilakukan dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan berupa Usaha Kesahatan Berbasis Masyarakat UKBM seperti Posyandu,Polindes, Poskesdes, Posbindu, serta terbentuknya Desa Siaga. d. Strategi WT Weaknesses- Threats Kelemahan yang ada pada peningkatan pelayanan kesehatan berkualitas di Kabupaten Bogor adalah Upaya kesehatan masih bersifat kuratif, Kurangnya sosialisasi informasi program dan hasil-hasil pelayanan kesehatan, Kurangnya pembinaan dan bimbingan teknis terhadap tenaga Medis, Waktu Kerja pelayanan Puskesmas belum efektif dan Citra Puskesmas masih kurang baik, terutama profesionalisme,dan keramahan petugas. Ancaman yang terdapat adalah adanya Kebijakan Zero Growth dan Moratorium PNS, Masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu, dan Masih Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat,, Semakin rendahnya minat masyarakat berobat ke Puskesmas, serta berkembangnya pelayanan kesehatan swasta. Beberapa alternative strategi yang memungkinkan disusun dalam rangka meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman adalah : 1 Menggiatkan Promosi Kesehatan Strategi ini dilakukan dalam untuk meningkatkan layanan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya promosi, sosialisasi dan penyuluhan, sehingga produk-produk layanan puskesmas dapat dikenal dan diketahui oleh masyarakat, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, sehingga tidak perlu langsung berobat ke Rumah Sakit. Adapun promosi pengembangan produk, merupakan kegiatan yang bertujuan agar puskesmas dapat meningkatkan layanan dengan cara meningkatkan varian layanan kesehatan sebagai upaya memperbaiki dan atau mengembangkan produk-produk layanan kesehatan yang sudah ada.

5.4. Tahap Analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Untuk menentukan prioritas strategi peningkatan pelayanan kesehatan berkualitas digunakan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM adalah alat untuk memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-fakot kritis untuk sukses internal dan ekternal. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor secara kritis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Analisis QSPM merupakan lanjutan dari analisis SWOT sebagai tahapan pengambilan keputusan untuk perumusan prioritas strategi. Dari rumusan strategi yang diperoleh dari analisis SWOT kemudian dilakukan analisa dengan cara memberikan nilai kemenarikan relatif Attractive Score = AS pada masing- masing faktor internal maupun eksternal. Strategi yang mempunyai total nilai kemenarikan relatif Total Attractive Score = TAS yang tertinggi adalah merupakan prioritas strategi. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis, maka diperoleh hasil analisis QSPM dalam perumusan prioritas strategi peningkatan pelayanan kesehatan berkualitas di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 59.