Pusat Kesehatan Masyarakat PUSKESMAS

III. METODOLOGI KAJIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah otonom dalam rangka melaksanakan kewajiban yang diberikan oleh undang-undang otonomi daerah, adalah melaksanakan kegiatan pembangunan, diantaranya adalah pembangunan bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang perekonomian serta pembangunan sektor lain. Seluruh program pembangunan tersebut dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang dialokasikan terhadap program pembangunan yang telah direncanakan. Pembangunan dibidang kesehatan di Kabupaten Bogor merupakan salah satu prioritas program pembangunan jangka panjang, yakni untuk menciptakan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu diperlukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap pencapaian indikator derajat kesehatan di Kabupaten Bogor yakni: 1 Dukungan pembiayaan kesehatan yang bersumber dari lokasi APBD mempunyai keterkaitan langsung dengan tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat, faktor alokasi anggaran bidang kesehatan diduga berpengaruh terhadap mencapai indikator derajat kesehatan, khususnya untuk penurunan Angka Kematian Bayi AKB, dan Angka Kematian Ibu AKI yang secara langsung berdampak terhadap tinggi rendahnya Angka Harapan Hidup AHH masyarakat di Kabupaten Bogor. 2 Faktor penghasilan, dimana faktor tinggi rendahnya Pendapatan perkapita masyarakat berpengaruh terhadap kemampuan dalam membiayai kehidupannya, termasuk biaya pendidikan dan kesehatan dan hal ini diduga memiliki penggaruh terhadap pencapaian indikator derajat kesehatan di Kabupaten Bogor. 3 Faktor pendidikan, dimana diduga tinggi rendahnya tingkat pendidikan yang diwakili besarnya Rata-rata Lama Sekolah RLS masyarakat berkontribusi terhadap pencapaian derajat kesehatan di Kabupaten Bogor. 4 Faktor ketersediaan sumberdaya manusia dibidang kesehatan, baik yang berprofesi sebagai tenaga fungsional Dokter, Perawat, Bidan dan tenaga kesehatan lainnya, diduga memiliki peranan yang berpengaruh terhadap tercapainya indikator derajat kesehatan di Kabupaten Bogor, karena rasio ketersediaan tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk akan berpengaruh pula terhadap pelayanan kesehatan yang deberikan secara maksimal. Tingkat keberhasilan pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Bogor, diduga dipengaruhi oleh kualitas pelayanan kesehatan, dimana pelayanan kesehatan yang diberikan akan berdampak terhadap kepuasan masarakat pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Oleh karena itu diperlukan penelitian tetang tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar di tingkat Puslesmas dengan berpedoman Indek Kepuasan Masyarakat berdasarkan SK. Menpan.Kep25M.Pan22004, tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM unit pelayanan instansi pemerintah. Diperlukan analisis faktor internal dan faktor eksternal, melalui analilis SWOT dan QSPM diharapkan adanya rumusan prioritas dan pengambilan keputusan strategis bagi pemerintah daerah untuk mendukung tercapaianya program peningkatan pelayanan berkualitas di Kabupaten Bogor. Seluruh kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kerangka pemikiran Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indikator Derajat Kesehatan dan Strategi Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bogor. Analisis Regresi Linier Brganda - Matrik IFE-EFE - Matrik IE - Matrik SWOT - QSPM Perancangan Program Dan Strategi Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bogor Sehat 2015 Pendapatan per Kapita PpK Anggaran Sektor KESEHATAN Rata-rata Lama Sekolah RLS Indikator Derajat Kesehatan : 1. Angka Kematian Bayi AKB 2. Angka Kematian Ibu AKI 3. Angha Harapan Hidup AHH Program Pelayanan Kesehatan Berkualitas Respon Masyarakat Analisis Indek Kepuasan Masyarakat IKM Sumber Daya Manusia SDM